Tak Suka Jeda Panjang Liga, Striker Persib Pertanyakan Eksistensi Piala Indonesia
David da Silva gagal mencetak gol dalam dua laga terakhir Persib di pekan ke-21 dan 22 Liga 1 2023-2024, melawan PSM Makassar dan Persik Kediri.(KOMPAS.com/ADIL NURSALAM)
14:32
15 Januari 2024

Tak Suka Jeda Panjang Liga, Striker Persib Pertanyakan Eksistensi Piala Indonesia

Penyerang Persib Bandung David da Silva merasa menderita dengan jeda Kompetisi Liga 1 2023-2024 yang terlalu panjang.

Situasinya, para pemain harus memaintenance kondisi fisik kebugarannya, serta terus menjaga massa kekuatan otot tanpa pertandingan penting kompetitif. 

Seperti diketahui jeda panjang tengah dialami para kontestan karena keberlangsungan Piala Asia 2023 Qatar. Belum lagi jeda di depan menanti karena Pemilu Presiden 2024. 

Namun situasi ini harus harus ia lalui. Positifnya Persib menjadi punya waktu yang panjang untuk melakukan pembenahan.

Apalagi dalam tiga laga terakhir jelang jeda, performa tim tak begitu memuaskan karena tanpa mencetak gol dan tanpa kemenangan. 

“Sebenarnya saya tidak suka jeda panjang ini karena kami sudah berada di pertengahan musim dan menelan kekalahan (sebelum jeda). Kami harus segera bangkit,” kata David. 

“Kami berlatih dengan keras, ini merupakan hal bagus dan melanjutkan yang terbaik di lapangan. Tidak apa-apa kami menderita sekarang, karena kami punya waktu untuk mengembalikan lagi (performa) dan meningkatkannya,” ungkapnya melanjutkan.

Saat jeda seperti ini, menurut David ada momen yang tepat untuk bertanding di turnamen piala domestik seperti kompetisi di negara-negara lain.

Pemain yang kerap dipanggil DDS ini mempertanyakan eksistensi Piala Indonesia.

Menurutnya sebuah tim seharusnya bisa memainkan 40-45 pertandingan dalam satu musim dengan keberadaan kompetisi dan turnamen domestik. 

“Saya juga tidak mengerti kenapa sepak bola Indonesia tidak punya turnamen domestik, yang mana normalnya setiap negara memiliki itu,” ucap DDS mempertanyakan. 

“Liga hanya memiliki 34 laga resmi dan normalnya di negara-negara lain tim bisa bermain 40-45 pertandingan,” sebutnya. 

Bagi striker asal Brasil ini, 34 laga masih tak cukup karena ada masa jeda yang panjang seperti dialami klub-klub Liga 1. 

Piala Indonesia terakhir kali digelar adalah musim 2018-2019 ketika PSM Makassar keluar sebagai juaranya. 

PSM juga dapat tiket ke AFC Cup berkat menjadi nomor satu di ajang tersebut. Setelahnya Piala Indonesia hanya datang sebatas wacana.

“Bagi saya ini tak cukup, dan karena itu ada masa jeda yang panjang. Biasanya satu kuota untuk bermain di AFC juga datang dari turnamen domestik dan kita tidak punya. Jadi menurut saya, mereka harus memikirkan ini,” nilai DDS. 

Perspektif pemain yang sudah mencetak 14 gol musim ini mengatakan, klub dirugikan secara finansial karena harus tetap menggaji pemain tanpa pertandingan khususnya di bulan Januari.

Namun sebagai gantinya, ia harus profesional menjaga kebugaran fisiknya, dan berusaha memberikan yang terbaik di latihan.  

“Selama masa jeda ini juga tim harus tetap membayar gaji, tetapi tidak ada pertandingan yang harus dimainkan, ini tidak masuk akal menurut saya, tapi ini adalah opini saya,” terangnya. 

“Saya hanya melihat dari sisi saya, kami harus bermain lebih banyak, seperti di Arab Saudi, setiap tim bermain hingga 56 pertandingan dan harus bermain untuk tim nasional juga. Tapi ini hanya opini saya,” begitu jelasnya. 

Editor: Adil Nursalam

Tag:  #suka #jeda #panjang #liga #striker #persib #pertanyakan #eksistensi #piala #indonesia

KOMENTAR