Salip Microsoft, China Komersilkan Data Center Bawah Laut
Data center di bawah laut yang dibangun perusahaan China.(Shanghai Hailanyun )
11:06
3 November 2025

Salip Microsoft, China Komersilkan Data Center Bawah Laut

- China telah melampaui Microsoft dalam inovasi infrastruktur digital, dengan mengumumkan operasional data center (pusat data) bawah lautnya yang pertama, berlokasi di wilayah khusus pembangkit listrik lepas pantai di Shanghai.

Sebelumnya, Microsoft mengumumkan Project Natick pada 2013. Kemudian pada 2018, Microsoft menenggelamkan 855 data center yang telah dimasukkan ke dalam kapsul ke bawah laut yang berlokasi di lepas pantai Skotlandia.

Namun pada 2024, muncul laporan bahwa Project Natick dihentikan Microsoft setelah dinilai berhasil sebagai proof-of-concept. 

Kembali ke data center bawah laut yang dikembangkan China, proyek ini digarap oleh operator Shanghai Hicloud bersama beberapa perusahaan negara, seperti China Telecom, Shenergy, dan CCCC Third Harbor Engineering, yang menelan investasi sekitar 226 juta dollar AS.

Secara teknis, data center dimasukkan ke dalam kapsul besar yang diberi tekanan (pressurized), dan diberi lapisan anti-korosi. Kapsul berisi server tersebut kemudian ditaruh di dasar laut.

Dengan menaruh server di kedalaman 35 meter di bawah laut, dan mengandalkan sistem pendinginan alami laut serta energi angin lepas pantai, data center ini diklaim mencapai efektivitas penggunaan daya (PUE) di bawah 1,15.

Angka tersebut lebih efisien dibanding banyak pusat data yang berada di darat, yang rata-rata berada di kisaran 1,50 hingga 1,60.

Dirangkum KompasTekno dari TechRadar, fasilitas yang dibangun di Lin-gang Special Area di Shanghai ini, pada tahap awal sudah menghasilkan kapasitas sekitar 2,3 megawatt, dan direncanakan akan dikembangkan hingga 24 megawatt di tahap berikutnya.

Menurut pengembang, sekitar 95 persen listrik yang dibutuhkan akan disuplai oleh angin lepas pantai, sehingga kebutuhan air tawar dan koneksi jaringan listrik utama dapat ditekan secara signifikan.

Pengembang Lin-gang menegaskan bahwa dampak maritim dan termal tetap berada dalam batas yang dapat diterima, namun hal ini masih menunggu verifikasi independen.

Langkah ini menandai tonggak penting dalam evolusi pusat data global, menunjukkan bagaimana alternatif ruang daratan mulai digeser oleh konsep “infrastruktur bawah laut” demi efisiensi dan keberlanjutan.

Meski demikian, pemeliharaan setelah perangkat ditenggelamkan diperkirakan akan lebih rumit dan mahal dibanding instalasi darat.

Pengembang proyek ini mengakui bahwa aspek servis dan penggantian komponen masih menjadi prasyarat penting untuk keberlanjutan operasional jangka panjang.

Tag:  #salip #microsoft #china #komersilkan #data #center #bawah #laut

KOMENTAR