Sentuhan Ajaib Herry IP di Ganda Campuran: Bikin Tim Pelapis Sabet 6 Gelar Hasil All Indonesian Final, Terbaru di Surabaya
Pelatih ganda campuran Herry IP (tengah) mampu membuat anak asuhnya meraih banyak gelar di turnamen level kecil. (Dok: PBSI)
18:20
3 November 2024

Sentuhan Ajaib Herry IP di Ganda Campuran: Bikin Tim Pelapis Sabet 6 Gelar Hasil All Indonesian Final, Terbaru di Surabaya

 - Tangan dingin Herry Iman Pierngadi (IP) di sektor ganda campuran Pelatnas PBSI mulai berbuah positif. Pelatih yang dijuluki Naga Api itu sukses membuat para pasangan pelapis unjuk gigi dengan menciptakan empat All Indonesian Final.

Setahun sudah Herry IP menangani ganda campuran Pelatnas PBSI. Sejak dipercaya bergeser dari ganda putra ke ganda campuran pada 1 September 2023, dia mulai mengasah kekuatan Rinov Rivaldy dan kolega.

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati jadi tugas pertama Herry IP. Dia ditugaskan untuk meloloskan kedua pasangan itu ke Olimpiade Paris 2024.

Hasilnya, Rinov/Pitha berhasil mendapatkan satu tiket ke Paris meski di detik-detik terakhir. Duet andalan di sektor ganda campuran itu mampu mengemas satu kemenangan di Olimpiade Paris 2024 meski gagal tembus perempat final.

Setelah fokus Olimpiade Paris 2024, Herry IP melanjutkan tugasnya sebagai pelatih kepala ganda campuran sepenuhnya. Pekerjaan rumahnya juga bertambah, dengan memantau serta mengasah para pasangan pelapis.

Perlahan tapi pasti, polesan dan sentuhan ajaib Herry IP dalam menangani para pasangan pelapis di ganda campuran mulai membuahkan hasil. 

Semua bermula dari Indonesia International Challenge (IC) 2024 (20-25 Agustus) dan Indonesia Masters I Super 100 2024 (27 Agustus-1 September) di Pekanbaru. Di dua turnamen itu, anak asuhan Herry IP sukses menyapu bersih final dan gelar.

Duet anyar Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu sukses memenangkan dua turnamen tersebut. Mereka back to back juara usai mengalahkan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil baik di Indonesia IC maupun Indonesia Masters I S100.

Seolah tak mau disebut jago kandang, para pasangan pelapis Indonesia kemudian menunjukkan tajinya di negara tetangga dalam ajang Vietnam Open S100 2024 (10-15 September) dan Malaysia IC 2024 (17-22 September).

Hasilnya, All Indonesian Final berhasil diciptakan dalam dua pekan beruntun. Adnan/Indah berhasil juara di Vietnam Open S100 usai mengalahkan Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Jessica Maya Rismawardani. Sedangkan di Malaysia IC, giliran Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah yang juara usai menaklukkan Adnan/Indah.

Tak puas dengan empat gelar dengan All Indonesian Final, sentuhan ajaib Herry IP pun berlanjut di Surabaya, dalam dua ajang Indonesia IC II 2024 pekan lalu dan Indonesia Masters II S100 2024 pekan ini.

Para pasangan Merah Putih bahkan bukan hanya mengirimkan dua wakil di final, tapi juga sudah memastikan gelar dari semifinal. Ya, tiga anak asuhan Herry IP menciptakan All Indonesia Semifinal bersama pasangan non Pelatnas PBSI, Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti di Surabaya.

Pada Indonesia IC II 2024, Jafar/Felisha menjadi juara usai mengalahkan Amri/Nita di final. Mereka sebelumnya berhasil melewati dua wakil tuan rumah lainnya, Zaidan/Jessica dan Bobby/Melati.

Sementara pada Indonesia Masters II S100 2024, Amri/Nita menang atas Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata dengan skor 22-20, 21-13 di Jatim Expo, Surabaya, Minggu (3/11). Keduanya berlaga di final usai menyingkirkan Jafar/Felisha dan Verrel Yustin Mulia/Priska Venus Elsadai pada babak semifinal.

Rentetan hasil apik dan pencapaian gemilang itu diakui Herry IP sebagai bukti dari kerja keras dan hasil latihan para pasangan pelapis Pelatnas PBSI. "Kami memulai lagi dari bawah kelasnya untuk memberikan pembuktian hasil latihan mereka selama ini sampai di mana,” ujarnya.

Meski demikian, pelatih kelahiran 21 Agustus 1962 itu menilai ini baru permulaan. Menurut Herry IP, masih ada kekurangan yang patut disoroti dari anak asuhnya meski mampu meraih enam gelar dengan All Indonesian Final.

“Ada beberapa kekurangan yang masih dilakukan saat para pemain bertahan. Beberapa kali saya lihat, saat mengembalikan bola dalam bertahan harus masih harus diperbaiki lagi,” ungkap Herry IP.

Karena itu, Herry IP enggan cepat puas. Dia berjanji akan mengasah kemampuan anak asuhnya lebih tajam lagi sebelum mengajak mereka naik kelas.

“Menghadapi persaingan yang lebih tinggi lagi, tentu dari segi level permainan sampai lawan yang dihadapi sangat berbeda. Jadi membutuhkan untuk lebih kerja keras lagi dari para pemain,” jelas Coach Naga Api.

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #sentuhan #ajaib #herry #ganda #campuran #bikin #pelapis #sabet #gelar #hasil #indonesian #final #terbaru #surabaya

KOMENTAR