Menanti Skema Pembelajaran Sekolah Selama Ramadhan Usai Wacana Libur Sebulan Dibantah
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
06:44
19 Januari 2025

Menanti Skema Pembelajaran Sekolah Selama Ramadhan Usai Wacana Libur Sebulan Dibantah

- Selama bulan Ramadhan tahun 2025, anak-anak tetap akan melalui pembelajaran. Tidak ada libur selama satu bulan seperti rumor yang sempat beredar beberapa waktu lalu.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, pemerintah telah menyiapkan satu konsep pembelajaran khusus untuk dijalankan selama bulan puasa.

"Jangan pakai kata libur. Tidak ada pernyataan libur Ramadhan, yang ada adalah pembelajaran di bulan Ramadhan," kata Abdul Mu'ti, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (17/1/2025).

Lantas, seperti apa pembelajaran di bulan Ramadhan tersebut?

Segera Diumumkan

Mu’ti mengatakan, konsep pembelajaran yang akan digunakan ini sudah dibahas oleh tiga kementerian sekaligus, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Konsep yang akan diimplementasikan juga sudah rampung tinggal menunggu surat keputusan terbit sebelum konsep ini bisa diumumkan ke publik.

Mu'ti mengatakan, keputusan itu bakal diketok setelah Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyelesaikan kunjungan kerja di Arab Saudi.

DPR Minta Ada Unsur Kearifan Lokal

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mendukung langkah pemerintah yang akan membuat skema pembelajaran selama bulan Ramadhan.

Komisi X DPR RI juga mengingatkan agar skema pembelajaran itu disesuaikan dengan kearifan lokal di daerah.

"Kami juga menyarankan agar menyesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah," kata Lalu saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/1/2025).

Lalu meminta agar siswa nonmuslim juga diperhitungkan dalam skema pembelajaran yang akan dirilis oleh pemerintah.

"Kemudian, daerah yang mayoritas nonmuslim seperti Bali, NTT, Sulut, Papua tentu harus dipikirkan juga mekanisme pembelajarannya selama bulan Ramadhan," ujarnya.

Tak hanya itu, dia meminta agar pembelajaran keagamaan, budi pekerti, akhlak, dan ibadah diperbanyak selama bulan Ramadhan.

Lalu mengaku, setuju dengan langkah pemerintah yang tidak meliburkan sekolah selama bulan puasa. Menurut dia, libur justru membuat anak-anak semakin tidak produktif.

"Kami sepakat tidak libur, sebab jika sebulan penuh di rumah tentu akan sangat tidak produktif bagi siswa-siswi kita," katanya.

Awal Isu Libur Sebulan

Wacana libur sekolah saat Ramadhan 2025 pertama kali diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafi’i.

Kebijakan ini serupa pernah diterapkan pada era pemerintahan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di mana sekolah diliburkan selama satu bulan penuh saat Ramadhan.

"He eh (iya) sudah ada wacana (libur selama puasa). Oh kami belum bahas, tapi bacaannya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu," kata Syafi'i, dikutip Kompas.com pada 30 Desember 2024.

Tetapi, setelah ada pembahasan dan kajian lebih lanjut, wacana libur satu bulan ini sirna. Pemerintah menyiapkan sejumlah opsi untuk pembelajaran selama bulan Ramadhan.

"Pertama, libur penuh selama Ramadhan dengan kegiatan keagamaan. Kedua, libur sebagian, seperti awal Ramadhan libur beberapa hari dan masuk kembali hingga menjelang Idul Fitri. Ketiga, sekolah tetap masuk penuh seperti biasa," kata Abdul Mu’ti di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada 13 Januari 2025.

Setelah rapat lintas kementerian, pemerintah sepakat pada sebuah sistem pembelajaran yang saat ini masih dirahasiakan. Disebutkan, sistem ini akan dipublikasikan pekan depan.

Editor: Shela Octavia

Tag:  #menanti #skema #pembelajaran #sekolah #selama #ramadhan #usai #wacana #libur #sebulan #dibantah

KOMENTAR