Prabowo Tak Hadiri Undangan PKS
RAIH 96,2 JUTA SUARA: Prabowo-Gibran bersama setelah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU, Rabu (25/4). (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)
13:48
28 April 2024

Prabowo Tak Hadiri Undangan PKS

– Sinyal-sinyal politik terus mengindikasikan bahwa PKS dan PDIP tidak akan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Kendati belum disampaikan secara resmi, dinamika politik terkini menunjukkan bahwa dua partai itu akan berada pada kutub oposisi.

PKS kemarin mengundang Prabowo Subianto dalam acara halalbihalal partai. Namun, Prabowo memilih tidak hadir. Bahkan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang sempat dijadwalkan mewakili juga batal hadir.

Meski demikian, Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi masih berdiplomasi saat ditanya wartawan.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kanan) melambaikan tangan ke arah wartawan di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

Dia menyebut ketidakhadiran Prabowo hanya alasan teknis. "Prabowo bukan tidak mau datang, bukan. Karena berbenturan ada acara yang sama," ujarnya di DPP PKS kemarin.

Aboe yakin, upaya PKS bersilaturahmi dengan Prabowo akan berlangsung. Sebab, sudah ada dialog untuk mengatur jadwal pertemuan. ’’Kita tunggu saja nanti. Kan sudah pada kebagian, tinggal PKS aja nanti kebagian juga,’’ tuturnya.

Kendati Prabowo tidak menghadiri undangan resmi partainya, Ketua Umum PKS Ahmad Syaikhu belum bersedia disebut oposisi. Dia menegaskan, sesuai aturan partai, hal-hal strategis menjadi kewenangan majelis syuro. Apa pun yang diputuskan, DPP siap melaksanakan. ’’Baik di dalam maupun luar pemerintahan, PKS siap membangun bangsa,’’ tuturnya.

Dalam halalbihalal di kantor PKS kemarin, hampir semua unsur partai hadir. Bahkan, PDIP yang selama ini tidak cukup dekat juga mengirim utusannya, yakni Ketua Fraksi PDIP Utut Ardianto.

Ditolak Partai Gelora

Partai Gelora yang termasuk salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) menolak jika PKS ingin bergabung. Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik menilai PKS kerap membuat narasi adu domba. Sehingga tidak cocok dengan visi KIM yang berkomitmen mendukung Prabowo-Gibran.

Menurut dia, selama masa kampanye Pilpres 2024, PKS juga melakukan serangan negatif secara masif kepada Prabowo-Gibran. Terutama kepada Gibran dan Presiden Jokowi. ’’Seingat saya, selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,’’ ujarnya. Narasi pembelahan itu, lanjut dia, tidak sesuai dengan pesan Jokowi dan Prabowo.

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dab Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melakukan pertemuan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4/2024). (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai, akan positif jika PKS bergabung dalam koalisi. Menurut dia, persoalan bangsa yang kompleks membutuhkan uluran tangan banyak pihak. "Semakin memungkinkan kita mengajak para pihak untuk bersatu dalam mengatasi permasalahan kehidupan kebangsaan, prinsip dasarnya itu baik," kata Paloh.

Namun, dia enggan masuk lebih dalam ke urusan internal partai lain. Dia menyerahkan keputusan pada PKS. Di mata Paloh, berada di dalam maupun di luar, PKS akan bisa berkontribusi. Sebab, PKS berpengalaman di dua posisi itu.

Di sisi lain, pesan keras kembali disampaikan PDIP kepada Presiden Jokowi. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kader-kader PDIP tidak menghendaki pertemuan Jokowi dengan Megawati. Hal itu disampaikan Hasto dalam rapat koordinasi di Majalengka, Jawa Barat, kemarin.

Hasto menyebut, banyak pengurus ranting dan cabang di daerah yang mengirim pesan penolakan atas wacana pertemuan itu. ’’Banyak pengurus ranting yang meminta agar jangan dilakukan (pertemuan Jokowi-Megawati, Red). Ini suara kebenaran. Pengurus di daerah ini bergabung dengan PDIP karena emotional bonding. Inilah kepemimpinan yang menyatu dengan napas rakyat,’’ tuturnya. (far/c18/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #prabowo #hadiri #undangan

KOMENTAR