IBM Caplok Confluent Rp 183 Triliun, Akuisisi Terbesar Kedua Setelah Red Hat
Ilustrasi IBM(Carson Masterson)
13:12
9 Desember 2025

IBM Caplok Confluent Rp 183 Triliun, Akuisisi Terbesar Kedua Setelah Red Hat

Ringkasan berita:

  • IBM membeli Confluent seharga 11 miliar dollar AS untuk memperkuat kemampuan pengolahan data real-time, yang penting bagi pengembangan AI dan hybrid cloud. Akuisisi ini sudah disetujui kedua dewan direksi dan diperkirakan selesai pada pertengahan 2026, menjadi akuisisi terbesar kedua IBM setelah Red Hat.
  • Confluent dinilai sebagai mitra strategis karena teknologinya mampu membangun data pipeline berlatensi rendah, sehingga mendukung kebutuhan AI, analitik, dan aplikasi cloud-native. IBM dan Confluent sama-sama menilai kolaborasi ini akan mempercepat penerapan generative AI dan meningkatkan efisiensi pengelolaan data lintas sistem.

- Perusahaan teknologi IBM resmi mengakuisisi Confluent dengan nilai 11 miliar dollar AS (sekitar Rp 183 triliun).

Confluent dikenal sebagai penyedia platform data streaming berbasis teknologi Apache Kafka, yang berfungsi mengalirkan data secara cepat dalam sebuah sistem.

Dengan platform ini, perusahaan dapat memproses, menghubungkan, dan mengalirkan data antar sistem dengan latensi rendah. Kemampuan tersebut penting untuk mendukung aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud secara real-time.

CEO IBM Arvind Krishna mengatakan, akuisisi ini merupakan upaya memperkuat kemampuan pengolahan data real-time mereka untuk mendukung pengembangan dan penerapan AI di berbagai lingkungan komputasi, terutama segmen hybrid cloud.

"Bersama Confluent, IBM akan mempermudah perusahan untuk menerapkan teknologi generative dan agentic AI dengan lebih baik dan cepat ke berbagai sistem, mulai dari aplikasi hingga sistem penghubung aplikasi atau API," jelas Krishna.

"Kami antusias dengan peluang untuk bergabung dengan IBM dan mempercepat strategi kami melalui keahlian pemasaran, skala global, dan portofolio luas yang dimiliki mereka," kata CEO sekaligus Co-founder Confluent, Jay Krep dalam kesempatan yang sama.

Arvind mengatakan bahwa akuisisi ini akan mengurangi beban IBM untuk mengelola dan mengalirkan data yang berasal dari berbagai sistem, mulai dari public cloud, private cloud, hingga data center.

Selain itu, akuisisi ini memungkinkan IBM menghadirkan platform smart data yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan AI di perusahaan.

Kesepakatan tersebut sudah disetujui oleh dewan direksi kedua perusahaan dan diperkirakan selesai pada pertengahan 2026.

Jika rampung, akuisisi ini akan menjadi yang terbesar kedua bagi IBM setelah pembelian Red Hat senilai 34 miliar dollar AS (sekitar Rp 567 triliun) pada 2019.

Siapa Confluent?

Seperti dijelaskan sebelumnya, Confluent adalah platform open source untuk event dan data streaming.

Produk yang ditawarkannya mencakup layanan data streaming, konektor, stream governance, pemrosesan aliran data, TableFlow, Confluent Intelligence, hingga streaming agents.

Portofolio tersebut hadir dalam berbagai bentuk layanan seperti Confluent Cloud, Confluent Platform, WarpStream, hingga Confluent Private Cloud, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Data Center Knowledge.

Sebelum akuisisi ini diumumkan, analis Jefferies bernama Brent Thill menilai bahwa IBM dan Confluent memang cocok untuk berjalan bersama.

Dalam risetnya, Thill menilai Confluent mampu menjawab salah satu tantangan terbesar arsitektur teknologi informasi (TI) modern: membangun data pipelines berlatensi rendah untuk kebutuhan AI, analitik, dan aplikasi cloud-native.

Tag:  #caplok #confluent #triliun #akuisisi #terbesar #kedua #setelah

KOMENTAR