Sorotan Olimpiade Paris 2024: Maling Merajalela, Strategi Prancis Jaga Keamanan Kurang Garang
Petugas polisi Prancis berjaga di depan Menara Eiffel dengan cincin Olimpiade terpampang di depannya di Paris pada 21 Juli 2024, menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. (Photo by Luis ROBAYO / AFP) 
06:50
7 Agustus 2024

Sorotan Olimpiade Paris 2024: Maling Merajalela, Strategi Prancis Jaga Keamanan Kurang Garang

Sorotan Olimpiade Paris 2024 kali ini tak tertuju kepada para atlet yang berlaga merebut medali emas.

Faktor-faktor luar arena pertandingan sekiranya menjadi hal yang tak kalah disorot akhir-akhir ini di Olimpiade.

Adalah jenis kejahatan pencurian yang marak terjadi menimpa atlet dan staf negara-negara peserta Olimpiade 2024.

Bahkan kontingen bulu tangkis Indonesia merasakan langsung pengalaman tak menyenangkan itu.

Saat sebelum digelarnya turnamen bergengsi ini, Prancis gembar-gembor soal terjaminnya keamanan di Paris.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, bahkan optimis tingkat kejahatan akan berkurang hingga 0 persen di ibu kota Prancis itu.

Hal itu didasari dari keputusan negara untuk mengerahkan ribuan pasukan keamanan ke jalan-jalan dan arena-arena olahraga.

Tingkat kejahatan, dalam hal perusakan bangunan dan vandalisme, bisa dibilang terjamin.

Namun menurut laporan European Conservative, kejahatan yang terjadi di kota-kota selain Paris justru meningkat.

Petugas polisi berjaga di dekat Menara Eiffel di Paris pada 21 Juli 2024, menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. (Photo by MARTIN BERNETTI / AFP) Petugas polisi berjaga di dekat Menara Eiffel di Paris pada 21 Juli 2024, menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. (Photo by MARTIN BERNETTI / AFP) (AFP/MARTIN BERNETTI)

Pencurian, penipuan, dan penyerangan terhadap pendatang menjadi beberapa hal yang disorot.

Kasus pencurian yang cukup menghebohkan barangkali diawali saat kontingen Australia kerampokan barang-barang berharganya.

Ada pula kasus penyerangan yang menimpa perwakilan tim balap perahu layar Swiss yang dilakukan seorang pengemudi taksi online.

Kasus penipuan berupa pemalsuan tiket juga marak terjadi selama Olimpiade berlangsung.

Hal-hal semacam itu gagal ditangani dan diantisipasi oleh Prancis.

Padahal, Prancis sudah benar-benar all out dalam menyiapkan barikade pengamanannya.

Mereka mengerahkan sekira 35 ribu polisi untuk menjamin keamanan, sebagaimana laporan dari Reuters.

Bahkan pada saat upacara pembukaan, ada 45 ribu polisi yang dikerahkan ke jalan-jalan kota.

Sayangnya hal itu belum memberikan rasa aman sepenuhnya kepada para atlet dan perwakilan negara yang bertanding di Paris 2024.

Prancis masih punya beberapa hari lagi untuk meningkatkan dan memastikan faktor keamanan turnamen.

Pencurian Terhadap Kontingen Indonesia

Diketahui, tim badminton Indonesia yang baru saja menyelesaikan pertandingan di Olimpiade Paris 2024 mengalami kejadian pencurian.

Yang jadi korbannya adalah Armand Darmadji selaku manajer tim badminton Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Imbasnya, uang senilai Rp950 juta hilang digondol maling.

Dalam rilis resmi di akun Instagram @tim.adhoc.pbsi, disebutkan bahwa insiden pencurian terjadi di Paris, Senin (5/8/2024), sekitar pukul 17.30 waktu setempat.

Kronologi awalnya, pencuri menggunakan motif ban kempis.

Kala itu, Armand tengah berada dalam sebuah mobil bersama rekannya, Shendy Puspita Irawati.

Tiba-tiba, ada orang tak dikenal memberi tahu bahwa ban mobil mereka kempis.

Melalui rilis resminya, Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 bentukan PBSI mengungkap kronologi soal insiden kemalingan yang menimpa tim badminton Indonesia.I Melalui rilis resminya, Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 bentukan PBSI mengungkap kronologi soal insiden kemalingan yang menimpa tim badminton Indonesia.I (Kolase Tribunnews - Instagram @tim.adhoc.pbsi)

Mendengar hal itu, Armand dan Shendy pun turun dari mobil.

Armand lantas menelepon perusahaan rental mobil dan mengabarkan bahwa ban kendaraan yang mereka tunggangi kempis.

Armand sendirian, sedangkan Shendy pergi ke pertokoan untuk membeli kebutuhan tim.

Karena kurang begitu paham dengan penjelasan pemilik rental, Armand kemudian melapor ke polisi yang berada di dekat lokasi.

Kebetulan, ada polisi yang hanya berjarak tiga meter dari Armand.

Setelah berbincang dengan polisi, Armand mendapati bahwa tas yang berada di dalam mobil telah raib.

Diketahui, tas berisikan uang tuani untuk keperluan tim, kartu kredit, dan juga paspor.

Dan saat ini, Armand telah melapor kejadian yang ia alami ke KBRI Paris guna mendapat bantuan secara maksimal.

Ia juga telah melapor ke polisi setempat.

Lebih lanjut, Armand menjelaskan bahwa insiden kemalingan tak menggangu kepulangan atlet badminton Indonesia ke Tanah Air.

Pemain serta ofisial akan meninggalkan Paris pada 7 Agustus.

Sementara Gregoria Mariska selaku peraih medali perunggu baru akan terbang ke Indonesia 9 Agustus.

(Tribunnews.com/Guruh/Isnaini)

Editor: Dwi Setiawan

Tag:  #sorotan #olimpiade #paris #2024 #maling #merajalela #strategi #prancis #jaga #keamanan #kurang #garang

KOMENTAR