2 Faktor yang Bikin Arema FC Kurang Maksimal Lawan Persebaya di Pekan ke-30 BRI Liga 1
Pelatih Arema FC Widodo Cahyono Putro (kiri) berfoto bersama dengan sang pemain Samuel Balinsa di sela sesi jumpa pers H-1 menjelang laga ke-30 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (26/3/2024) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
20:06
28 Maret 2024

2 Faktor yang Bikin Arema FC Kurang Maksimal Lawan Persebaya di Pekan ke-30 BRI Liga 1

Arema FC menerima kekalahan tipis 0-1 dari Persebaya Surabaya dalam laga pekan 30 BRI Liga 1, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/4/2024).

Meskipun Arema FC memiliki dominasi bola sebesar 61 persen dan mencatat 10 shot on target, mereka gagal memanfaatkan peluang menjadi gol.

Greg Nwokolo mengakui kurangnya konsistensi dalam permainan Arema FC, sedangkan pelatih Widodo Cahyono Putro menyebut perlu adanya evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.

Terpelesetnya Arema FC di sisa empat pertandingan bisa membahayakan posisi mereka. Bukan tak mungkin mereka bakal terperosok ke Liga 2 andai gagal bangkit di sisa musim ini.

Berikut dua faktor yang menyebabkan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya.

1. Dalam Bayang-bayang Catatan Buruk

Pesepak bola Persebaya Surabaya Yan Victor (tengah) bersama rekan setim berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Arema FC pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc. Pesepak bola Persebaya Surabaya Yan Victor (tengah) bersama rekan setim berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Arema FC pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.

Pemain Arema FC tampaknya merasa tertekan oleh beban berat yang ada pada mereka saat menghadapi Persebaya, terutama karena kewajiban untuk menang melawan rival dan tekanan dari catatan buruk selama lima tahun terakhir, di mana Arema FC tidak pernah berhasil mengalahkan Persebaya.

Pelatih Arema, Widodo Cahyono Putro, menyoroti kehati-hatian yang berlebihan pada pemain, menyatakan bahwa hal tersebut tidak boleh terulang di pertandingan berikutnya.

Penampilan terbebani seperti ini sudah sering dialami oleh pemain Arema dalam lima tahun terakhir, dan mereka tahu bahwa jika mereka kalah, kritikan akan mengalir kepada mereka di media sosial, meskipun pertandingan berlangsung tanpa penonton.

2. Kiper Persebaya Menggila

Kiper timnas Indonesia, Andhika Ramadhani. [Instagram/@cakdhik]Kiper timnas Indonesia, Andhika Ramadhani. [Instagram/@cakdhik]

Andhika Ramadhani, kiper Persebaya, menjadi sosok kunci dalam pertandingan ini dengan berhasil menepis semua 10 peluang yang dihadapi Arema FC, termasuk tendangan penalti di babak kedua.

Kinerja gemilangnya membuat banyak orang menyebutnya sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut. Bahkan, striker Arema, Greg Nwokolo, mengakui ketangguhan Andhika.

Greg sendiri memiliki peluang emas, tetapi upayanya berhasil digagalkan oleh Andhika, yang telah keluar dari gawang sebelumnya.

Menurut Greg, hal ini menjadi evaluasi bagi tim, bahwa mereka harus berusaha maksimal untuk memanfaatkan setiap peluang kecil yang ada.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #faktor #yang #bikin #arema #kurang #maksimal #lawan #persebaya #pekan #liga

KOMENTAR