Bromo Jazz Camp, Membangun Generasi Baru Musisi Jazz
Sebanyak 8 musisi muda antusias mengikuti ensemble class, Bromo Jazz Camp, bertempat di Jiwa Jawa Bromo, Kabupaten Probolinggo, Rabu (17/7/2024). BRImo mensponsori program Jazz Camp rangkaian Jazz Gunung Bromo 2024 tersebut.
Perlu diketahui, sebagai bentuk komitmen Jazz Gunung Indonesia (JGI) terhadap pendidikan khususnya musik jazz di Indonesia, terselenggara Bromo Jazz Camp. Kegiatan ini berlangsung mulai 16 hingga 20 Juli 2024, di Jiwa Jawa Bromo, Probolinggo.
Setelah tiga hari proses residensi, mereka bakal tampil di hadapan Jamaah Al Jazziyah, pada 19 Juli 2024.
Tujuan Bromo Jazz Camp mengembangkan ekosistem musik jazz tanah air ke tingkat internasional. Peserta menjalani program, seperti ensemble class dan private instrument dipandu para mentor musik, yakni Kevin Yosua, Sri Hanuraga, dan Hansen Arief dari Legato Jazz Camp.
Baca Juga: Bikin Hidup K-Popers Lebih Mudah, BRI Hadirkan Samsung BRI Credit Card
BRImo mensponsori terselenggaranya Jazz Camp dan Dijamin Jam, rangkaian Jazz Gunung Bromo. BRImo turut mendukung event Jazz Gunung Indonesia Series 2024 di Ijen dan Burangrang. Rencananya, Jazz Gunung Ijen Banyuwangi digelar pada Agustus, dan Oktober untuk Jazz Gunung Burangrang Bandung. Hal ini menunjukan eksistensi BRImo yang tetap lancar dan dapat digunakan dimanapun tanpa terhalang lokasi.
Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono mengatakan program Jazz Camp telah direncanakan sejak dua tahun lalu.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya menggelar acara, tetapi juga membangun generasi baru musisi jazz melalui program-program seperti Bromo Jazz Camp dan Bintang Mencari Bintang di Banyuwangi," ungkap Bagas.
JGI juga meluncurkan program Dijamin Jam sejak 2023. Program tersebut memungkinkan penonton Jazz Gunung Bromo untuk berpartisipasi dalam jamming bersama komunitas SoJazz dari Solo.
Peserta Bromo Jazz Camp, Mahanada Yapari mengaku senang belajar Jazz lebih dalam lagi. Terlebih mendapatkan ilmu baru dari para mentor.
Baca Juga: Samsung BRI Credit Card Diluncurkan, Nasabah Bisa Registrasi Langsung dengan Mudah Lewat Samsung Pay
“Senang, seru, banyak hal baru yang saya pelajari. Komunikasi di atas panggung. Cara improvisasi dan scat,” katanya.
Dari seluruh peserta Bromo Jazz Camp, Nada merupakan peserta termuda. Kendati demikian, tidak ada kendala dalam proses kreatif bersama peserta lain.
“Tidak susah berkomunikasi. Kami belajar bersama dan berbagai ilmu,” ujar kelahiran 14 tahun silam ini.
Mentor Bromo Jazz Camp, Kevin Yosua menjelaskan, kegiatan kali ini merupakan lanjutan Jazz Camp pada 10 -12 Mei lalu di Solo. Berdasarkan proses kurasi, terpilih 8 dari 43 total peserta.
“Kami kurasi peserta terbaik. Karena program ini membicarakan musik lebih dalam lagi dan golnya akan main di Jazz Gunung Bromo,” jelasnya.
Mentor Bromo Jazz Camp, Hansen Arief menilai, kedelapan peserta sangat berpotensi. Pihaknya meyakini para talenta muda tersebut mempunyai masa depan yang cerah untuk bisa menjadi musisi profesional.
“Tapi memang untuk belajar musik ini perjalanannya panjang, mereka harus terhubung dengan musiknya,” katanya.
Senada dengan kedua mentor lainya, Sri Hanuraga mengatakan, Bromo Jazz Camp bukan sekadar membangun secara musikal, namun juga membangun karier dan profil.
“Jazz Camp ini ikut melengkapi karena tidak cuma ngajarin doang. Gak cuma program inkubasi. Mereka juga bisa tampil di event bergengsi sekelas Jazz Gunung ini,” ujar dia.
BRImo dan sponsor lainnya berkomitmen mendukung industri pertunjukan Indonesia. Besar harapan industri permusikan Jazz Indonesia mendunia.
Tag: #bromo #jazz #camp #membangun #generasi #baru #musisi #jazz