Mobil Hybrid di Indonesia Tumbuh Subur, Pemerintah Masih Enggan Beri Subsidi
Line-up mobil hybrid Suzuki diklaim mulai diterima pasar. (istimewa)
12:00
10 Januari 2024

Mobil Hybrid di Indonesia Tumbuh Subur, Pemerintah Masih Enggan Beri Subsidi

- Industri otomotif Tanah Air tak sedikit meluncurkan mobil dengan mesin hybrid di tahun 2023. Sebut saja Suzuki dengan Ertiga dan XL7 Hybrid, HPM (Honda Prospect Motor) dengan All New Accord RS e:HEV dan CR-V RS e:HEV, Wuling dengan Almaz hybrid dan Toyota dengan Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid.

Ini artinya mobil dengan mesin hybird mengalami pertumbuhan pesat sekaligus menjadi tren yang positif sejak dua tahun belakangan. Strategi ini juga merupakan salah satu strategi menuju penggunaan mobil listrik sepenuhnya.

Sejak 2022 dalam catatan GAIKINDO kendaraan hybrid terjual 10 ribu unit dalam satu tahun. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil hybrid mencapai penjualan 17.305 unit di semester I/2023 dan tren penjualan kendaraan hybrid melonjak drastis sebanyak 40 ribu unit hingga November 2023.

Sedangkan kendaraan elektrik murni, data Gaikindo menunjukkan penjualan kendaraan yang tidak menghasilkan emisi tersebut hanya bisa mencapai 14 ribu unit hingga November 2023.

Baca Juga : Honda N-Box Harganya Mahal di Indonesia Tapi Paling Laris di Jepang

Menurut pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu beberapa waktu lalu sempat berpendapat bahwa mobil hybrid yang menggabungkan mesin elektrik dan konvesional masih menjadi pilihan konsumen elektrifikasi di Indonesia.

"Pergeseran ICE ke EV akan berlangsung secara mulus selama 2024. Penjualan terbesar justru terjadi pada kendaraan hybrid. Kendala harga baterai yang memiliki harga masih mahal tetap masih menjadi tantangannya," ujar Yannes.

Mobil dengan teknologi hybrid diyakini akan lebih laris bila pemerintah memberikan subsidi, selain itu juga dinilai bisa menurunkan jumlah emisi. Namun sayang pemerintah dalam program peralihan ke era elektrifikasi belum melirik hybrid sebagai tujuan.

Honda sebagai sebagai salah satu produsen otomotif sering berdiskusi dengan pemerintah. Namun, wacana ini belum ada keputusan apakah mobil hybrid akan diberikan insentif

Dengan banyak munculnya obil hybrid beberapa Agen Pemegang merek juga mengusulkan ke pemrintahtah terkait subsidi. Memang kontribusi mobil hybrid dalam andil menurunkan emisi tak sebesar yang dimiliki mobil EV. Akan tetapi sosialisasi menuju elektrivikasi perlu dilakukan tahap demi tahap, agar masyarakat tak terasa akan beralih ke mobil EV.

Masyarakat akan menilai bahwa penting mengenal teknologi yang dilakukan secara bertahap akan lebih mudah menuju elektrivikasi. Selain itu kesadaran menjaga lingkungan akan muncul dengan sendirinya.

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #mobil #hybrid #indonesia #tumbuh #subur #pemerintah #masih #enggan #beri #subsidi

KOMENTAR