Kepala BMKG Ungkap Skenario Terburuk Dampak Seruak Udara Dingin Siberia: Banjir Besar Jabodetabek
Dwikorita menungkapkan, dampak seruak tersebut terjadinya kecepatan angin yang meningkat.
Hal itu disampaikannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, pada Rabu (4/12/2024).
"Perlu diwaspadai bisa tinggi kecepatan angin terutama untuk pelayaran kemudian juga gelombang tinggi," kata dia di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta.
Untuk diketahui, berdasarkan KBBI seruak didefinisikan sebagai kenaikan tekanan atmosfer yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan akibat gerakan lembangan atau antisiklon di sekitarnya.
Selaon itu Dwikorita menyebut, ketika seruak udara dingin ini sampai di Indonesia juga bisa menghasilkan skenario terburuk.
Yakni meningkatnya curah hujan yang ekstrem.
"Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetaek banjir saat itu, itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi," ujarnya.
Skenario ringan, kata Dwikorita, yang pernah terjadi yakni olengnya kapal yang telah bersandar di pelabuhan Merak.
"Tiba-tiba kapal yang sudah parkir ini oleng karena seruak angin ini kapalnya oleng sementara masih ada yang menyeberang. Jadi waktu itu satu truk masuk ke laut dan satu mobil masuk ke laut," pungkasnya.
Tag: #kepala #bmkg #ungkap #skenario #terburuk #dampak #seruak #udara #dingin #siberia #banjir #besar #jabodetabek