



Demi Tingkatkan Pelayanan Menuju Indonesia Emas 2045, BMKG Beri Penjelasan Terkait Tantangan Fenomena Alam dalam Rakornas
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kini tengah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada 5-8 Mei 2024 di Yogyakarta.
Rakornas BMKG tahun ini mengusung tema "Mewujudkan Indonesia Emas, Masyarakat Selamat, Indonesia Sejahtera".
Tema ini dirasa sangat cocok bagi beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh BMKG ke depannya.
Dikutip dari laman bmkg.go.id melalui Rakornas 2024, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan terima kasih kepada civitas dan stakeholder atau mitra BMKG atas kerjasamanya selama ini. Khususnya, dalam hal mengurangi risiko terjadinya kekeringan.
"Dengan keterbatasan yang kami miliki, kami mampu menjalankan layanan publik dari segi kecepatan, ketepatan, akurasi, luasan jangkauan, dan kemudahan akses serta pemahaman,” ujarnya.
Selain itu, Dwikorita menyebut, BMKG juga telah memberikan layanan khusus dari segi ketepatan. Di antaranya, Peringatan Dini Demam Berdarah, Layanan Cuaca Penerbangan, dan Layanan Cuaca Kereta Cepat Indonesia.
Tak hanya itu, ada pula Layanan Cuaca SKK Migas, layanan untuk Pertambangan Nikel dan Batu Bara kini telah memiliki modifikasi cuaca untuk event atau tujuan khusus.
Demi meningkatkan pelayanan, pihaknya pun selalu berusaha untuk tidak kalah dengan pihak asing penyedia layanan serupa. Terbukti dengan mendapatkan gelar juara dunia pada ajang penghargaan WMO International Weather Apps Awards.
“BMKG Indonesia bahkan mampu mengalahkan Jerman yang saat itu berada pada posisi Juara 2. Kami unggul sebagai pemenang dalam layanan multi sektor, penerbangan, maritim, dan publik,” papar dia.
Lanjut Dwikorita, meski telah meraih prestasi, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh BMKG Indonesia. Salah satunya yaitu fenomena alam yang semakin dinamis, ekstrem, dan kompleks.
Maka dari itu, kemampuan teknologi yang handal, cepat, tepat, efektif dan efisien sangatlah diperlukan.
Mulai dari data quality, quantity, reliability, kemampuan SDM (critical and analytical thinking, exploration atau long life learning, socio-engineering, team working, strategic and tactical skills, leadership, socio-entrepreneur, strategic and effective communication, dynamic system (scenario based approach).
“Dengan kemampuan ini diharapkan dapat mewujudkan socio-entrepreneur dalam spirit dan tata Kelola BMKG,” kata Dwikorita.
Tak hanya itu, Rakornas 2024 juga membahas terkait strategi penguatan End to End System untuk meteorologi, klimatologi dan geofisika dari segi monitoring, processing atau analisis dan diseminasi, multi-cascading hazard, multi-services, dan regionalisasi.
Dia menambahkan, untuk mewujudkan End to End Early Warning System yang lebih handal, maka harus ada pengembangan inovasi teknologi secara berkelanjutan, penguatan infrastruktur, pengembangan SDM, program 500 Doktor, dan penguatan organisasi.
“Jadi, perlu adanya penguatan kolaborasi dan sinergi. Misalnya, antar server, co-design, joint development atau co-production, co-sharing, co-ownership, Joint Standard Operating Procedure (SOP),” pungkasnya.
Tag: #demi #tingkatkan #pelayanan #menuju #indonesia #emas #2045 #bmkg #beri #penjelasan #terkait #tantangan #fenomena #alam #dalam #rakornas