Jake Paul Dikecam Mantan Juara UFC: Adu Tinju Lawan Mike Tyson yang Sudah 58 Tahun Dianggap Hina Olahraga
— Kontroversi kembali mewarnai nama Jake Paul setelah ia menantang legenda tinju Mike Tyson untuk beradu di atas ring.
Pertarungan yang akan berlangsung di Stadion AT&T, Texas, pada 15 November mendatang ini menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk mantan juara UFC kelas menengah, Sean Strickland.
Paul, yang dikenal sebagai YouTuber sekaligus petinju, tampak serius dalam persiapan menghadapi Tyson. Namun, perbedaan usia yang mencolok antara keduanya, yaitu 31 tahun, menjadi sorotan utama dalam duel ini.
Mike Tyson yang saat ini berusia 58 tahun telah lama meninggalkan dunia tinju profesional. Sementara itu, Jake Paul, yang berusia 27 tahun, masih dalam kondisi prima dan tengah merintis karier di dunia olahraga ini.
Rencana pertarungan ini sebenarnya sudah dijadwalkan pada 20 Juli lalu. Akan tetapi, Tyson mengalami masalah lambung yang membuatnya harus menjalani perawatan medis hingga akhirnya terpaksa menunda laga tersebut.
Selama masa perawatan, Tyson bahkan harus menggunakan kursi roda untuk mobilitasnya. Dengan kondisi seperti itu, banyak pihak mempertanyakan kelayakan Tyson untuk kembali bertanding di atas ring.
Sean Strickland, salah satu yang lantang mengecam duel ini, menyebut Jake Paul tak lebih dari seorang pengecut. Strickland menilai perbedaan fisik dan usia yang signifikan menjadikan duel ini tak layak disebut adu kekuatan yang adil.
Menurut Strickland, Tyson yang sedang berjuang pulih dari masalah kesehatan tak seharusnya dihadapkan dengan Paul yang dalam puncak kebugarannya. Ia bahkan menyebut laga tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap olahraga tinju.
"Itu omong kosong, kawan. Maksudku, berapa umur Mike Tyson saat ini? 57 tahun. Jake Paul berusia 27 tahun," kata Strickland, seperti dikutip dari Essentially Sports.
Strickland tak menahan diri dalam kritiknya terhadap Paul, bahkan menyebut YouTuber itu sebagai "lambang kelemahan" dan "sampah masyarakat."
Menurutnya, platform yang dimiliki Paul seharusnya tidak digunakan untuk memancing kontroversi seperti ini.
Bagi Strickland, keputusan Paul untuk terus melanjutkan laga ini menunjukkan sisi kelemahan mentalnya. Di mata Strickland, Paul seolah tak peduli pada nilai-nilai sportifitas dalam olahraga.
Pertarungan yang dianggap tak seimbang ini juga memancing reaksi dari penggemar Tyson. Mereka khawatir sang legenda akan mengalami masalah kesehatan lebih lanjut jika tetap memaksakan diri untuk naik ring.
Sementara itu, Paul terus mempromosikan pertarungan ini sebagai ajang pembuktian dirinya. Ia bahkan menyebut laga ini sebagai salah satu pertarungan terbesar dalam karier tinjunya.
Namun, banyak yang mempertanyakan niat Paul dalam duel ini. Pasalnya, Tyson sudah jelas jauh dari kondisi ideal sebagai petarung aktif, apalagi setelah baru saja menjalani perawatan intensif.
Sebelumnya, Tyson sempat terlihat menggunakan kursi roda di beberapa kesempatan publik, menambah kekhawatiran penggemar mengenai kondisi kesehatannya.
Banyak yang berharap Tyson bisa menikmati masa pensiunnya tanpa harus menghadapi laga-laga seperti ini.
Meskipun begitu, Tyson tetap menyambut tantangan dari Paul dan menegaskan ia siap bertanding. Hal ini pun memicu beragam spekulasi di kalangan pengamat dan penonton tinju.
Dalam pandangan Strickland, duel ini tak ubahnya sebagai bentuk komersialisasi tinju tanpa mempertimbangkan prinsip dan etika olahraga.
Strickland bahkan mengatakan Paul tak layak mendapat sorotan di dunia tinju karena dianggapnya hanya mencari popularitas.
Menurut Strickland, platform yang dimiliki Paul tak seharusnya digunakan untuk mempermalukan legenda olahraga seperti Tyson. Strickland yakin keputusan Paul untuk tetap maju melawan Tyson justru akan merusak citra tinju di mata publik.
Meski demikian, Paul tampak tak terpengaruh oleh kritik yang ada. Ia terus berlatih dan mempromosikan laga ini sebagai pertarungan epik antara generasi baru melawan generasi lama.
Namun, kritikan yang terus mengalir membuat publik semakin terpecah antara dukungan dan kecaman terhadap duel ini. Sejumlah pihak berharap Tyson bisa menunjukkan performa terbaiknya meskipun kondisi fisiknya sudah tak seperti dahulu.
Penggemar setia Tyson berharap sang legenda bisa bertahan tanpa masalah selama pertarungan. Namun, kondisi kesehatan Tyson tetap menjadi faktor risiko yang membuat duel ini semakin kontroversial.
Banyak yang menilai duel ini akan lebih banyak memberi keuntungan komersial bagi Paul ketimbang Tyson. Hal ini memicu pertanyaan tentang apakah laga ini benar-benar demi olahraga atau hanya demi keuntungan pribadi Paul.
Publik juga merasa Tyson, dengan segala pencapaiannya, tak perlu lagi membuktikan apa pun di dunia tinju. Sebaliknya, Paul seakan hanya memanfaatkan nama besar Tyson demi meraih sorotan.
Seiring mendekatnya tanggal pertandingan, sorotan terus tertuju pada kondisi Tyson. Banyak pihak yang berharap Paul bisa mengambil langkah mundur dan menghormati legenda hidup seperti Tyson.
Strickland dan sejumlah pengamat UFC lainnya menyebut langkah Paul sebagai tindakan tidak hormat terhadap para legenda tinju. Mereka yakin pertarungan ini hanya akan memperburuk citra tinju di mata penonton.
Kritikan keras dari Strickland seolah menjadi cerminan dari kekhawatiran para penggemar Tyson yang meragukan kesiapan sang legenda.
Tyson memang belum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai kritik ini, namun ia tampak berkomitmen untuk tetap melangkah ke ring pada 15 November nanti.
Menjelang duel ini, perdebatan soal etika dan sportifitas terus memanas. Banyak yang berharap duel ini bisa berakhir tanpa cedera atau insiden yang tidak diinginkan.
Tag: #jake #paul #dikecam #mantan #juara #tinju #lawan #mike #tyson #yang #sudah #tahun #dianggap #hina #olahraga