Warga Jepara Tetap Kesulitan Mendapatkan LPG 3 Kilogram Meski Stok Sudah Ditambah, Ini Penyebabnya 
Warga Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara, antre gas elpiji 3 kilogram. (NIBROS HASSANI/RADAR KUDUS)
17:56
3 April 2024

Warga Jepara Tetap Kesulitan Mendapatkan LPG 3 Kilogram Meski Stok Sudah Ditambah, Ini Penyebabnya 

 

  Warga Jepara masih saja mengalami kesulitan untuk mendapatkan tabung gas LPG 3 kilogram, meskipun stok barang sudah ditambah oleh pemerintah setempat.   Melansir dari Radar Kudus (Jawa Pos Group), Rabu (3/4), kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini sebenarnya sudah dirasakan hampir merata di Kabupaten Jepara sejak awal Maret 2024 lalu.   Saat itu Pertamina mengatakan bahwa terdapat kendala dalam pengiriman stok elpiji karena operasional tanggal merah. Kemudian disusul dengan gelombang tinggi dan banjir di Semarang dan Demak.   Kendala tersebut sempat membuat warga di Jepara akhirnya memanfaatkan kembali tungku tradisionalnya untuk memasak.   Beberapa hari setelah itu ketersediaan gas elpiji mulai tersedia, namun beberapa hari terakhir ini gas LPG 3 kilogram tersebut kembali sulit dicari.   Pada Selasa (2/4) kemarin, di sebuah agen di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara tampak sejumlah warga masih mengantre gas elpiji.   Warga mengantre pada Senin (1/4) sore hari dan mereka berbondong-bondong membawa tabung kosong. Diketahui, terdapat lebih dari 20 warga mengantre sejak pukul 15.00 WIB.   Dari banyaknya warga yang mengantre, terdapat warga yang membawa tiga tabung kosong dengan kendaraan roda dua. Bahkan, ada juga yang membawa lebih dari empat tabung kosong yang dibawa di dalam mobil.   Saat warga melihat mobil pengangkut elpiji datang sekitar pukul 15.30 WIB, mereka langsung menyerbunya.   Selain di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini juga dirasakan oleh warga Jepara lainnya yakni Rahayu dari Desa Ngasem, Batealit.   Ia mengaku bahwa suaminya harus mencari hingga ke delapan toko penjual gas elpiji untuk bisa mendapatkan gas LPG 3 kilogram tersebut.   Bahkan, dirinya harus membeli gas LPG 3 kilogram tersebut dengan harga eceran yang jauh dari harga normal, yakni Rp 45 ribu.   "Suami saya cari gas ke delapan toko baru dapat. Mahal lagi harganya, hari ini (kemarin, Red) beli Rp 35 ribu," kata Rahayu.   Ia juga mengaku heran dengan kelangkaan gas elpiji tersebut padahal pemerintah sudah menambah stoknya.   "Tapi kok masih sulit dan harganya mahal," herannya.   Terkait permasalahan itu, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang karena saat ini pemerintah telah mengamankan stok gas elpiji untuk lebaran.   Ia juga meminta masyarakat untuk membeli gas secukupnya, tidak berlebihan, serta jangan sampai menimbun gas.    ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #warga #jepara #tetap #kesulitan #mendapatkan #kilogram #meski #stok #sudah #ditambah #penyebabnya

KOMENTAR