Strategi Jitu untuk Pengusaha Lindungi Data Bisnis dari Serangan Siber
- Bukan rahasia lagi kalau Indonesia terus dihujani insiden siber tanpa bisa memberikan perlawanan berarti. Serangan siber datang dalam berbagai bentuk, mulai dari DDoS, malware, ransomware, phishing, dan banyak lagi.
Berdasar data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan bahwa Indonesia mengalami 370,02 juta serangan siber pada 2022. Angka itu meningkat 38,72 persen dibanding tahun sebelumnya.
Serangan siber lebih banyak menyasar sektor administrasi pemerintahan sebagai target utama. Pada 2023 juga demikian.
BSSN mencatat adanya 347 dugaan insiden siber di Indonesia pada 2023. Kasusnya berupa kebocoran data, ransomware, web defacement, dan serangan DDoS. Masih belum terobati walau Indonesia sudah punya Undang-undang Pelindungan Data Pribadi atau UU PDP.
Mengingat masih banyaknya serangan sumber di Indonesia, para pengusaha akhirnya berjuang sendiri membentengi bisnis mereka dari incaran penjahat siber. Target dari para peretas kini tak hanya pemerintah, tapi juga bisnis yang punya banyak data.
Melihat tren tersebut, Synology sebagai penyedia solusi penyimpanan dan manajemen data memperkenalkan perangkat ActiveProtect untuk kebutuhan akan perlindungan data yang aman dan efisien di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (7/10).
Country Manager Synology untuk Indonesia Clara Hsu menjelaskan, kepercayaan yang tumbuh dari berbagai perusahaan di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya solusi yang aman dan terpercaya di era digital saat ini. Termasuk upaya untuk menangkal gangguan siber seperti ransomware.
Dikatakan Clara, perangkat rancangan Synology dirancang khusus untuk kebutuhan perlindungan data, solusi penyimpanan scale-out, dan sistem pengawasan berbasis cloud C2 Surveillance Station.
"Solusi yang kami luncurkan, ActiveProtect, dirancang khusus untuk memberikan perlindungan menyeluruh yang mudah diterapkan, bahkan di lingkungan perusahaan dengan infrastruktur kompleks," ujar Clara ditemui JawaPos.com.
Menurut Clara, saat ini mulai banyak perusahaan menyadari menjaga keamanan data adalah proritas utama, terutama dengan meningkatnya ancaman siber. "Kami membantu perusahaan menjaga keberlangsungan bisnis dan melindungi aset data mereka dengan optimal,” tuturnya.
ActiveProtect diyakini bisa memudahkan pengelolaan dan pencadangan data dari berbagai server secara terpusat. Solusi ini ideal bagi perusahaan di sektor-sektor seperti layanan publik, finansial, serta logistik yang memiliki banyak lokasi operasional dan membutuhkan sistem perlindungan data terpadu.
Perangkat itu memungkinkan pencadangan hingga 2.500 server dengan antarmuka yang intuitif, memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan perusahaan besar maupun menengah di Indonesia.
Dengan adanya ancaman ransomware yang semakin meningkat, ActiveProtect juga memberikan perlindungan immutable di mana data yang disimpan tidak dapat dimodifikasi.
Tag: #strategi #jitu #untuk #pengusaha #lindungi #data #bisnis #dari #serangan #siber