Dukung Pendidikan Antikorupsi, Kapolri Soroti Kritik dalam Dua Buku Baru yang Ditulis Bambang Widjojanto hingga Novel Baswedan
Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat meluncurkan buku di peringatan hari antikorupsi. (Mabes Polri)
17:32
9 Desember 2024

Dukung Pendidikan Antikorupsi, Kapolri Soroti Kritik dalam Dua Buku Baru yang Ditulis Bambang Widjojanto hingga Novel Baswedan

- Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang diwarnai dengan peluncuran dua buku pendidikan antikorupsi oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mempromosikan nilai-nilai antikorupsi di Indonesia.

Dalam acara tersebut, dua buku diluncurkan sebagai bahan edukasi dan referensi antikorupsi. Buku pertama berjudul "Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin" merupakan hasil karya berbagai tokoh berpengalaman dalam bidang pemberantasan korupsi.

Penulis buku ini meliputi mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW), mantan penyidik KPK Novel Baswedan, mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, serta beberapa tokoh lain seperti Busyro Muqoddas, Giri Supradiono, dan akademisi UI Gandjar Laksamana Boanprapta.

Selain itu, buku kedua yang diluncurkan berjudul "Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA)". Buku ini merupakan hasil kolaborasi Satgassus Pencegahan Tipikor dengan Universitas Islam Indonesia (UII) yang dirancang untuk menjadi panduan praktis pembelajaran antikorupsi.

Kapolri menyampaikan apresiasi atas peluncuran kedua buku tersebut, meskipun isi buku juga mengandung kritik terhadap institusinya. “Pada saat itu, dalam rapat kita sepakat untuk memberikan ruang yang seluas-luasnya, sehingga apa yang ditulis di buku ini, kalau kita baca isinya pedas,” ungkap Kapolri.

Kapolri menekankan pentingnya menerima kritik sebagai bahan introspeksi untuk perbaikan. Menurutnya, segala masukan yang ada dalam buku ini akan dijadikan acuan untuk terus memperbaiki institusi Polri, termasuk perilaku birokrat di dalamnya.

“Karena memang itu ya hal-hal yang kita lalui misalnya, termasuk di dalamnya perilaku birokrat, ada juga di dalamnya institusi Polri, itu memang satu hal yang harus kita perbaiki, kita evaluasi,” tambah Kapolri.

Kedua buku ini diharapkan dapat menjadi panduan efektif dalam membangun budaya antikorupsi, tidak hanya di kalangan aparat, tetapi juga di masyarakat luas. Langkah ini menunjukkan komitmen Polri untuk terus mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #dukung #pendidikan #antikorupsi #kapolri #soroti #kritik #dalam #buku #baru #yang #ditulis #bambang #widjojanto #hingga #novel #baswedan

KOMENTAR