Mengenal Sosok Soemantri Brodjonegoro, Ayah Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro, Mantan Menteri
Soemantri Brodjonegoro (kiri) dan Satryo Soemantri Brodjonegoro. 
05:43
21 Januari 2025

Mengenal Sosok Soemantri Brodjonegoro, Ayah Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro, Mantan Menteri

Soemantri Brodjonegoro, ayahanda dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, adalah seorang menteri pada era Presiden Soeharto.

Soemantri Brodjonegoro tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Menteri Pertambangan Indonesia atau kini menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Selain itu, Soemantri juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Lantas, seperti apakah sosok Soemantri, ayah dari Mendiktisaintek Satryo ini? Berikut profil lengkapnya.

Sosok Soemantri Brodjonegoro

Soemantri Brodjonegoro lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 3 Juni 1926.

Ia memiliki istri yang bernama Nani Soeminarsari.

Bukan orang sembarangan, Soemantri merupakan anak dari Prof. R. Soetedjo Brodjonegoro.

Ia telah meninggal dunia pada tanggal 18 Desember 1973.

Soemantri memiliki 3 orang anak yang kini menjadi tokoh besar di tanah air.

Ketiga anak Soemantri itu yakni bernama Satryo Soemantri Brodjonegoro (Mendiktisaintek), Irsan Soemantri Brodjonegoro (dosen Teknik Kelautan ITB), dan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro (mantan Menteri Keuangan dan mantan Menteri Riset dan Teknologi).

Kesuksesan ketiga anaknya itu tak lepas dari perjuangan hebat Soemantri untuk tanah air.

Soemantri bahkan pernah menjadi ajudan Kolonel AH Nasution pada masa perang kemerdekaan.

Setelah perang usai, Soemantri mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik Universitas Delft, Belanda.

Saat itu, ia menjadi mahasiswa tugas belajar Angkatan Perang Republik Indonesia.

Saat menempuh pendidikan di sekolah tersebut, Soemantri mendapat 2 gelar, yakni insinyur dan Doktor.

Soemantri kemudian berkarier menjadi seorang dosen.

Seiring berjalannya waktu, karier Soemantri di dunia pendidikan makin meroket.

Pada 1964, Soemantri Brodjonegoro yang berusia 38 tahun diangkat menjadi Rektor Universitas Indonesia (UI).

Itu juga menjadikannya sebagai rektor termuda dalam sejarah UI hingga saat ini.

Soemantri tercatat aktif menjabat sebagai rektor UI untuk periode 1964-1968 dan 1968-1973.

Pada tahun 1967, Soemantri Brodjonegoro memulai perjalanan kariernya di dalam lembaga eksekutif.

Saat itu, ia dipercaya oleh Presiden Soeharto untuk menduduki posisi jabatan sebagai Menteri Pertambangan dalam Kabinet Ampera.

Adapun Sumantri kala itu menggantikan posisi Slamet Bratanata.

Soemantri tercatat aktif mengemban jabatan sebagai Menteri Pertambangan selama kurang lebih 6 tahun.

Pada 1973, ia kemudian ditugaskan menjadi Mendikbud menggantikan Mashuri Saleh.

Pada 18 Desember 1973, Soemantri yang saat itu berusia 47 tahun meninggal dunia.

Ia sempat dirawat di Ruang Perawatan Intensif (ICU) RS Ciptomangunkusumo Jakarta.

Jenazah almarhum lalu dimakamkam di Kalibata dengan inspektur upacara Wakil Presiden saat itu, yakni Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Berjasa untuk Indonesia, nama Soemantri Brodjonegoro diabadikan sebagai Gunung di Pegunungan Sudirman, provinsi Papua, yakni Puncak Sumantri Brojonegoro.

Selain itu, namanya juga diabadikan di stadion olahraga remaja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yakni Stadion Soemantri Brodjonegoro, serta jalan di Kampus UI Depok.

Itulah sosok Soemantri Brodjonegoro, ayah dari Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

(Tribunnews.com/Rakli)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #mengenal #sosok #soemantri #brodjonegoro #ayah #mendiktisaintek #satryo #brodjonegoro #mantan #menteri

KOMENTAR