Siapa Bernardo Tavares? Pelatih Baru Persebaya Surabaya, Eks Arsitek PSM Makassar Sang Juara Liga 1
-
Bernardo Tavares resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Persebaya Surabaya untuk musim 2025-2026.
-
Pelatih Portugal berlisensi Pro-UEFA ini memiliki pengalaman melatih di Benfica, Porto, dan Sporting.
-
Persebaya menargetkan juara nasional bersama Tavares setelah sukses membawa PSM Makassar menjadi juara.
Manajemen tim kebanggaan masyarakat Surabaya, Persebaya Surabaya secara resmi memperkenalkan juru taktik baru untuk musim mendatang.
Pengumuman besar ini menyedot perhatian publik setelah muncul di akun media sosial resmi klub kemarin.
Sosok yang ditunjuk adalah pakar taktik asal Portugal yang memiliki reputasi mentereng di kancah domestik.
Kedatangannya diharapkan mampu memberikan perubahan signifikan bagi performa tim dalam persaingan ketat papan atas.
Kehadiran arsitek lapangan hijau ini menjadi jawaban atas teka-teki siapa pemimpin teknis skuad selanjutnya.
Pria yang lahir pada 2 Mei 1980 ini telah mengantongi kualifikasi kepelatihan tertinggi yakni Lisensi Pro-UEFA.
Kabar mengenai hal tersebut dipublikasikan melalui akun Instagram resmi Persebaya @officialpersebaya dan Tavares @bernardotavares80 pada Senin (22/12) malam.
Sebelum dikenal sebagai pelatih, ia sempat menimba pengalaman sebagai pemain bola di tim junior.
Masa baktinya di lapangan hijau dimulai saat ia mengenakan seragam tim ADC Proença-a-Nova.
Meskipun karier bermainnya tidak terlalu menonjol, visinya dalam membaca permainan sangat diakui oleh para pengamat.
Langkah pertamanya di dunia kepelatihan dimulai saat ia masih berusia sangat muda di tanah kelahirannya.
Tercatat pada tahun 1997 ia sudah dipercaya untuk memimpin skuad kategori umur U-18 Proença-a-Nova.
Ia kemudian memperdalam ilmunya dengan menangani kelompok usia muda di klub Pastelaria Rosa.
Pengalaman berharga lainnya didapatkan saat ia mengasah kemampuan di Escola Superior de Desporto de Rio Maior.
Dinamisme kepemimpinannya di level junior mulai menarik minat klub-klub besar di liga utama Portugal.
Reputasi pelatih berusia 45 tahun ini semakin kuat berkat keterlibatannya di jajaran manajemen tiga klub elite.
Ia tercatat pernah memberikan kontribusi sebagai asisten pelatih untuk skuad muda milik Benfica.
Tidak hanya di Benfica, ia juga mengasah ketajaman analisisnya sebagai pemandu bakat di FC Porto.
Portofolionya semakin lengkap setelah menjabat posisi asisten pelatih di akademi sepak bola Sporting.
Kombinasi pengalaman di tiga klub besar Portugal tersebut membentuk karakter kepelatihan yang sangat disiplin dan taktis.
Kemampuan pria Portugal ini tidak hanya terbatas pada instruksi di pinggir lapangan hijau saja.
Ia pernah memegang kendali sebagai koordinator sepak bola remaja di lingkungan klub GC Alcobaça.
Selain itu, ia juga sempat merambah dunia olahraga dalam ruangan sebagai koordinator futsal ADC Proença-a-Nova.
Keahlian spesifiknya juga mencakup koordinasi pelatihan penjaga gawang saat ia bertugas di AD Carregado.
Terakhir, ia sempat menjabat sebagai kepala departemen pencarian bakat profesional bagi tim CF Belenenses.
Hasrat untuk mencari tantangan baru membawanya meninggalkan Portugal untuk berkelana ke berbagai negara Asia dan Eropa.
Ia mengawali pengembaraan luar negerinya dengan menjadi staf kepelatihan pada sebuah klub di Bahrain.
Setelah sempat kembali ke negara asal, ia melanjutkan karier ke Oman untuk memperluas wawasan taktiknya.
Negara-negara seperti Maladewa, Makau, hingga Finlandia juga menjadi bagian dari perjalanan profesional yang ia tempuh.
Keberhasilannya beradaptasi di berbagai kultur sepak bola menjadi modal kuat untuk berkarier di Indonesia.
Selama melanglang buana, ia telah membuktikan kualitasnya dengan raihan trofi juara yang sangat membanggakan.
Ia sukses mempersembahkan gelar bergengsi saat menangani klub Benfica Macau dan tim New Radiant.
Nama besarnya di Indonesia mulai terbangun ketika ia dipercaya menukangi tim asal Sulawesi Selatan.
Pada 2002 Tavares menuju Makassar dan menangani tim Juku Eja.
Ketajamannya dalam meracik strategi membawa tim tersebut meraih puncak kejayaan di kompetisi nasional.
Pada saat menjadi pelatih kepala klub PSM Makassar, Tavares menorehkan prestasi juara Liga 1 musim 2022/2023.
Kemenangan tersebut mengakhiri penantian panjang klub sebelumnya yang sudah puluhan tahun tidak merasakan juara.
Keberhasilan kolektif tersebut juga berdampak positif pada pencapaian pribadinya sebagai individu di liga.
Tavares pun meraih predikat pelatih terbaik Liga 1 2022/2023.
Dominasi taktiknya saat itu membuat banyak pihak mengakui kapabilitasnya sebagai salah satu pelatih asing terbaik.
Kebersamaan yang harmonis dengan tim sebelumnya harus berakhir karena adanya kendala internal yang cukup serius.
Karier panjang Tavares di klub legendaris Indonesia itu berakhir pada Oktober 2025.
Ia memutuskan mengundurkan diri dengan alasan penunggakan gajinya selama beberapa bulan.
Keputusan tersebut diambil demi menjaga profesionalitas dan prinsip kerja yang ia pegang teguh selama ini.
Kini ia siap membuka lembaran baru bersama tim dengan identitas warna hijau di Jawa Timur.
Tugas besar kini menanti di pundaknya untuk mengembalikan kejayaan tim yang bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo.
Kini Tavares jadi juru latih anyar Persebaya.
Publik Surabaya menaruh harapan tinggi agar tangan dinginnya mampu memutus tren negatif tanpa gelar.
Tantangan baru bakal dihadapi Tavares lantaran Tim Bajul Ijo sudah lama tidak merasakan gelar juara kompetisi nasional.
Semua mata kini tertuju pada bagaimana ia akan menyusun komposisi pemain untuk musim depan.
Tag: #siapa #bernardo #tavares #pelatih #baru #persebaya #surabaya #arsitek #makassar #sang #juara #liga