Kabareskrim Pastikan Mabes Polri Terus Asistensi Penanganan Kasus Penembakan Pelajar di Semarang
Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada memastikan bahwa penanganan kasus penembakan pelajar SMKN 4 Semarang masih menjadi atensi Mabes Polri.
Dia menyampaikan, sampai saat ini Bareskrim Polri memberikan asistensi kepada aparat kepolisian yang menangani kasus tersebut di Polda Jawa Tengah (Jateng).
”Kami lakukan asistensi untuk proses secara tegak lurus, secara akurat dengan ketentuan hukum yang berlaku,” beber Wahyu.
Secara prinsip, Wahyu mengungkapkan bahwa Polri profesional menangani kasus yang melibatkan Aipda Robiq Zaenudin tersebut. Mereka mengedepankan profesionalitas dan penanganan kasus dengan prinsip scientific crime investigation.
Tidak hanya itu, dia ingin penanganan kasus tersebut dilaksanakan dengan terbuka dan transparan.
Berkaitan dengan munculnya perbedaan kronologi awal dan kronologi yang disampaikan di hadapan Komisi III DPR, sambung Wahyu, itu turut menjadi perhatian. Termasuk kemungkinan memeriksa kapolrestabes Semarang.
”Nanti kami lihat, kalau seperti itu ada perbedaan. Jadi, nanti dalam perkembangan kita kan juga perlu periksa ini, periksa ini. Sesuai dengan ketentuan,” bebernya.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Propam (Kabid Propam) Polda Jateng Kombes Pol Aris Supriyono peristiwa penembakan Gamma tidak diawali dengan upaya RZ membubarkan tawuran.
Aris menyampaikan bahwa penembakan tersebut terjadi karena RZ kena pepet dalam perjalanan pulang dari kantor. Informasi itu disampaikan oleh Aris di hadapan legislator Komisi III DPR dalam rapat dengar pendapat yang berlangsung pada Selasa (3/12).
”Penembakan yang dilakukan terduga pelanggar (RZ) tidak terkait dengan pembubaran tawuran yang sebelumnya terjadi. Dan memang anggota ini pulang dari kantor kemudian bertemu dengan satu kendaraan yang dikejar oleh tiga kendaraan seperti yang diterangkan oleh pak kapolres,” terang dia.
Saat berpapasan di jalan yang berada di daerah Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, RZ kena pepet. ”Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya, terduga pelanggar jadi kena pepet. Akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang itu putar balik, kurang lebih seperti itu, dan terjadilah penembakan,” jelas Aris.
Tag: #kabareskrim #pastikan #mabes #polri #terus #asistensi #penanganan #kasus #penembakan #pelajar #semarang