3 Oknum TNI AL Tersangka Penembakan Bos Rental Mobil, Sudah Ditahan, Terungkap Asal Usul Senjata
Danpuspomal Laskda TNI Samista saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025). Senjata yang digunakan oleh oknum TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil, berstatus resmi. 
17:52
6 Januari 2025

3 Oknum TNI AL Tersangka Penembakan Bos Rental Mobil, Sudah Ditahan, Terungkap Asal Usul Senjata

- Tiga oknum TNI AL ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) dini hari.

Penembakan itu menewaskan bos rental mobil bernama Ilyas Abdurahman.

Adapun identitas ketiga tersangka yakni Sertu AA, Sertu RA, dan Klk BA.

Mereka ada yang berasal dari Kopaska Armada I dan satu orang lainnya dari KRI Bontang.

Danpuspomal Laksda TNI Samista mengatakan ketiganya telah ditahan di fasilitas penahanan Puspomal.

Mereka akan menjalani proses penahanan sementara selama 20 hari sejak Sabtu (4/1/2025).

"Jadi anggota ini sudah ditahan di tempat kami. Dan sesuai dengan surat penahanan dari Ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima, terhitung hari Sabtu yang lalu itu, anggota sebetulnya sudah kita amankan."

"Karena masih dalam proses lidik, kami selalu maraton lidik, masih belum kami tetapkan," ujar Samista dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

"Sekarang karena sudah ada tanda-tanda dengan beberapa bukti maka yang bersangkutan sudah masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka)."

"Bukti penahanan sementara dalam hal ini 20 hari pertama sudah ditandatangani oleh Ankum terhitung sejak Sabtu," jelasnya.

Terungkap Asal Usul Senjata

Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyatakan senjata yang digunakan oleh oknum TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil, berstatus resmi.

Senjata inventaris yang melekat pada satu tersangka oknum TNI AL yakni Sertu AA.

Sertu AA berasal dari Satuan Kopaska Armada I yang mendapatkan tugas sebagai ADC atau ajudan.

"Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat."

"Kemudian, tadi sudah dijawab bahwa ini sudah SOP, ada surat perintahnya segala macam."

"Kemudian, ya tentu bukan senjata rakitan," papar Denih saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat, Senin.

Ia menuturkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata di jajarannya.

Namun, menurutnya, senjata itu seharusnya digunakan untuk pengamanan diri dan atasan AA.

"Untuk evaluasi nanti kita akan evaluasi bagaimana ke depan terkait dengan senjata api," imbuh dia.

Belum Ada Bukti 3 Oknum TNI AL Penadah

Sementara itu, Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista mengungkapkan, pihaknya belum menemukan bukti ketiga tersangka penembakan bos rental mobil dari TNI AL, berperan sebagai penadah mobil rental.

Hal ini merespons munculnya dugaan kasus penembakan bermula dari upaya penggelapan mobil rental.

Samista menegaskan, belum ada bukti tiga tersangka dari anggota TNI AL berupaya melakukan penggelapan mobil.

"Jadi peran dalam tindak kejahatan apakah ini sebagai penadah, apakah ini sebagai backing, dari hasil lidik sementara, itu masih belum ditemukan," ungkapnya dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin, dilansir Kompas.com.

Meski demikian, Puspomal akan mendalami lebih lanjut jika menemukan bukti-bukti yang mengarah pada penggelapan mobil.

"Apabila nanti dalam perkembangannya ada unsur-unsur yang bisa membuktikan itu, nantikan dalam proses penyidikan, nanti berikan waktu pada kami lakukan itu (mendalami)" imbuh Samista.

Area parkir mobil lokasi kejadian penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurahman di Rest Area Km 45 jalan tol Tangerang-Merak. Area parkir mobil lokasi kejadian penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurahman di Rest Area Km 45 jalan tol Tangerang-Merak. (Tribun Tangerang/Intan Afrida)

Kesaksian Pegawai Minimarket

Pegawai minimarket di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Ahmad, mengalami trauma mendalam setelah menyaksikan penembakan bos rental mobil itu.

Ahmad mengaku ketakutan dan enggan untuk mengingat kembali peristiwa yang terjadi.

"Saya trauma banget lihatnya. Saya sudah enggak mau inget lagi," ungkap Ahmad di lokasi, Jumat, masih dari Kompas.com.

Saat kejadian, Ahmad melihat Ilyas Abdurrahman berupaya menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam minimarket tempatnya bekerja.

Menurutnya, saat itu ada darah berceceran di lantai minimarket.

"Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah berceceran banyak banget," katanya.

Sementara, sebelum insiden terjadi, pelaku sempat masuk ke minimarket untuk menanyakan lokasi toilet.

“Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet. Langsung saya jawab toiletnya enggak ada."

"Karena ini rest area, saya tunjukkan toiletnya,” jelas Ahmad.

Lalu, setelah mendapatkan informasi, pelaku langsung keluar menuju lokasi toilet.

Namun, tidak lama kemudian, Ahmad mendengar keributan di area minimarket.

“Enggak lama dari itu terjadilah keributan. Setelah itu, terjadilah penembakan,” paparnya.

Kronologi Penembakan

Insiden penembakan bermula ketika Ilyas Abdurrahman dan tim rental mobil melacak kendaraan yang disewa pelaku sejak 31 Desember 2024.

Pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil yang disewa ditemukan telah dipotong.

Korban bersama tim kemudian mengejar mobil hingga Rest Area KM 45.

Di situlah keributan dan penembakan terjadi, dilakukan oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU.

Dalam insiden itu, Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan.

Sementara, anggota tim rental lainnya, Ramli, mengalami luka tembak di tangan hingga tembus ke perut.

Di sisi lain, mobil Xpander yang dikendarai korban dan mobil Brio yang disewakan tersebut sempat terlibat aksi kejar-kejaran.

"Saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya berhenti di depan Indomaret Rest Area KM 45," ungkap Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf, dalam keterangan tertulis yang diterima TribunBanten.com, Kamis.

Namun, saat korban akan mengecek mobil tersebut, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal.

"Akibat insiden ini, korban IA meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja, untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten," katanya.

Sementara, Ramli yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.

Selanjutnya, oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) telah diamankan terkait kasus penembakan pemilik mobil rental di Tol Jakarta-Merak, tepatnya di Rest Area KM 45.

Adapun sebelumnya, yang diduga terlibat dalam kasus penembakan bos rental adalah oknum TNI Angkatan Udara (AU) sesuai pengakuan anak korban, Agam.

Agam mengatakan, awalnya sang ayah bersama tim mengejar kendaraan Honda Brio yang dibawa pelaku pada malam 1 Januari 2025.

Saat mengadang kendaraan pelaku di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, pelaku yang ada di dalam Honda Brio mengeluarkan senjata api.

Orang tersebut mengaku sebagai anggota TNI AU.

"Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, 'siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,' sambil menodong senjata," kata Agam, Kamis.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Insiden di Rest Area KM 45 Bermula dari Mobil Rental, Satu Orang Tewas Dibredel Timah Panas

(Tribunnews.com/Nuryanti/Gita Irawan) (TribunBanten.com/Engkos Kosasih) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Intan Afrida Rafni)

Berita lain terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #oknum #tersangka #penembakan #rental #mobil #sudah #ditahan #terungkap #asal #usul #senjata

KOMENTAR