Pahami Cakupan KDRT, Kenali Jenis dan Potensi Keterlibatan Orang Terdekat
Ilustrasi kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). (Pixabay.com)
00:24
30 April 2024

Pahami Cakupan KDRT, Kenali Jenis dan Potensi Keterlibatan Orang Terdekat

Kekerasan dalam rumah tangga (KRDT) dapat memengaruhi siapa saja. KDRT mencakup kekerasan oleh pasangan intim. Perilaku ini mengacu pada bahaya fisik, seksual, atau psikologis yang dilakukan pasangan.

Bukan hanya oleh pasangan sah, KDRT bisa juga dilakukan oleh mantan pasangan. KRDT dikaitkan dengan berbagai efek kesehatan fisik dan mental. Bukan hanya perempuan, laki-laki pun bisa menjadi korbannya.

Dilansir dari psychiatry.org, lebih dari satu dari tiga perempuan, dan satu dari empat laki-laki, pernah mengalami kekerasan fisik, pemerkosaan, atau penguntitan oleh pasangan hidup mereka.

Kekerasan dalam rumah tangga menyumbang sekitar 20% dari semua kejahatan kekerasan. Bahkan para transgender dan non-biner pun pernah mengalami beberapa jenis kekerasan oleh pasangannya.

Jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga

1. Kekerasan fisik

Jenis kekerasan ini terjadi ketika seseorang menyakiti atau mencoba menyakiti pasangannya dengan memukul, menendang, atau menggunakan jenis kekerasan fisik lainnya.

2. Kekerasan seksual

Pasangan bisa melakukan paksaan atau mencoba memaksa pasangan untuk melakukan tindakan seksual, sentuhan seksual, atau peristiwa seksual non-fisik.

Dalam hal ini jika salah satu pasangan tidak menyetujui maka dapat dikategorikan sebagai bentuk paksaan atau kekerasan dalam ranah domestik. Bukan hanya itu, jika pasangan memaksa melakukan perilaku seks yang tidak normal, maka itu kategori lain dari kekerasan dalam rumah tangga.

3. Kekerasan Psikologis

Salah satu perbuatan yang termasuk adalah pola perhatian yang berulang-ulang namun tidak diinginkan oleh pasangan. Perhatian semacam ini bisa menyebabkan rasa takut akan keselamatan diri sendiri. Lebih jauh, acaman keselamatan juga bisa menimpa orang terdekat korban di luar rumah tangga.

Agresi psikologis juga termasuk adalah penggunaan kata-kata kasar yang menyakiti pasangan secara mental atau emosional dengan maksud untuk melakukan kontrol terhadap pasangan.

4. Kekerasan dalam Ranah Ekonomi

Perilaku pasangan yang tergolong kekerasan secara ekonomi adalah manakala ia meminta pasangannya untuk berhenti bekerja. Selain itu, pasangan juga “membunuh” penghasilan dan keberdayaan pasangannya dengan tidak memberikan nafkah finansial. Bahkan, ia terus meminta untuk dibiayai oleh pasangannya.

Kekerasan dalam rumah tangga dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan fisik dan mental. Menjadi korban KDRT dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan stres pascatrauma.

Selain itu, korban juga kerap mengalami, depresi, dan bunuh diri. Mereka mungkin menyalahkan diri sendiri atas situasi yang mereka alami atau merasa marah dan benci terhadap diri mereka sendiri. Setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga, orang mungkin akan kesulitan memulai hubungan baru.

Inilah pentingnya pengetahuan untuk menolong diri sendiri dan orang lain. Terlepas dari konsekuensi kesehatan mental yang merugikan, kita bisa mencegah penyintas untuk membicarakan situasi mereka dengan profesional kesehatan.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #pahami #cakupan #kdrt #kenali #jenis #potensi #keterlibatan #orang #terdekat

KOMENTAR