Rapor Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals: The Daddies Juru Selamat, Ginting Apes - Hendra Setiawan Mohammad Ahsan setelah memenangkan pertandingan melawan Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe pada turnamen BWF World Tour Finals pada 15 Desember 2019.

20:30

8 Desember 2024

Rapor Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals: The Daddies Juru Selamat, Ginting Apes

- Rapor wakil Indonesia di BWF World Tour Finals sejak tahun 2018 turnamen ini digelar, kontingen Merah-Putih masih miskin gelar.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan alias The Daddies sejauh ini selalu jadi juru selamat kontingen Indonesia di BWF World Tour Finals.

Tercatat The Daddies sejauh ini telah mencapai tiga final di BWF World Tour Finals dalam tiga edisi.

Yaitu mulai tahun 2019 yang mana keduanya menjadi juara, lalu tahun 2020 keduanya ke final lagi.

Yang terakhir The Daddies melesat ke final turnamen akhir tahun tersebut pada edisi 2022.

Kontestan asal Indonesia lainnya yang berhasil mencapai partai puncak lebih dari satu kali hanya Anthony Ginting.

Sayangnya Ginting acapkali ketiban apes lantaran setiap ke final justru berakhir sebagai runner-up.

Untuk utusan Indonesia lainnya, ada Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang pernah mencatatkan ke final pada edisi tahun 2021.

Namun keduanya gagal mewujudkan gelar dan berakhir sebagai runner-up.

Jika dirangkum sejak edisi pertama BWF World Tour Finals tahun 2018, kontingen Indonesia membukukan rapor merah.

Indonesia mengirimkan enam wakil di semua sektor kecuali tunggal putri.

Nama-nama andalan seperti The Daddies, Minions, hingga Greysia Polii/Apriyani Rahayu kala itu beraksi.

Ekspekstasi tinggi kepada kontingen Indonesia runtuh seketika lantaran tak ada satu pun yang lolos fase grup.

Otomatis gelar juara melayang langsung dan nirgelar langsung didapat oleh delegasi Indonesia dalam edisi pertama BWF World Tour Finals 2018.

Anthony Sinisuka Ginting ketika berhadapan dengan Kodai Naraoka di BWF World Tour Finals 2023 fase grup, Rabu (13/12/2023). (PBSI)

Tahun berikutnya kontingen Indonesia ada penigkatan cukup signifikan.

Meskipun tunggal putri masih tak ada andalan yang lolos, tapi setidaknya konsisten 4 sektor mengirimkan wakil.

Tujuh wakil secara total diturunkan oleh Indonesia dan dua di antaranya sukses melesat ke final.

Kala itu asa merebut dua gelar ada di pundak Ginting dan The Daddies.

Sayangnya hanya The Daddies yang mampu merealisasikan capaian final menjadi torehan gelar.

Ginting harus gigit jari karena di final ia kalah dari Kento Momota (Jepang) yang memang pada masa itu sangat on fire.

Kendati diwarnai kegagalan Ginting, setidaknya delegasi Indonesia meraih satu gelar.

Edisi selanjutnya tahun 2020 lalu tak ada wakil China yang mengirimkan wakil karena terdampak pandemi Covid-19.

Momentum tersebut kurang dimanfaatkan oleh wakil Indonesia karena hanya mengandalkan The Daddies.

Ya, hanya Ahsan/Hendra yang mampu ke final meskipun akhirnya keok di tangan Lee Yang/Wang Chilin (Taiwan).

BWF World Tour Finals 2021 masih tak ada utusan China yang turut serta.

Wakil Indonesia juga masih mengandalkan nomor ganda campuran untuk mengais asa meraih gelar.

Benar saja, kali ini lewat Minions yang sukses ke final. Tapi Marcus/Kevin justru kalah dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).

Tahun 2022, ketika delegasi China kembali meramaikan BWF World Tour Finals, kontingen Indonesia mencatatkan progres lagi.

Tapi tim Merah-Putih masih mengandalkan Ginting dan Ahsan/Hendra yang sukses melesat hingga final.

Dan disayangkan, Ginting dan The Daddies kompak ambyar dan berujung Indonesia nigelar.

Terakhir, tahun 2023 lalu kontingen Indonesia kembali membukukan rapor merah.

Tak ada satu pun kontestan yang melesat ke final meski beberapa ada yang lolos fase grup.

Hanya Fajar Alfian/Rian Ardianto dan Jonatan Christie yang melesat hingga babak semifinal.

Akan tetapi kedua wakil kompak apes karena tersingkir di babak semifinal.

Kini menatap BWF World Tour Finals 2024, diharapkan ada progres ciamik demi bisa menghapus catatan merah.