Profil Adita Irawati, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan yang Gunakan Diksi Rakyat Jelata
Adita Irawati jadi sorotan publik lantaran dianggap publik mengucapkan diksi yang tak pantas merespons kasus yang menerpa Gus Miftah.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Adita Irawati menggunakan diksi 'rakyat jelata'.
Adita Irawati pernah menjabat Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), di masa kepemimpinan Budi Karya Sumadi.
Adita Irawati, saat ini mengemban tugas baru sebagai juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Dilansir dari laman resmi Citilink, Adita yang saat ini masih menjabat sebagai Komisaris Citilink Indonesia lahir di Yogyakarta pada 15 Februari 1971.
Ia merupakan lulusan S-1 Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Sebelum menjadi juru bicara Kemenhub, Adita bertugas sebagai Staf Khusus Presiden RI pada 2018-2019, VP Corporate Communications PT Telekomunikasi Seluler pada 2013-2018, dan SVP Corporate Secretary PT Penjamin Infrastruktur Indonesia pada 2011-2013.
Jabatan lain yang pernah ia duduki adalah Direktur PT Rana Kreasi Indonesia pada 2010-2013, Group Head Corporate Communications PT Indosat Tbk pada 2001-2013, dan Division Head Public Relation PT Indosat Tbk pada 1998-2001.
Adita juga pernah berkarier di dunia pertelevisian sebagai public relations assistant di SCTV pada 1995–1996 dan management trainee McDonald's Indonesia pada 1994-1995.
Sampaikan permintaan maaf
Lewat unggahan video di akun Instagram Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO, Adita mengaku paham bahwa diksi "rakyat jelata" yang digunakannya itu kurang tepat.
"Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat," kata Adita dikutip dari Instagram @PCO.RI, Kamis, (5/12/2024).
Adita mengaku menggunakan diksi tersebut karena merujuk pada Kamis Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mana "Rakyat Jelata" berarti rakyat biasa.
"Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI yang artinya adalah rakyat biasa," katanya.
Peristiwa tersebut kata Adita murni karena ketidaksengajaan. Menurutnya terjadi pergeseran makna dari diksi "rakyat jelata". Oleh karenanya ia meminta maaf atas adanya peristiwa tersebut.
"Untuk Itu secara pribadi saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat," pungkasnya.
Juru bicara kantor komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mendapat kritikan publik karena memakai diksi rakyat jelata saat menyampaikan penyesalannya pada kasus Gus Miftah yang menghina penjual es teh saat acara keagamaan.
Adita yang tadinya akan menyampaikan penyesalan atas kasus Gus Miftah, justru malah memancing kritikan publik. Di dalam video Adita Irawati tidak hanya sekali menyebut rakyat jelata.
"Presiden Prabowo Subianto dilihat dari pidato dan kunjungan kerja sangat terlihat keberpihakannya kepada rakyat kecil, rakyat jelata," kata Adita, dilihat dari video, Kamis (5/12/2024).
Adita Irawati mengaku istana sangat menyesalkan apa yang telah terjadi.
"Dari berbagai statemen dan juga ada pertemuan-pertemuan dengan masyarakat banyak, kelihatan sekali beliau (Prabowo) sangat peduli dengan rakyat jelata," lanjutnya. (*)
Tag: #profil #adita #irawati #juru #bicara #kantor #komunikasi #kepresidenan #yang #gunakan #diksi #rakyat #jelata