Layanan Seluler Digital Kian Diminati, Gen Z Ubah Peta Persaingan Industri Telekomunikasi
-Perilaku digital generasi muda Indonesia mengubah wajah industri telekomunikasi nasional. Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Tanah Air pada 2025 telah mencapai 229 juta jiwa. Lebih dari separuhnya berasal dari Generasi Z dan Milenial.
Bagi dua kelompok usia ini, internet bukan lagi sekadar fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan primer dalam aktivitas harian. Dari belajar, bekerja, hingga mencari hiburan.
Tren ini ikut menggiring perubahan cara mereka memilih layanan seluler. Serba digital, praktis, dan tanpa kontak fisik.
Jika dulu membeli kartu SIM atau mengatur paket data identik dengan antre di gerai operator, kini semua bisa dilakukan lewat aplikasi. Model layanan digital penuh mulai naik daun, pelanggan bisa memesan kartu SIM, memilih nomor, membeli paket data, hingga membayar langsung lewat ponsel.
“Anak muda tidak mau repot. Mereka ingin semua proses instan, transparan, dan bisa disesuaikan sendiri,” ujar Emir G. Surya, VP Brand & Marketing Communications Telkomsel di Jakarta baru-baru ini.
Fenomena ini menjadi alasan di balik lahirnya sejumlah operator digital di Indonesia, salah satunya by.U. Layanan yang sejak awal diklaim telah dirancang dengan pendekatan by youth, for youth.
Diluncurkan pada 2019, by.U menjadi salah satu pionir layanan seluler digital murni di Indonesia. Hingga kuartal ketiga 2025, pelanggan aktifnya tercatat lebih dari 10 juta pengguna, sebagian besar dari kalangan Gen Z dan pelajar.
Konsepnya sederhana. Seluruh layanan dilakukan lewat aplikasi. SIM card dikirim ke rumah, pengguna bebas menentukan kuota, masa aktif, hingga paket tambahan (topping) sesuai kebutuhan.
Model fleksibel ini membuat layanan digital semakin diminati karena menawarkan kendali penuh tanpa biaya tersembunyi.
“Transparansi dan personalisasi menjadi kunci. Pengguna ingin tahu apa yang mereka bayar dan bisa menyesuaikannya kapan pun,” kata Emir.
Selain pada sisi teknis, by.U juga diyakini menarik perhatian lewat gaya komunikasinya. Alih-alih mengandalkan iklan konvensional, mereka banyak bermain dengan meme culture, humor khas dunia digital, dan kolaborasi dengan kreator lokal serta komunitas e-sports.
Seiring basis pengguna yang membesar, layanan digital kini tak berhenti pada urusan kuota. by.U mulai mengintegrasikan diri dengan berbagai platform musik, video streaming, hingga layanan dompet digital untuk membangun ekosistem gaya hidup digital yang lebih luas.
Emir menegaskan, arah pengembangan ke depan bukan lagi sekadar koneksi internet, melainkan beyond connectivity, mencakup hiburan, komunitas, hingga program loyalitas pengguna muda.
“Generasi Z adalah masa depan ekonomi digital. Mereka ingin pengalaman yang personal, fleksibel, dan menyenangkan. Di situlah masa depan industri seluler berada,” tandas Emir.
Tag: #layanan #seluler #digital #kian #diminati #ubah #peta #persaingan #industri #telekomunikasi