Bermodal Tradisi Medali, Eko Yuli Bawa Pulang Emas dari Olimpiade 2024 Bukan Mission Impossible
Eko Yuli Irawan sedang berusaha mengangkat besi di kejuaraan angkat besi Olimpiade Tokyo, Minggu (25/7/2021). 
12:30
7 Agustus 2024

Bermodal Tradisi Medali, Eko Yuli Bawa Pulang Emas dari Olimpiade 2024 Bukan Mission Impossible

- Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi Indonesia di Olimpiade Paris 2024 bisa menajamkan rekor individunya. Keping medali emas bisa mengobati rasa penasaran Eko Yuli Irawan.

Eko Yuli Irawan berpotensi mempertajam rekor fantastis di Olimpiade seandainya bisa kembali membawa pulang medali dari Paris 2024.

Lifter senior Indonesia tersebut sudah sangat akrab dengan podium Olimpiade.

Sejak kali pertama ikut pesta olahraga dunia, Eko tak pernah absen mengibarkan bendera merah putih di podium.

Peraih medali perak Indonesia Eko Yuli Irawan berdiri di podium untuk upacara kemenangan kompetisi angkat besi 61kg putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. Peraih medali perak Indonesia Eko Yuli Irawan berdiri di podium untuk upacara kemenangan kompetisi angkat besi 61kg putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. (Vincenzo PINTO / AFP)

Sudah ada empat medali Olimpiade di lemari penghargaan Eko. Pria 35 tahun kelahiran Lampung itu pun menjadi atlet Indonesia dengan medali Olimpiade terbanyak.

Perunggu kelas 56 kilogram jadi perkenalannya dengan medali Olimpiade pada 2008. Empat tahun berselang Eko kembali meraih perunggu di kelas 62 kilogram.

Sedangkan perak pertama diraih pada Olimpiade 2016 ketika kembali berlaga di kelas 62 kilogram. Tiga tahun lalu, catatan perak kembali terulang di kelas 61 kilogram.

Kini Eko punya peluang mempertajam rekor tersebut di Paris. Orang Indonesia pertama yang tampil lima kali beruntun dalam Olimpiade itu kembali berlaga di kelas 61 kilogram putra.

Eko akan bersaing dengan rival lama Li Fabin yang memegang rekor angkatan clean & jerk dan angkatan total di kelas 61 kilogram.

Selain itu Eko bakal bersaing dengan debutan-debutan di Olimpiade yang berambisi meraih medali dalam keikutsertaaan.

Melihat data angkatan yang diajukan sebelum pertandingan, Li Fabin menjadi lawan terberat Eko. Selain itu ada Sergio Massida dari Italia. Sama seperti Eko, kedua lifter tersebut memasukkan target angkatan total sebanyak 310 kilogram.

Pada Olimpiade 2020, Eko meraih perak dengan total angkatan 302 kilogram yang terdiri dari 137 kilogram pada saat snatch dan 165 kilogram dalam angkatan clean & jerk.

Sementara Li Fabin membawa pulang emas setelah mencatatkan angkatan seberat 312 kilogram.

Meski sudah menyandang status sebagai atlet Indonesia yang meraih medali terbanyak di Olimpiade, Eko masih belum puas.

Satu rasa penasaran belum terjawab dan dilunasi oleh Eko yang sedang beradu cepat dengan usianya yaitu meraih medali emas.

Asa tersebutlah yang mendorong Eko untuk tampil dan akan berupaya keras di Olimpiade Paris 2024 ini.

Target medali memang dicanangkan oleh Eko sendiri meski emas tetap menjadi prioritas tapi level olimpiade berbeda dari kompetisi regional lainnya.

Strategi yang sama seperti sebelumnya sudah disiapkan Eko di mana dia tidak boleh ada angkatan yang meleset sejak awal.

"Semua strateginya pasti sama, jangan sampai ada (angkatan) yang meleset," kata Eko menjelaskan, dikutip dari BolaSport.

"Karena ini Olimpiade, targetnya sudah cari medali."

"Ibarat tampil di SEA Games ya harus emas, bukan lagi perak, ini minimal medali, jangan sampai lewat," tuturnya menambahkan.

Perjuangan Eko untuk mewujudkan harapannya di angkat besi Olimpiade Paris 2024 dimulai pada Rabu (7/8/2024) bertempat di South Paris Arena, Prancis.

Eko pun di ambang sejarah jika nantinya dia berhasil mendapatkan medali apa pun di Olimpiade Paris 2024 ini.

Dia menjadi satu-satunya atlet angkat besi dalam sejarah yang bisa meraih lima medali Olimpiade.

(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Agung Kurniawan)

Editor: Dwi Setiawan

Tag:  #bermodal #tradisi #medali #yuli #bawa #pulang #emas #dari #olimpiade #2024 #bukan #mission #impossible

KOMENTAR