Istana Bantah Isu Jokowi Akan Reshuffle Kabinet Pekan Ini
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki rencana untuk melakukan reshuffle atau merombak kabinet pada pekan ini. 
16:18
14 Agustus 2024

Istana Bantah Isu Jokowi Akan Reshuffle Kabinet Pekan Ini

- Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki rencana untuk melakukan reshuffle atau merombak kabinet pada pekan ini.

Jokowi, kata Ari, tidak mengatur rencana reshuffle baik untuk hari Rabu (14/8/2024) maupun Kamis (15/8/2024).

"Tidak ada rencana, tidak ada agenda reshuffle kabinet pada tanggal 14 atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar," ungkap Ari, dilansir Kompas.com, Rabu.

Ari turut menegaskan Jokowi masih memiliki hak prerogatif untuk mengangkat serta memberhentikan menteri.

Menurutnya, hak itu dapat digunakan oleh Jokowi jika diperlukan adanya reshuffle menteri.

"Seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden ke media, 13 Agustus 2024 di IKN, bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif Presiden yang dapat dipergunakan jika diperlukan," tegas Ari.

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Muhammad Yusuf Permana turut menyampaikan kini pihaknya belum mendengar kabar mengenai adanya reshuffle kabinet.

"Kami belum mendengar tentang reshuffle Kabinet. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa 'jika diperlukan'. Beliau memiliki Hak Prerogatif," ungkapnya, masih dilansir Kompas.com, Rabu.

Diketahui, beberapa waktu lalu tersiar isu Presiden Jokowi disebut akan melakukan reshuffle kabinet menteri pekan ini.

Berdasarkan informasi yang beredar, terdapat empat menteri yang akan diganti oleh Jokowi.

Keempatnya, yakni Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

PDIP dan NasDem Tanggapi Isu Reshuffle Yasonna dan Siti Nurbaya

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) menanggapi isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI 2024.

Diketahui, PDIP dan NasDem memiliki kursi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Kader PDIP yang menempati jabatan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, diisukan bakal digantikan mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) sekaligus politikus Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP), Chico Hakim mengatakan pihaknya belum mendengar isu Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet.

Chico berharap kalaupun terjadi reshuffle, itu untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.

"Kami belum mendapat info terkait ini. Namun tentunya harapan kami reshuffle kabinet di akhir-akhir mada jabatan Presiden Joko Widodo ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja," kata Chico saat dikonfirmasi, Selasa (13/8/2024).

Dia menegaskan pemerintahan Jokowi harus fokus membenahi persoalan mendesak seperti ekonomi rakyat, biaya kuliah atau biaya sekolah serta harga kebutuhan pokok yang terus meroket.

"Termasuk biaya kuliah yang tinggi, biaya sekolah yang tinggi, biaya kebutuhan pokok yang begitu meroket dan banyak hal lagi. Terkait dengan percepatan dalam tanda kutip pembangunan IKN yang perlu juga dievaluasi," ujar Chico.

Chico juga berharap reshuffle kabinet di akhir Pemerintahan Jokowi bukan untuk bagi-bagi jabatan.

Selain Yasonna, kader NasDem yang menjabat Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH), Siti Nurbaya diisukan diganti Raja Juli Antoni yang kini menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan dirinya belum mendapatkan kabar soal adanya reshuffle kabinet.

Ahmad Ali juga merasa legawa dengan apa yang bakal menjadi keputusan Presiden Jokowi nantinya.

"Ya memang mau diapakan? Secara itu hak presiden," kata Ali kepada Tribunnews, Selasa (13/8/2024).

Ali menyatakan, sejatinya persoalan reshuffle menteri atau kabinet adalah murni atas hak prerogatif dari Presiden.

Dengan begitu kata Ali, jikapun nantinya Presiden Jokowi benar melakukan reshuffle maka NasDem tidak memiliki kewenangan apapun untuk memberikan masukan.

"Memang ada hak apa dengan kita (NasDem)? Gak ada kan," tegasnya.

Ali juga mengaku kalau dirinya belum mendapatkan kabar soal adanya isu Presiden Jokowi akan kembali melakukan perombakan kabinet menteri atau reshuffle.

"(Saya) Gak tau kabar (reshuffle menteri) itu," kata dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Jokowi Reshuffle Yasonna dan Siti Nurbaya Berhembus, PDIP-NasDem Beri Tanggapan.

(mg/Roby Danisalam)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #istana #bantah #jokowi #akan #reshuffle #kabinet #pekan

KOMENTAR