Riset Cloudflare: Google Masih Menguasai Internet Dunia di Saat Trafik Makin Naik
Ringkasan berita:
- Cloudflare mencatat trafik internet global naik 19 persen sepanjang 2025, melampaui pertumbuhan 2024 dan menegaskan makin tingginya ketergantungan masyarakat dunia pada layanan internet dan AI.
- Google masih menjadi layanan internet paling dominan di dunia, memimpin mesin pencari, browser Chrome, serta menyumbang mayoritas trafik lewat Android yang mencapai sekitar 65 persen secara global.
- Di sektor AI, ChatGPT masih mengungguli Google Gemini, yang kini berada di peringkat keempat layanan AI terpopuler versi laporan 2025 Cloudflare Radar Year in Review.
- Trafik internet global terus menunjukkan tren kenaikan sepanjang 2025.
Berdasarkan laporan terbaru Cloudflare bertajuk "2025 Cloudflare Radar Year in Review", lalu lintas internet dunia tumbuh 19 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya, makin banyak orang yang mengakses internet sepanjang tahun ini.
Tahun ini juga, Google dilaporkan masih menjadi layanan internet paling dominan di dunia. Google masih mendominasi di tengah pesatnya perkembangan AI dan persaingan dengan OpenAI.
Cloudflare sendiri merupakan penyedia infrastruktur internet yang menyediakan perlindungan dari serangan siber sekaligus memastikan situs tetap berjalan saat trafik tinggi.
Layanan ini digunakan oleh banyak perusahaan global, termasuk platform besar X (Twitter), Zoom, ChatGPT, Shopify, Sora, Truth, Clalude, Canva, dan masih banyak lagi.
Dalam beberapa waktu belakangan, Cloudflare sempat beberapa kali down dan menyebabkan sejumlah layanan internet tumbang (down).
Internet makin ramai
Ilustrasi internet. Jepang mencetak rekor baru untuk kecepatan internet, kecepatannya 4 juta kali lebih cepat dibandingkan rata-rata kecepatan internet broadband di Amerika Serikat.
Cloudflare mencatat, lonjakan pada paruh kedua tahun ini menjadi pola yang berulang, meski pada 2025 kenaikannya terjadi sedikit lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Trafik internet sendiri merujuk pada lalu lintas data yang terjadi saat pengguna mengakses berbagai layanan online, mulai dari membuka mesin pencari (search engine), media sosial, hingga streaming video dan aplikasi pesan instan.
Setiap aktivitas tersebut melibatkan proses pengiriman dan penerimaan data, sehingga semakin sering orang terhubung ke internet, semakin besar pula trafik yang tercipta.
Tahun ini, trafik internet naik 19 persen. Dengan pertumbuhan tersebut, trafik internet global tahun ini bahkan melampaui capaian 2024 yang berada di angka 17 persen.
Cloudflare melihat peningkatan trafik di 2025 ini mencerminkan makin tingginya ketergantungan orang-orang terhadap internet, baik untuk bekerja, belajar, hiburan, hingga aktivitas berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dalam laporannya, Cloudflare menggunakan rata-rata trafik harian pada pekan kedua Januari 2025 sebagai titik awal pengukuran. Perhitungan ini dilakukan setelah aktivitas internet kembali normal usai libur akhir tahun.
Secara tren, pertumbuhan trafik internet sepanjang 2025 tidak terjadi secara merata. Dari Januari hingga pertengahan April, trafik cenderung stagnan atau hanya naik tipis.
Kenaikan mulai terlihat pada Mei, lalu melonjak lebih signifikan sejak Agustus hingga mencapai puncaknya pada November 2025.
Google masih jadi raja internet
Cara menghapus history Google.
Menurut Cloudflare, Google menempati posisi teratas sebagai layanan internet paling banyak digunakan, disusul oleh Facebook, Apple, Microsoft, dan Instagram, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari blog Cloudflare.
Google juga mendominasi di berbagai lini lain, mulai dari mesin pencari paling banyak digunakan, browser paling populer melalui Chrome, hingga bot terverifikasi dengan trafik tertinggi lewat Googlebot.
Laporan ini juga menyoroti dominasi Android, sistem operasi bikinan Google dalam lalu lintas internet global.
Perangkat berbasis Android menyumbang sekitar 65 persen trafik internet. Sementara sisanya atau 35 persen trafik berasal dari iOS milik Apple.
Meski demikian, Cloudflare mencatat distribusi ini berbeda-beda di tiap wilayah. Di beberapa negara, adopsi iOS bahkan mencapai 70 persen. Di Monaco dan Jepang, misalnya, iOS menyumbang sekitar 70 persen dan 57 persen trafik internet seluler.
Google masih menjadi layanan internet paling dominan di dunia.
Namun di sisi layanan AI, Google Gemini masih kalah pamor, terutama dari ChatGPT milik OpenAI yang berada di posisi puncak.
Tahun ini, Google Gemini justru berada di peringkat keempat, kalah dari ChatGPT, Claude (Anthropic), dan Perplexity.
Google pun terlihat terus berupaya mengembangkan Gemini generasi terbaru. Yang paling baru, Google merilis Gemini 3 dan Gemini 3 Pro.
Laporan 2025 Cloudflare Radar Year in Review selengkapnya bisa dibaca lewat link berikut ini.
Tag: #riset #cloudflare #google #masih #menguasai #internet #dunia #saat #trafik #makin #naik