AC Milan Rasakan Tornado Conceicao: TV Rusak, Kisah Comeback, dan Amarah Calabria
Sergio Conceicao merayakan kemenangan bersama anak asuhnya usai laga Liga Italia 2024-2025 antara AC Milan vs Parma di Stadion San Siro, 26 Januari 2025. (Photo by Piero CRUCIATTI / AFP)(AFP/PIERO CRUCIATTI)
18:01
27 Januari 2025

AC Milan Rasakan Tornado Conceicao: TV Rusak, Kisah Comeback, dan Amarah Calabria

- Semasa masih muda Sergio Conceicao pernah dipanggil Tornado karena amarahnya. Tornado Conceicao kini dirasakan AC Milan.

Emosi Sergio Conceicao meluap usai partai pekan ke-22 Liga Italia 2024-2025 antara AC Milan vs Parma, Minggu (26/1/2025) di Stadion San Siro.

Ia jelas emosional usai AC Milan asuhannya kembali mengukir kemenangan comeback dramatis. Sempat dua kali tertinggal dari Parma, Milan arahan Conceicao menang 3-2 berkat sepasang gol di masa injury time.

Sejak ditunjuk sebagai pelatih Milan pada 30 Desember 2024 silam, Conceicao sudah bertugas dalam tujuh pertandingan di semua ajang.

Hasilnya, Conceicao berhasil mempersembahkan lima kemenangan dan empat di antaranya muncul setelah Milan ketinggalan lebih dulu.

Kisah-kisah kebangkitan epik Milan bermula dari partai semifinal Piala Super Italia melawan Juventus yang digelar di Arab Saudi awal tahun 2025.

Saat itu, Conceicao marah besar pada jeda babak karena Milan ketinggalan 0-1 dari Juve lantaran kemasukan gol Kenan Yildiz.

Sebuah televisi di ruang ganti jadi korban amarah Conceicao. Ia tak puas dengan sikap yang ditunjukkan pasukan Rossoneri pada paruh pertama duel kontra Juventus.

Amarah Conceicao membakar Milan yang kemudian memenangi laga semifinal Piala Super Italia melawan Juve dengan skor 2-1 berkat gol penalti Christian Pulisic dan gol bunuh diri Federico Gatti pada babak kedua.

Kisah serupa terulang di final Piala Super Italia versus Inter. Tertinggal 0-2 pada masa turun minum, Milan bangkit dan menggondol status juara Piala Super Italia berkat kemenangan 3-2 atas Inter di final.

"Sebelum saya berbicara, saya ingin memuji pelatih dan stafnya," ujar Penasihat Senior AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, soal Conceicao.

"Kerja yang hebat hanya dalam beberapa hari," ucap Ibrahimovic menyorot kesuksesan Conceicao mempersembahkan trofi dalam waktu 8 hari bekerja.

"Beruntung dia (Conceicao) sedang demam. Kalau tidak, dirinya akan memecahkan lebih dari sekadar televisi," tutur Ibrahimovic mengingatkan kejadian di ruang ganti saat fase semifinal lawan Juventus.

Conceicao merupakan pribadi yang suka berterus terang dan mengatakan langsung apa yang ia rasakan. 

Ia tak ragu untuk meluapkan emosi, termasuk dengan melakukan selebrasi menghisap cerutu usai menjuarai Piala Super Italia.

Semasa muda Conceicao pernah dipanggil “Tornado” karena karakternya itu. 

Ia pun sama sekali tak ragu ketika memberikan jabatan kapten AC Milan kepada Mike Maignan. 

Sebelumnya, sebelum Conceicao datang, ban kapten Rossoneri menjadi milik Davide Calabria.

Masalah penunjukan kapten Rossoneri itu ia bicarakan secara terbuka kepada media.

"Saya tidak peduli siapa pun yang menjadi kapten, yang terpenting adalah tim dapat meraih kemenangan dan seluruh pemain berkontribusi dengan baik," ungkap Conceicao.

"Apakah Anda berusia 17 atau 35 tahun, setiap orang harus bertanggung jawab dan memiliki suara," tuturnya dilansir dari Football Italia.

"Kapten bisa saja Mike, Theo (Hernandez), atau Calabria, itu tidak masalah. Mereka tidak perlu khawatir tentang hal itu," tutur Conceicao.

"Mike, misalnya, harus fokus untuk menjaga clean sheet, itulah tujuan utamanya. Saya menyukainya karena kepribadiannya, ia adalah seorang pemenang," ucapnya menambahkan.

Kini, Conceicao juga tampak santai setelah bersitegang dengan Calabria, figur yang kehilangan jabatan kapten Milan.

Dalam partai kontra Parma, Maignan tetap jadi kapten Rossoneri kendati Calabria mentas sebagai starter.

Bagi Conceicao, percikan emosi semacam ini justru positif bagi dinamika tim.

“Terkadang dengan adrenalin yang muncul selama pertandingan, Anda harus hidup dengan gairah dalam olahraga ini, saya pikir itu adalah hal yang baik,” kata Conceicao. 

“Tidak masalah bagi saya karena itu adalah situasi di dalam pertandingan. Seperti halnya dengan anak-anak Anda, jika mereka berperilaku buruk, Anda harus mengurusnya."

"Saya orang yang terus terang, mereka tahu bahwa kami menciptakan sebuah ikatan dan semangat itu terlihat pada akhirnya,” ucap eks pemain Parma, Lazio, dan Inter itu.

Tag:  #milan #rasakan #tornado #conceicao #rusak #kisah #comeback #amarah #calabria

KOMENTAR