Sejarah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Ungkap Rahasia di Balik Perintah Salat Lima Waktu
– Isra Miraj adalah salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 621 Masehi, atau 1 BH (sebelum hijrah) dalam kalender Islam.
Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW dibawa oleh malaikat Jibril dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Yerusalem, dan kemudian naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha.
Di sana, beliau berbicara langsung dengan Allah SWT dan mendapatkan beberapa perintah dan karunia, seperti salat lima waktu, syafaat, salam, dan doa. Isra Miraj merupakan salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kenabian dan kerasulannya.
Maka dari itu, dalam artikel ini, dibahas sejarah peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad secara lengkap dan akurat, dilansir dari sumber Islamic Relief, Rabu (7/2).
Latar Belakang Peristiwa Isra Miraj
Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah Nabi Muhammad SAW mengalami tahun kesedihan, yaitu tahun di mana beliau kehilangan dua orang yang sangat dicintai dan melindunginya, yaitu paman beliau Abu Thalib dan istri beliau Khadijah.
Kedua orang ini wafat dalam waktu yang berdekatan, dan meninggalkan Nabi Muhammad SAW dalam kesedihan dan kesulitan. Selain itu, dakwah beliau di Makkah juga menghadapi banyak tantangan dan penolakan dari kaum Quraisy yang memusuhi dan menyiksa beliau dan para pengikutnya.
Dalam keadaan seperti ini, Allah SWT memberikan penghiburan dan kehormatan kepada Nabi Muhammad SAW dengan mengajaknya bepergian ke Yerusalem dan ke langit. Perjalanan ini juga merupakan cara Allah SWT untuk menunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya, dan untuk memberikan perintah dan petunjuk yang penting bagi umat Islam, seperti salat lima waktu, syariat Islam, dan iman kepada hari akhir.
Mengulas Peristiwa Isra (Perjalanan Malam)
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Yerusalem. Perjalanan ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, yaitu dalam satu malam.
Nabi Muhammad SAW dibawa oleh malaikat Jibril dengan menggunakan Buraq, yaitu seekor binatang yang mirip kuda putih yang dapat berjalan sangat cepat. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW juga melihat beberapa tempat dan peristiwa yang bersejarah, seperti kota Madinah, Bukit Sinai, Betlehem, dan Laut Merah.
Ketika sampai di Masjidilaqsa, Nabi Muhammad SAW disambut oleh para nabi dan rasul yang telah wafat sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan lain-lain.
Nabi Muhammad SAW kemudian memimpin mereka dalam salat berjamaah, sebagai tanda bahwa beliau adalah pemimpin dan penutup para nabi dan rasul. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW bersiap untuk melanjutkan perjalannya ke langit, yang disebut dengan Miraj.
Mengulas Peristiwa Miraj (Kenaikan)
Miraj adalah kenaikan Nabi Muhammad SAW ke langit hingga ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini dilakukan dengan bantuan malaikat Jibril dan tangga yang disebut Miraj. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW melewati tujuh lapis langit, dan bertemu dengan beberapa nabi dan rasul yang berada di setiap langit.
Di langit pertama, beliau bertemu dengan Nabi Adam, di langit kedua dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya, di langit ketiga dengan Nabi Yusuf, di langit keempat dengan Nabi Idris, di langit kelima dengan Nabi Harun, di langit keenam dengan Nabi Musa, dan di langit ketujuh dengan Nabi Ibrahim.
Di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW melihat Baitul Ma'mur, yaitu rumah ibadah yang mirip dengan Ka'bah di bumi, yang disebut-sebut sebagai tempat para malaikat beribadah. Nabi Muhammad SAW juga melihat pohon Sidratul Muntaha, yaitu pohon yang sangat besar dan indah, yang menjadi batas antara ciptaan dan pencipta.
Di sini, Nabi Muhammad SAW ditinggalkan oleh malaikat Jibril, karena Jibril tidak dapat melampaui batas ini. Nabi Muhammad SAW kemudian mendekati Allah SWT, dan berbicara langsung dengan-Nya.
Dalam pertemuan ini, Allah SWT memberikan beberapa perintah dan karunia kepada Nabi Muhammad SAW, di antaranya adalah:
- Perintah salat lima waktu sehari semalam, yang awalnya 50 kali, tetapi kemudian dikurangi menjadi 5 kali setelah Nabi Muhammad SAW meminta keringanan atas saran Nabi Musa.
- Karunia syafaat, yaitu hak Nabi Muhammad SAW untuk memberikan syafaat atau pertolongan kepada umatnya di hari kiamat.
- Karunia salam, yaitu ucapan salam dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
- Karunia doa, yaitu janji Allah SWT bahwa setiap doa yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW dan umatnya akan dikabulkan oleh-Nya.
Setelah menerima semua perintah dan karunia ini, Nabi Muhammad SAW kembali ke bumi dengan cara yang sama seperti ketika naik. Beliau kembali ke Masjidil Haram di Makkah, dan menceritakan peristiwa Isra Miraj kepada para sahabat dan kaum Quraisy.
Namun, banyak orang yang tidak percaya dan menganggapnya sebagai dusta dan khayalan. Hanya orang-orang yang beriman dan mencintai Nabi Muhammad SAW yang membenarkan dan mengagumi peristiwa ini.
Itulah artikel tentang sejarah peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda dalam memaknai peristiwa Isra Miraj yang aka jatuh pada tanggal 27 Rajab atau 8 Februari 2024 ini.
Tag: #sejarah #peristiwa #isra #miraj #nabi #muhammad #ungkap #rahasia #balik #perintah #salat #lima #waktu