Dampak Perjalanan Jauh Terhadap Sistem Kelistrikan Mobil
Ilustrasi sistem kelistrikan mobil. (Pinterest)
00:08
16 Desember 2025

Dampak Perjalanan Jauh Terhadap Sistem Kelistrikan Mobil

- Mobil yang sering dipakai menempuh perjalanan jauh tidak hanya dituntut kuat di mesin dan kaki-kaki, tetapi juga harus prima di sektor kelistrikan. Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang fokus pada performa mesin, namun lupa bahwa sistem kelistrikan juga bekerja ekstra selama perjalanan panjang.

Tanpa pengecekan dan perawatan yang tepat, perjalanan jauh justru bisa memicu berbagai gangguan kelistrikan, mulai dari aki melemah hingga komponen listrik yang rusak. 

Agar kamu tidak mengalami masalah di tengah jalan atau setelah perjalanan, berikut sejumlah dampak perjalanan jauh terhadap sistem kelistrikan mobil yang perlu kamu waspadai seperti dirangkum dari laman Suzuki Indonesia!

 1. Aki Menjadi Lemah Lebih Cepat

Perjalanan jauh membuat aki mobil bekerja jauh lebih berat dibandingkan penggunaan harian. Selama mobil melaju berjam-jam, aki terus menyuplai listrik ke berbagai komponen, mulai dari sistem pengapian, lampu, AC, hingga perangkat hiburan di dalam kabin.

Jika usia aki sudah tidak muda atau kondisinya kurang optimal, beban kerja yang tinggi ini bisa membuat dayanya cepat menurun. Ditambah lagi, cuaca panas saat perjalanan dapat mempercepat penguapan elektrolit aki, sehingga volume air aki berkurang dan performanya makin melemah. Jika dibiarkan, aki berisiko soak meski mobil terlihat normal sebelumnya.

 2. Alternator Dipaksa Bekerja Lebih Keras

Tidak hanya aki, alternator juga merasakan dampak signifikan dari perjalanan jauh. Komponen ini bertugas mengisi ulang daya aki sekaligus menyuplai kebutuhan listrik mobil saat mesin menyala.

Dalam perjalanan panjang, alternator bekerja tanpa henti untuk menjaga kestabilan arus listrik. Jika beban terlalu besar atau durasi penggunaan terlalu lama, bagian seperti brush atau arang alternator bisa cepat aus. Akibatnya, proses pengisian daya ke aki menjadi tidak maksimal dan berpotensi menimbulkan gangguan kelistrikan lain.

 3. Kabel-Kabel Listrik Berisiko Meleleh

Penggunaan mobil dalam waktu lama sering diiringi dengan pemakaian berbagai aksesori kelistrikan, seperti AC, audio, charger ponsel, hingga perangkat tambahan lainnya. Beban listrik yang terus-menerus meningkat dapat menyebabkan suhu di sistem kelistrikan ikut naik.

Dalam kondisi ekstrem, panas berlebih ini bisa membuat lapisan kabel listrik melemah bahkan meleleh. Jika hal ini terjadi, aliran listrik menjadi tidak stabil dan dapat memicu korsleting yang berisiko merusak komponen lain, bahkan berpotensi menimbulkan masalah serius pada mobil kamu.

 4. Sekring Rentan Putus

Sekring berfungsi sebagai pengaman sistem kelistrikan mobil dari kelebihan arus. Namun, penggunaan listrik yang intens selama perjalanan jauh bisa membuat sekring bekerja di ambang batas kemampuannya.

Jika beban listrik terlalu besar atau sekring yang digunakan tidak sesuai spesifikasi, risiko sekring putus menjadi lebih tinggi. Saat sekring putus, beberapa fitur penting mobil bisa langsung mati. Karena itu, sebelum bepergian jauh, kamu sebaiknya memastikan kondisi sekring masih baik dan menggunakan ukuran ampere yang sesuai agar sistem kelistrikan tetap aman sepanjang perjalanan.

 

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #dampak #perjalanan #jauh #terhadap #sistem #kelistrikan #mobil

KOMENTAR