Madura Masuk Kategori Sangat Rawan untuk Pilkada Serentak, Panglima TNI Bantu Polri dengan Siapkan Helikopter, Hercules, dan KRI
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Agus Subiyanto saat mengecek peralatan untuk kesiapan pelaksanaan Pilkada 2024 di Jatim. (Mabes Polri)
10:24
20 November 2024

Madura Masuk Kategori Sangat Rawan untuk Pilkada Serentak, Panglima TNI Bantu Polri dengan Siapkan Helikopter, Hercules, dan KRI

- Kepolisian memetakan daerah rawan dalam pilkada serentak 27 November menjadi tiga kategori: sangat rawan, rawan, dan kurang rawan. Di Jawa Timur (Jatim), Madura masuk kategori sangat rawan.

Mengenai insiden di Sampang, Madura, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pengembangan penanganan kasus terus dilakukan. Termasuk menggali motif pelaku. ”Saya sudah minta Pak Kapolda (Jatim) agar diusut tuntas,” kata Listyo setelah meninjau persiapan pengamanan pilkada serentak di Mapolda Jatim didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kemarin (19/11).

Lebih lanjut, dia menyampaikan, pihaknya sudah memberikan instruksi jajaran agar memperhatikan pengamanan di daerah dengan pasangan calon (paslon) lebih dari dua orang. Namun, daerah dengan paslon hanya satu orang juga tidak dianggap remeh. ”Untuk penempatan personel, jumlah disesuaikan dengan kerawanan daerah,” paparnya.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menambahkan, pihaknya memperbantukan 7.782 prajurit untuk pengamanan pilkada di Jatim. Selain itu, disiapkan beragam alutsista (alat utama sistem persenjataan). ”Ada helikopter, Hercules, dan KRI,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Dirmanto mengungkapkan, pengamanan pilkada sudah all-out. Polda Jatim secara keseluruhan akan mengerahkan 26.359 personel. ”Semoga pilkada berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya.

Ancaman Pidana

Sepekan menjelang coblosan, potensi praktik money politics atau jual beli suara menjadi potensi pelanggaran yang rawan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan meningkatkan pengawasan untuk mencegah praktik tersebut.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, selain penindakan oleh Bawaslu, tim pasangan calon diimbau untuk tidak mengambil cara tersebut. ”Masyarakat juga jangan meminta politik uang. Ini kan jadi persoalan tersendiri. Masyarakat meminta, kalau mau datang memilih harus dipakai uang,” imbuhnya.

Bagja mengingatkan, UU Pilkada secara tegas mengatur ancaman pidana bagi pelaku praktik haram tersebut. Ancaman pidana tidak hanya berlaku bagi pemberi, melainkan juga penerima.

”Jadi, kami harapkan semua punya kesadaran yang sama,” kata alumnus Universitas Utrecht, Belanda, itu di sela simulasi pemungutan suara di Jakarta kemarin (19/11). (edi/far/c19/ttg)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #madura #masuk #kategori #sangat #rawan #untuk #pilkada #serentak #panglima #bantu #polri #dengan #siapkan #helikopter #hercules

KOMENTAR