John Heitinga Keturunan Mana? Legenda Ajax Tolak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
John Heitinga (IG John Heitinga)
11:00
11 Desember 2025

John Heitinga Keturunan Mana? Legenda Ajax Tolak Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Baca 10 detik
  • Johnny Heitinga menolak tawaran melatih Timnas Indonesia.

  • Heitinga resmi jadi Pelatih Kepala Ajax dengan kontrak dua tahun.

  • Mantan bek Belanda ini punya darah keturunan Maluku, Indonesia.

Mantan bek legendaris Ajax Amsterdam, John Heitinga, baru saja membuat keputusan besar dengan menampik kesempatan untuk menukangi Timnas Indonesia.

Keputusan krusial ini diambil Heitinga seiring dengan penunjukannya sebagai Pelatih Kepala bagi klub raksasa Belanda, Ajax.

Pria yang lahir di Belanda pada 15 November 1983 ini memiliki ikatan kuat dengan Indonesia karena garis keturunan Maluku dari kakek, nenek, dan ayahnya.

Meski demikian, Heitinga mengaku dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kental dengan adat istiadat Maluku.

Sebelum resmi kembali ke Ajax, Heitinga tercatat sebagai salah satu staf pelatih, yakni asisten bagi Arne Slot di Liverpool.

Klub Inggris, Liverpool, telah memberikan restu bagi sang asisten untuk berunding langsung dengan manajemen Ajax perihal posisi pelatih kepala.

Pembicaraan antara kedua belah pihak berlangsung sangat cepat, mengindikasikan bahwa Heitinga akan segera memimpin skuad senior Ajax.

Pria yang memiliki total 87 penampilan bersama tim nasional Belanda ini merupakan nama yang tidak asing di pentas sepak bola Negeri Kincir Angin.

Heitinga mengawali perjalanan karier seniornya pada usia 17 tahun di tahun 2001, langsung bersama Ajax.

Ia lekas dikenal sebagai salah satu bek muda paling menjanjikan di Eropa selama periode awal kariernya tersebut.

Selama memperkuat tim senior Ajax, ia berhasil mencatatkan 218 laga dan menyumbang 25 gol.

Kontribusinya membawa de Godenzonen meraih dua gelar Eredivisie, tiga trofi KNVB Cup, dan empat gelar Johan Cruyff Shield.

Selain sukses di Amsterdam, Heitinga juga sempat merumput di beberapa klub top Benua Biru lainnya.

Klub-klub tersebut termasuk Atlético Madrid, Everton, Fulham, dan Hertha BSC.

Karier internasionalnya bersama De Oranje juga terbilang sukses, dengan berpartisipasi dalam dua edisi Piala Dunia (2006 dan 2010) dan tiga edisi Kejuaraan Eropa UEFA (2004, 2008, dan 2012).

Pria bernama lengkap John Gijsbert Alan Heitinga, lahir di Alphen aan den Rijn, Belanda, pada 15 November 1983, dan memiliki koneksi darah Maluku, Indonesia.

Per 1 Juni 2025, usianya telah mencapai 41 tahun, menjadikannya produk murni dari sistem pembinaan pemain muda Ajax Amsterdam.

Heitinga menjalani debut seniornya di Ajax pada 2001, ketika ia masih berusia 17 tahun, dan segera diakui sebagai salah satu bek muda paling potensial di Eropa.

Posisi yang mampu diisinya di lini pertahanan sangat fleksibel, mulai dari bek kanan, bek tengah, hingga bek kiri.

Setelah menjelajahi berbagai klub elite Eropa, ia sempat kembali memperkuat Ajax sebelum akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain.

Di tingkat internasional, ia membukukan 87 caps dan menyarangkan 7 gol untuk tim nasional Belanda.

Ia menjadi bagian dari tim Oranye di dua Piala Dunia (2006 dan 2010) serta tiga Kejuaraan Eropa UEFA (2004, 2008, dan 2012).

Setelah gantung sepatu, Heitinga kembali ke Ajax dan mengambil peran sebagai pelatih di tim junior.

Pada tahun 2023, ia juga sempat menjabat sebagai pelatih sementara tim utama Ajax.

Sebelum penunjukan resminya di Ajax, pengalaman kepelatihannya meliputi peran sebagai asisten pelatih di West Ham United dan juga di Liverpool.

Posisi sebagai asisten di klub-klub besar Liga Inggris ini dinilai telah memperkaya pandangan dan kemampuan taktisnya dalam melatih.

Heitinga secara resmi menandatangani kontrak sebagai Pelatih Kepala Ajax pada 31 Mei 2025, dengan durasi kesepakatan selama dua tahun.

Ia dikenal memiliki preferensi formasi 4-3-3 Defending, dan rata-rata masa tugasnya sebagai juru taktik tim adalah 1,27 tahun.

Fokusnya kini tertuju penuh pada tantangan yang menanti untuk memimpin kembali kejayaan klub yang membesarkan namanya.

Dengan rekam jejak yang solid sebagai pemain dan pengalaman kepelatihan yang terus berkembang, Ajax berharap banyak di bawah arahan putra daerah ini.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Tag:  #john #heitinga #keturunan #mana #legenda #ajax #tolak #jadi #pelatih #timnas #indonesia

KOMENTAR