



Infrastruktur untuk EV Belum Maksimal, Mobil Hybrid Lebih Cocok di Pasar Jawa Timur
- Pelaku industri mobil elektrifikasi mengatakan bahwa karakteristik pasar di Jawa Timur berbeda dengan Jakarta. Mereka merasa bahwa produk berteknologi hybrid justru lebih baik. Namun, butuh edukasi untuk menghilang keraguan calon pembli di provinsi tersebut.
Operation Manager PT Manang Sejahtera Abadi Gunardi Luwardi mengatakan, potensi mobil hybrid sebenarnya jauh lebih menjanjikan dibandingkan dengan mobil listrik berbasis baterai murni alias full ev. Hal tersebut karena infrastruktur kendaraan listrik di kota Surabaya dan sekitarnya masih belum maksimal.
"Seperti yang diketahui, benefit yang diberikan kepada pengendara mobil listrik di Jawa Timur tak seperti di Jakarta. Tidak ada keuntungan seperti pembebasan aturan ganjil-genap,’’ paparnya saat mengenalkan Jaecoo J7 di Surabaya pekan lalu.
Karena itu, manfaat untuk memilik pelat strip biru bagi masyarakat Jawa Timur tak semenarik masyarakat Jakarta. Namun, dia mengatakan bahwa tren penyerapan hybrid bertumbuh bahkan di Jawa Timur. Pasalnya, teknologi hybrid sudah pasti memberikan efisiensi kinerja mobil.
Saat ini, lanjut dia, beberapa pabrikan sudah meluncurkan versi hybrid untuk beberapa lini produk mereka. Kebanyakan pembeli pun lebih memilih versi hybrid. ’’Apalagi, tahun ada insentif yang diberikan pemerintah khusus untuk mobil hybrid,’’ terangnya.
Karena itu, dia pun memasukkan Surabaya sebagai salah satu lokasi edukasi untuk produk SUV Hybrid mereka. Meski belum memberikan harga resmi, dia mengatakan bahwa sudah ada 70 SPK yang diterima untuk wilayah Jatim. Kebanyakan merupakan warga provinsi yang datang ke Jakarta karena tertarik dengan produk tersebut.
Dia menegaskan edukasi harus dilakukan mengingat beragamnya jenis hybrid yang ada di industri. Dia menyebut teknologi SUV-nya sebagai superhybrid karena kemampuannya untuk murni mengandalkan baterai sebesar 18,3 kilowatt hour (KWH) untuk perjalanan dalam kota. ’Mobil kami bisa berjalan 90 kilometer jika dicharge penuh,’’ tegasnya.
Dia temani mesin berkapasitas 1.500 cc dan 60 liter tangki bensin, dia mengatakan bahwa kemampuan jelajah mobil bisa mencapai lebih dari 1.300 kilometer sekali pengisian bensin dan baterai secara penuh.
Hal tersebut pun juga disebut membuat perhitungan konsumsi energi mobil setara dengan 70 kilometer per liter. ’Keuntungannya kan mobil ini bisa mengandalkan 100 persen ev dan mengisi bensin dengan mudah saat tidak bisa dicharge. Semua ini juga bisa dilakukan seamsless tanpa ada perubahan sensasi,’’ ujarnya. (bil)
Tag: #infrastruktur #untuk #belum #maksimal #mobil #hybrid #lebih #cocok #pasar #jawa #timur