'Generasi Cemas' 2045; Ratusan Ribu Anak Terpapar Judi Online Hingga Gen Z Dihantui Diabetes
Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
10:56
27 Juli 2024

'Generasi Cemas' 2045; Ratusan Ribu Anak Terpapar Judi Online Hingga Gen Z Dihantui Diabetes

Jargon Generasi Emas 2045 yang didengungkan pemerintah lantaran adanya bonus demografi saat Indonesia akan merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-100, sepertinya harus dipikir kembali.

Pasalnya, berbagai problematika yang dialami anak kini sudah terjadi di depan mata hingga kemudian muncul plesetan Generasi Cemas 2045.

Peliknya persoalan yang dihadapi anak Indonesia saat ini, seperti persoalan penyakit yang akan diderita anak Indonesia lantaran konsumsi makanan yang tidak sehat hingga ribuan anak yang terpapar judi online, butuh perhatian lebih dari semua stakeholder.

Dua persoalan besar yang saat ini dihadapi itu terungkap dari berbagai penelitian hingga pemaparan sejumlah pihak yang menyoroti persoalan kesehatan hingga sosial.

Baca Juga: Kominfo Ungkap Modus Judi Online Bisa Dimainkan Anak di Bawah Umur

Tema besar tersebut menjadi pilihan Redaksi dalam sepekan pemberitaan yang menghiasi pemberitaan Suara.com. Berikut lima berita pilihan Redaksi Suara.com dalam sepekan terakhir.

1. Darurat Judi Online! 197 Ribu Anak Terjerat, Transaksi Capai Rp293 Miliar

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. [Suara.com/Alfian Winanto]Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. [Suara.com/Alfian Winanto]

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat jumlah transaksi judi online yang dilakukan oleh anak-anak. Lembaga itu mencatat bahwa nominal judi online oleh anak-anak mencapai ratusan miliar rupiah dengan jumlah transaksi sampai jutaan kali.

PPATK membagi laporan tersebut berdasarkan kelompok usia anak. Pada kelompok usia di bawah 11 tahun itu, ada 1.160 anak yang lakukan judi online, data per 2024. Total transaksi dari ribuan anak itu lebih dari Rp 3 miliar dengan 22 ribu kali pembayaran.

Baca Juga: Darurat Judi Online! 197 Ribu Anak Terjerat, Transaksi Capai Rp293 Miliar

2. Pasien Terus Meningkat, RSCM Ungkap Pemicu Orang Kecanduan Judi Online!

Ilustrasi pejudi online. [Suara.com/Iqbal]Ilustrasi pejudi online. [Suara.com/Iqbal]

Pengguna judi online yang alami kecanduan di Indonesia makin meningkat dalam waktu tiga tahun terakhir. Hal itu terlihat dari jumlah pasien adiksi yang jalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta sebagai RS rujukan pusat. 

Dokter spesialis kejiwaan di RSCM dr. Kristiana Siste Kurniasanti, Sp.KJ., mengungkapkan, jumlah pasien kecanduan judi online meningkat tajam pada awal 2024, hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.

3. Kominfo Ungkap Modus Judi Online Bisa Dimainkan Anak di Bawah Umur

Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (26/7/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (26/7/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap modus bagaimana judi online kini menyasar kalangan anak di bawah umur di Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong menjelaskan kalau judi online bisa mengincar anak-anak karena mereka tampil mirip seperti game online.

Baca selengkapnya

4. Anak Gemuk Belum Tentu Sehat, Dokter: Risiko Diabetes di Masa Depan Lebih Tinggi!

dokter spesialis penyakit dalam dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD. (Suara.com/Lilis)dokter spesialis penyakit dalam dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD. (Suara.com/Lilis)

Penampilan anak-anak yang gemuk kerap kali membuat orang dewasa gemas karena menganggapnya lucu. Bahkan juga masih ada anggapan kalau anak yang gemuk termasuk sehat karena masih dalam masa pertumbuhan.

Ketua umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) dr Sally Aman Nasution, SpPD(K) menegaskan bahwa anak juga bisa alami kelebihan berat badan atau obesitas. Dalam jangka panjang, anak justru berisiko alami penyakit lainnya, termasuk diabetes.

5. Diabetes Anak Meroket 70 Kali Lipat! IDAI: Batasi Susu UHT, Perbanyak Real Food

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso. [Suara.com/Lilis Varwati]Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso. [Suara.com/Lilis Varwati]

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) meminta agar pemberian susu kemasan atau Ultra High Temperature (UHT) untuk anak-anak sebaiknya tidak menjadi kebiasaan.

Dokter Piprim menyampaikan bahwa susu hanya sumber nutrisi pelengkap bagi anak. Dia menyarankan kalau anak-anak harusnya diutamakan pemberian makanan utuh atau real food.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #generasi #cemas #2045 #ratusan #ribu #anak #terpapar #judi #online #hingga #dihantui #diabetes

KOMENTAR