![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Hidup Seperti Roda, Beda Nasib Pratama Arhan vs Rafael Struick Jelang Australia vs Timnas Indonesia](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/suara/hidup-seperti-roda-beda-nasib-pratama-arhan-vs-rafael-struick-jelang-australia-vs-timnas-indonesia-1248360.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Hidup Seperti Roda, Beda Nasib Pratama Arhan vs Rafael Struick Jelang Australia vs Timnas Indonesia
Hidup memang seperti roda, terus berputar dan kadang di atas atau juga di bawah. Ini juga seperti nasib Pratama Arhan dan Rafael Struick jelang putaran final Piala Dunia 2026.
Pada 20 Maret 2025, skuad Garuda akan bertandang ke Sydney Football Stadium untuk menghadapi Australia. Lima hari berselang, Tim Merah Putih akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Dalam persiapan menuju dua laga penting ini, Timnas Indonesia mengalami perubahan signifikan di kursi kepelatihan. PSSI resmi menunjuk pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, untuk menggantikan Shin Tae-yong.
Kedatangan Patrick Kluivert diperkirakan membawa perubahan dalam komposisi pemain guna menyesuaikan strategi baru. Meski demikian, perubahan ini tidak akan drastis demi menjaga stabilitas tim.
Salah satu kriteria utama yang ditetapkan Patrick Kluivert adalah menit bermain yang cukup di level klub. Hal ini menjadi faktor penting dalam pemanggilan pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia di laga mendatang. Menariknya, situasi ini menciptakan kontras antara dua pemain Garuda, Pratama Arhan dan Rafael Struick.
Pratama Arhan Tunjukkan Performa Impresif di Bangkok United
![Bek andalan Timnas Indonesia, Pratama Arhan, lebih dulu merasakan atmosfer Sydney Football Stadium sebelum duel krusial antara Indonesia dan Australia dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (IG Bangkok United)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/11/29528-bek-andalan-timnas-indonesia-pratama-arhan-lebih-dulu-merasakan-atmosfer-sydney-football-stadium-s.jpg)
Setelah resmi meninggalkan Suwon FC dan bergabung dengan Bangkok United pada 7 Januari 2025, Pratama Arhan mulai mendapatkan kepercayaan di klub barunya. Sejak bergabung, bek berusia 23 tahun itu telah tampil dalam tujuh pertandingan di berbagai ajang.
Tak hanya sekadar bermain, Arhan juga menunjukkan kontribusi nyata. Salah satu momen gemilangnya terjadi dalam pertandingan leg pertama AFC Champions League Two melawan Sydney FC pada 12 Februari 2025.
Dalam laga tersebut, ia mencatatkan assist penting yang membantu timnya menyamakan kedudukan. Hasil akhir 2-2 membuat peluang Bangkok United lebih terbuka untuk melaju ke fase berikutnya.
Performa positifnya bersama klub Thailand ini mendapat banyak apresiasi, dan namanya semakin kuat dipertimbangkan untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam laga kontra Australia dan Bahrain.
Rafael Struick Hadapi Tantangan di Brisbane Roar
![Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick saat berlatih bersama klub Australia, Brisbane Roar. [Dok. IG/@rafaelstruick]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/12/46648-penyerang-timnas-indonesia-rafael-struick-saat-berlatih-bersama-klub-australia-brisbane-roar.jpg)
Sementara itu, nasib berbeda dialami Rafael Struick yang tengah berjuang mendapatkan menit bermain di Brisbane Roar. Setelah hijrah dari ADO Den Haag pada 16 September 2024, penyerang berusia 21 tahun ini baru mencatatkan sembilan penampilan dan mengoleksi satu gol.
Kondisi semakin sulit bagi Struick dalam beberapa pekan terakhir. Dalam empat pertandingan terakhir Brisbane Roar, ia sama sekali tidak mendapatkan kesempatan bermain.
Situasi ini tentu menjadi sinyal bahaya bagi posisinya di Timnas Indonesia, terutama dengan kehadiran Ole Romeny yang kini resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Persaingan di lini depan semakin ketat, dan Struick harus segera membuktikan kualitasnya jika ingin tetap menjadi bagian dari skuad Garuda.
Dengan semakin dekatnya laga melawan Australia dan Bahrain, keputusan Patrick Kluivert dalam menentukan pemain yang dipanggil akan sangat dinantikan.
Konsistensi di level klub menjadi kunci utama bagi para pemain yang ingin membela Timnas Indonesia dalam misi besar menuju Piala Dunia 2026.
Tag: #hidup #seperti #roda #beda #nasib #pratama #arhan #rafael #struick #jelang #australia #timnas #indonesia