



Matthijs de Ligt Sebut Kerkez dan Bradley sebagai Kelemahan Liverpool
Bek tengah Man United, Matthijs de Ligt, mengungkapkan bahwa timnya secara sengaja menargetkan area pertahanan Liverpool, terutama di posisi bek sayap, dalam laga lanjutan Liga Inggris (Premier League) 2025-2026.
Strategi itu terbukti efektif karena Manchester United sukses menumbangkan Liverpool di Anfield, Minggu (19/10/2025), dengan skor tipis 2-1.
Dalam pertandingan tersebut, Man United tampil efisien meski berstatus tim tamu. Bryan Mbeumo membuka keunggulan cepat pada menit kedua, sebelum Cody Gakpo sempat menyamakan kedudukan untuk Liverpool di menit ke-78.
Namun, tandukan Harry Maguire pada menit ke-84 memastikan tiga poin untuk tim asuhan Ruben Amorim.
Selepas laga, Matthijs de Ligt blak-blakan menyebut bahwa kemenangan Man United bukan karena keberuntungan, melainkan hasil dari eksekusi taktik yang sudah disiapkan dengan matang.
“Kami tahu Liverpool punya kelemahan, dan itu adalah bek sayap mereka,” ujar De Ligt kepada Viaplay.
“Kami semua sangat bersemangat, dan fokusnya sangat tinggi. Hari ini adalah pertandingan yang mengharuskan kami berkonsentrasi penuh.”
Pemain asal Belanda itu menambahkan bahwa sejak awal, staf pelatih telah mengidentifikasi Milos Kerkez dan Conor Bradley sebagai titik yang bisa dieksploitasi.
Menurut De Ligt, fokus tinggi dan kedisiplinan tim menjadi faktor kunci kemenangan mereka di Anfield.
Kelemahan di Sisi Sayap Liverpool
Penampilan Milos Kerkez kembali menjadi sorotan. Bek kiri berusia 21 tahun itu kesulitan menghadapi kecepatan Amad Diallo dan Bryan Mbeumo, yang beberapa kali berhasil menembus area pertahanannya.
Sementara di sisi kanan, Conor Bradley juga tampak kewalahan hingga akhirnya ditarik keluar pada menit ke-62 dan digantikan Florian Wirtz.
Pergantian ini membuat Dominik Szoboszlai dipaksa bermain sebagai bek kanan.
Gol kemenangan Man United sendiri tercipta dari sisi kanan pertahanan Liverpool, sementara gol pembuka mereka juga berasal dari pergerakan di sektor kiri pertahanan The Reds.
Kritik terhadap performa Kerkez datang dari mantan kapten Liverpool, Jamie Redknapp. Ia menyebut sang pemain terlihat gugup dan belum siap menghadapi tekanan laga besar.
“Kerkez sangat gugup. Dia seperti orang yang sangat gugup di luar sana,” ujar Redknapp di Sky Sports.
“Pertandingan berjalan terlalu cepat dan Diallo membuatnya kesulitan. Dengan Mbeumo dan [Matheus] Cunha, mereka menggunakan pendekatan berbeda dengan tempo yang sedikit lebih cepat.”
Kemenangan Bersejarah di Anfield
Hasil ini menjadi kemenangan pertama Manchester United di markas Liverpool sejak Januari 2016 — atau hampir sembilan tahun penantian.
De Ligt pun menegaskan bahwa hasil ini adalah buah dari kerja keras dan fokus penuh selama 90 menit.
“Kami benar-benar sangat bersemangat di pertandingan tersebut. Sepanjang pertandingan kami bermain dengan fokus yang sangat tinggi,” ucapnya.
Tag: #matthijs #ligt #sebut #kerkez #bradley #sebagai #kelemahan #liverpool