Badminton Malaysia Rasa Indonesia, Ambisi Negeri Jiran Ukir Sejarah Emas Pertama di Olimpiade
Pebulutangkis ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik berhasil mengamankan medali perunggu dalam Olimpiade Paris 2024. Keputusan besar diambil Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) yang resmi menunjuk Herry Iman Pierngadi sebagai pelatih ganda putra per hari ini, Sabtu (11/1/2024). 
16:30
11 Januari 2025

Badminton Malaysia Rasa Indonesia, Ambisi Negeri Jiran Ukir Sejarah Emas Pertama di Olimpiade

- Keputusan besar diambil Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) yang resmi menunjuk Herry Iman Pierngadi sebagai pelatih ganda putra per hari ini, Sabtu (11/1/2024).

Keberadaan sosok Herry IP di jajaran terbaru pelatih badminton Malaysia otomatis kian menambah kental aroma wajah Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, BAM memang tidak pernah sungkan untuk sekedar mempercayakan nahkoda kepelatihan timnya dengan menunjuk orang yang berasal dari Indonesia.

Sebut saja ada Hendrawan yang pernah menangani nomor tunggal putra Malaysia termasuk saat masih eranya Lee Chong Wei.

Ada pula sosok Flandy Limpele yang pernah menangani sektor ganda putra Malaysia yang berujung raihan medali perunggu Olimpiade.

Belum lagi ada pelatih Indonesia lain seperti Indra Wijaya (tunggal putri), Paulus Firman (ganda campuran), hingga kini ada Nova Widianto (ganda campuran) yang juga mengabdi untuk badminton negeri sebelah.

Bahkan, Rexy Mainaky yang kita kenal sebagai salah satu legenda bulu tangkis tanah air kini menjabat Direktur Kepelatihan BAM.

Dan teranyar BAM lagi-lagi mempercayakan salah satu pos penting yakni nomor ganda putra kepada Herry IP dari Indonesia.

Melihat banyaknya sosok-sosok pelatih asal Indonesia yang menangani Badminton Malaysia, menjadi tanda Negeri Jiran menaruh kepercayaan lebih kepada pelatih asal tanah air.

Pelatih Malaysia Rexy Mainaky memeluk pemain Indonesia Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (tengah) yang terbaring karena cedera saat pemain Malaysia Aaron Chia (tengah) dan Soh Wooi Yik (kiri) dan pemain Indonesia Pramudya Kusumawardana (kanan) menyaksikan turnamen bulu tangkis Indonesia Open di Jakarta pada 17 Juni 2022. Pelatih Malaysia Rexy Mainaky memeluk pemain Indonesia Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (tengah) yang terbaring karena cedera saat pemain Malaysia Aaron Chia (tengah) dan Soh Wooi Yik (kiri) dan pemain Indonesia Pramudya Kusumawardana (kanan) menyaksikan turnamen bulu tangkis Indonesia Open di Jakarta pada 17 Juni 2022. (ADEK BERRY / AFP)

Untuk Herry IP sendiri, keputusannya untuk bergabung di jajaran pelatih ganda putra Malaysia tentu tidak mengejutkan.

Hal ini karena isu yang menyebutkan bahwa Herry IP akan melanjutkan kariernya sebagai pelatih ke negeri tetangga sudah terdengar.

Terutama setelah namanya tidak masuk dalam jajaran pelatih badminton Indonesia yang beberapa waktu lalu dirilis oleh PBSI.

Kini di nomor ganda putra Malaysia, Herry IP akan menangani dua jagoan utama Malaysia mulai dari Aaron Chia/Soh Woii Yik hingga Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.

Dengan segala pengalaman dan jam terbangnya yang sudah membuat nomor ganda putra Indonesia disegani oleh dunia.

Termasuk mengorbitkan pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan hingga Fajar Alfian/Rian Ardianto ke level elit dunia.

Kini, magis pelatih berjuluk Naga Api itu dinanti Badminton Malaysia untuk membawa ganda putra Negeri Jiran terbang makin tinggi.

Herry Iman Pierngadi memutuskan untuk mundur dari pelatnas PBSI. Herry Iman Pierngadi memutuskan untuk mundur dari pelatnas PBSI. (Kompas.com)

Tugas berat dan beban tidak mudah jelas akan dipikul Herry IP di tengah ambisi besar meraih medali emas perdana di Olimpiade.

Ya, seperti diketahui badminton Malaysia sejauh ini masih dibuat penasaran dengan medali emas Olimpiade.

Terhitung sejak pertama kali tampil di Olimpiade tahun 1960, kontingen Malaysia dari berbagai cabor belum mampu meraih medali emas satupun hingga edisi terakhir di Paris 2024.

Bahkan, cabor badminton yang selama ini telah melahirkan bibit unggul termasuk Lee Chong Wei, Malaysia masih gagal meraih emas perdananya.

Rentetan kegagalan Malaysia dalam perjuangannya mencari emas perdana Olimpiade tentu kian membuat tekanan kian tinggi.

Ajang Olimpiade 2028 mendatang akan menjadi panggung berikutnya bagi Malaysia untuk bisa pecah telur medali emas.

Dan cabor badminton khususnya ganda putra diyakini akan menjadi tumpuan utama Malaysia untuk mewujudkan hal itu.

Keberadaan Aaron Chia/Soh Woii Yik sebagai peraih medali perunggu dalam dua edisi terakhir Olimpiade jelas masih jadi tumpuan.

Dengan polesan pelatih sekelas Herry IP, tentu Aaron Chia/Soh Woii Yik diharapkan bisa memenuhi ambisi Malaysia meraih emas perdana di Olimpiade 2028 mendatang.

Pebulutangkis ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik berhasil mengamankan medali perunggu dalam Olimpiade Paris 2024, Minggu (5/8/2024). Pebulutangkis ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik berhasil mengamankan medali perunggu dalam Olimpiade Paris 2024, Minggu (5/8/2024). (Instagram ba_malaysia)

Salah satu media ternama Malaysia pun pernah menuliskan soal peluang badminton Malaysia meraup emas perdana Olimpiade terbuka lebar jika berani menunjuk Herry IP.

"Dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) yang ingin mengakhiri penantian panjang untuk meraih medali emas Olimpiade di Los Angeles 2028," tulis New Straits Times dalam artikelnya beberapa waktu lalu.

"Herry bisa menjadi pemain berharga untuk membantu pasangan peringkat 6 dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan pasangan muda lainnya."

"Banyak juga yang bergantung pada pendanaan yang tersedia karena BAM baru saja merekrut pemain Denmark Kenneth Jonassen sebagai pelatih kepala tunggal nasional," tambahnya.

Layak dinanti seperti apa perjuangan Herry IP dengan peran barunya bisa mewujudkan ambisi Malaysia meraih emas perdana di Olimpiade 2028 mendatang?

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Editor: Drajat Sugiri

Tag:  #badminton #malaysia #rasa #indonesia #ambisi #negeri #jiran #ukir #sejarah #emas #pertama #olimpiade

KOMENTAR