Mendikti Saintek Bungkam saat Ditanya soal Nasib Tukin hingga Polemik Demo ASN
- Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Saintek) Satryo Soemantri bungkam dari awak media usai menjalani rapat di Komisi X DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Pantauan Kompas.com, Satryo menjalani rapat tertutup bersama Komisi X DPR RI selama sekitar tiga jam sejak pukul 14.00 WIB.
Satryo meninggalkan ruangan sekitar pukul 17.16 WIB.
Setelah meninggalkan ruangan rapat, Satryo langsung dikerumuni awak media yang menanyakan sejumlah isu terkini di Kemendikti Saintek.
Beberapa isu yang ditanyakan terkait isi rapat hari ini, nasib tunjangan kinerja dosen PNS dan PPPK, serta persoalan konflik internal di Kemendikti Ristek yang berujung aksi demo oleh pegawai ASN di kementerian tersebut.
Namun, seluruh pertanyaan dari wartawan tidak ada satu pun yang dijawab oleh Mendikti Saintek.
Satryo diam seribu bahasa sembari berjalan menuju mobilnya yang sudah siaga terparkir di depan lobi Gedung Nusantara I DPR RI.
Selama berjalan menuju mobilnya, Satryo juga tidak menunjukkan ekspresi wajah apapun.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengungkapkan bahwa rapat bersama Satryo dan jajaran akan membahas beberapa isu terkini terkait Kemendikti Saintek.
Beberapa isu dimaksud terkait demo ASN di Kemendikti dan tunjangan kinerja (tukin) dosen yang belum dibayarkan. "Betul, tukin dibahas, skema pembayaran dan ribut internal juga akan di-tabyyunkan," ucapnya.
Selain itu, soal usulan perguruan tinggi dapat izin mengelola tambang juga akan menjadi salah satu bahasan dalam rapat. "Ini menjadi salah satu tema yang akan kami bahas," ungkap Lalu.
Sebagai informasi, ada beberapa isu terkait perguruan tinggi yang menjadi sorotan, di antaranya aksi demo ASN di Kemendikti Saintek yang diduga akibat perilaku sewenang-wenang menteri.
Pada Senin (20/1/2025), para ASN Kemendikti Saintek berkumpul di kantornya untuk melakukan unjuk rasa dengan membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan istri.
Para pegawai juga mengirimkan karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo.
Salah satu tindakan sewenang-wenang itu adalah pemecatan Neni Herlina, pegawai ASN yang bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendikti Saintek.
Selanjutnya, ada sorotan soal para dosen di Kemendikti Saintek yang hingga kini belum menerima tukin yang dijanjikan oleh pemerintah.
Para dosen ASN Kemendikti Saintek pun melakukan protes karena tukin belum dibayarkan selama lima tahun.
Bahkan, mereka mengancam menggelar aksi serentak jika tukin tak kunjung ada kejelasan hingga 24 Januari 2025.
Terbaru, Badan Legislasi (Baleg) DPR RI sedang melakukan kajian agar perguruan tinggi dan usaha kecil menengah (UKM) juga bisa mengelola tambang seperti ormas keagamaan.
Tag: #mendikti #saintek #bungkam #saat #ditanya #soal #nasib #tukin #hingga #polemik #demo