Puskas Award, Saat Kontroversi Gol Salah Bikin FIFA Ubah Sistem Penilaian
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, menerima penghargaan FIFA Puskas Award 2018 untuk golnya ke gawang Everton.(AFP/BEN STANSALL)
07:12
15 November 2025

Puskas Award, Saat Kontroversi Gol Salah Bikin FIFA Ubah Sistem Penilaian

- FIFA Puskas Award adalah penghargaan yang diberikan federasi sepak bola dunia FIFA kepada pemain dengan gol paling indah dalam satu tahun kalender.

Hadiah ini dibentuk pada 20 Oktober 2009 atas gagasan Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, sebagai bentuk apresiasi bagi gol yang dinilai paling “estetis” dan spektakuler.

FIFA Puskas Award tahun ini menjadi spesial bagi fans sepak bola Indonesia setelah bek Persija Jakarta, Rizky Ridho, menjadi salah satu dari 11 nominasi.

Bek Timnas Indonesia tersebut masuk nominasi berkat gol setengah lapangannya pada laga Liga 1 2024-2025 kontra Arema FC pada Maret 2025.

Ia menjadi pemain Indonesia pertama yang masuk nominasi FIFA Puskas Award sepanjang masa.

Para fans kini berkesempatan untuk mendukung gol Rizky Ridho terpilih sebagai pemenang penghargaan bergengsi tersebut dengan voting dari panelis FIFA Legends juga menentukan separuh bobot suara.

Bek Persija Jakarta, Rizky Ridho, merayakan gol ke gawang Arema FC pada laga lanjutan Liga 1, Minggu (9/3/2025)PERSIJA Bek Persija Jakarta, Rizky Ridho, merayakan gol ke gawang Arema FC pada laga lanjutan Liga 1, Minggu (9/3/2025)

Namun, FIFA Puskas Award tak selamanya bergantung dari voting fans ditambah dengan panelis.

Hingga 2018, pemenang Puskas Award ditentukan sepenuhnya oleh suara penggemar melalui situs resmi FIFA.

Namun, sebuah kontroversi pada edisi 2018 membuat mekanisme pemilihan pemenang penghargaan berubah.

Saat ini pemilihan pemenang dilakukan melalui panel ahli yang ditunjuk FIFA, dengan tiga besar hasil voting publik menjadi dasar penilaian.

Saat Mohamed Salah Menang dan Fans Meradang

Salah satu momen paling ramai diperbincangkan dalam sejarah Puskas Award terjadi pada 2018 ketika winger Liverpool, Mohamed Salah, keluar sebagai pemenang berkat golnya ke gawang Everton dalam derby Merseyside di Anfield.

Dari 10 gol kandidat, termasuk sepakan salto Gareth Bale pada final Liga Champions dan aksi akrobatik Cristiano Ronaldo ketika melawan Juventus, Salah meraih 38 persen suara dan keluar sebagai pemenang.

Gol tersebut lahir dari aksi individu Salah yang memutar melewati dua pemain Everton sebelum melepaskan tembakan melengkung ke sudut jauh.

Namun banyak penggemar di media sosial mempertanyakan apakah gol itu benar-benar pantas mengalahkan dua gol spektakuler lainnya.

Tidak sedikit pula yang menilai gol tersebut bukan yang terbaik dari Salah selama musim 2017-2018, ketika ia total mencetak 44 gol di semua kompetisi.

Reaksi juga datang dari rekan setimnya, James Milner, yang melontarkan gurauan di Twitter:

“Selamat Mohamed Salah atas gol ketujuh terbaik dari musim lalu yang memenangkan penghargaan gol terbaik tahun ini.”

Kritik Ibrahimovic hingga Perdebatan yang Tak Pernah Redup

Selain fans, bintang lain juga melontarkan pendapat. Zlatan Ibrahimovic menyatakan bahwa gol Salah bukan pemenang yang tepat dan menyebut seharusnya gol-golnya sendiri masuk nominasi.

Ketika ditanya apakah ia setuju Salah layak menang, Ibrahimovic menjawab singkat, “Tidak.”

Saat diminta menyebut pemenang yang layak, ia mengatakan Cristiano Ronaldo mencetak gol yang bagus, sambil menambahkan bahwa jika golnya sendiri tidak masuk daftar kandidat, maka daftar itu “tidak menarik”.

Ibrahimovic bahkan menyebut golnya ke gawang Los Angeles FC atau gol ke-500 dalam kariernya sebagai contoh yang menurutnya layak diperhitungkan.

Tag:  #puskas #award #saat #kontroversi #salah #bikin #fifa #ubah #sistem #penilaian

KOMENTAR