KOI Sambangi Markas IOC 28 Oktober, Bahas Nasib Indonesia Usai Diancam Tak Boleh Gelar Ajang Dunia
Raja Sapta Oktohari membeberkan sebanyak 69 negara yang mengutus CdM untuk Meeting 2nd ANOC World Beach Games 2023. (ANTARA)
10:09
25 Oktober 2025

KOI Sambangi Markas IOC 28 Oktober, Bahas Nasib Indonesia Usai Diancam Tak Boleh Gelar Ajang Dunia

 

- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI / NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengungkapkan akan menyambangi markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Swiss pada 28 Oktober 2025. Pertemuan itu akan membahas terkait nasib Indonesia pasca diancam IOC tak boleh gelar ajang tingkat dunia.

Melalui keterangan tertulisnya, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa pertemuan tepat pada hari Sumpah Pemuda adalah jadwal yang ditetapkan IOC.

"Sejak jauh-jauh hari, NOC Indonesia memang sudah meminta waktu untuk bertemu IOC, kemudian IOC memberikan waktu untuk bertemu pada 28 Oktober 2025," kata Okto, sapaan akrab Oktohari pada Sabtu (25/10).

Okto mengatakan topik pembahasan pertemuan antara IOC dan NOC Indonesia antara lain berkaitan dengan yang lagi jadi pembahasan. Dimulai dari penolakan pemerintah Indonesia terhadap visa delegasi Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 hingga keputusan IOC.

IOC sebelumnya telah merilis empat poin kecaman kepada Indonesia menyikapi penolakan atlet Israel. Salah satunya adalah menyarankan kepada federasi internasional untuk tak menggelar ajang tingkat dunia di Indonesia.

Selain itu, IOC juga mengakhiri seluruh komunikasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) terkait upaya penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade lainnya, atau konferensi di masa mendatang. 

"Banyak hal yang akan didiskusikan bersama IOC. Sekaligus membahas keputusan terkini IOC. Kami mengerti pasti ada konsekuensi atas kejadian terakhir, tapi kami ingin menjelaskan secara langsung sehingga informasi yang diterima IOC bisa lebih komprehensif," kata Okto. 

Lebih lanjut Okto mengatakan bahwa menyambangi markas IOC di Laussane, Swiss adalah opsi paling tepat guna mencari solusi dari masalah yang ada. Sehingga diharapkan tak ada masalah lagi ke depan.

"Sampai saat ini, IOC belum pernah menghubungi saya secara langsung, jadi sebaiknya memang harus datang bertemu di headquarter IOC di Laussane, sehingga ada solusi terbaik terkait dinamika yang terjadi untuk saat ini dan yang akan datang," tutupnya.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #sambangi #markas #oktober #bahas #nasib #indonesia #usai #diancam #boleh #gelar #ajang #dunia

KOMENTAR