Seharian di Posko Pengungsi Erupsi Lewotobi: Wapres Gibran Bahas Relokasi hingga Temui Bayi Gibran
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tiba di posko pengungsian Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 16.14 Wita. 
09:37
15 November 2024

Seharian di Posko Pengungsi Erupsi Lewotobi: Wapres Gibran Bahas Relokasi hingga Temui Bayi Gibran

- Kamis (14/11/2024) kemarin Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mengunjungi posko pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Berikut rangkuman aktivitas Wapres Gibran selama seharian saat mengunjungi para pengungsi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi, Kamis kemarin dikutip dari TribunFlores.com:

Bagikan Susu & Alat Tulis

Gibran tiba di posko pengungsian Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT sekitar pukul 16.14 Wita.

Tiba di lokasi pengungsian, Gibran langsung membagikan susu kepada para pengungsi yang menunggu sejak pagi di pinggir-pinggir jalan dan sekitar posko pengungsian.

Warga nampak histeris dan berdesak-desakan untuk berjabat tangan dengan Gibran.

Selain berjabat tangan, Gibran mengunjungi posko-posko pengungsian dan berbincang-bincang dengan pengungsi terkait makanan di posko pengungsian.

"Halo bapa, uda makan ya," tanya Wapres saat mengunjungi salah satu posko satu pengungsian.

Selain mengunjungi posko pengungsian, Wapres Gibran membagikan alat tulis kepada ratusan anak-anak yang menunggu di lapangan bola kaki Desa Kobasoma.


Saat ini, Wapres Gibran sedang berada di salah satu posko pengungsian di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

Di dalam tenda bermain atau playground, Gibran menyalami bocah penyintas bencana yang duduk lesehan. 

Ia membagikan alat tulis, susu, dan permainan.

Kunjungi Bayi Gibran

Wapres Gibran juga menyempatkan diri mengunjungi bayi Gibran.

Bayi bernama lengkap Agustinus Gibran Raka Tapun ini merupakan anak ketiga dari pasangan Katarina Kire Kwuta (25) dan Paulus Raka Tapun (35), warga Desa Nawokote, pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Wapres Gibran berbincang-bincang dengan orang tua bayi itu dan melihat kondisi sang bayi.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi bayi bernama Gibran dalam kunjungannya ke kamp pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis (14/11/2024). Bayi bernama Gibran ini merupakan anak pasangan penyintas erupsi gunung tersebut. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi bayi bernama Gibran dalam kunjungannya ke kamp pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis (14/11/2024). Bayi bernama Gibran ini merupakan anak pasangan penyintas erupsi gunung tersebut. (Kompas.com/Serafinus Sandi Hayon Jehadu)

Sebelumnya bayi Gibran ini tidur di posko pengungsian di lapangan bola kaki Desa Kobasoma.

Namun dipindahkan ke ruang kelas SDK Kobasoma menjelang kunjungan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.

Diberitakan sebelumnya, Katarina ibu bayi Gibran terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian bersama bayi yang baru dilahirkannya akibat rumahnya di Nawakote, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Katarina melahirkan di Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titihena Rabu (11/13/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. 

Sebelum melakukan persalinan, Katarina dibawa petugas kesehatan ke Puskesmas Lewolaga dari posko pengungsian di Desa Kobasoma.

"Tadi malam pukul 01.00 lewat saya melahirkan, setelah bayi saya dibawa ke tenda pengungsian tadi pagi jam 11," ujar Katarina ditemui di tenda pengungsian.

Kurang lebih 10 jam ia dan bayinya berada di Puskesmas Lewolaga.

Ia terpaksa kembali ke posko pengungsian bersama bayinya karena berdasarkan informasi dari petugas kesehatan Puskesmas tersebut sudah penuh.

Wapres Gibran Rakabuming meninjau warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Wapres Gibran Rakabuming meninjau warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).  (Tribunnews/Rahmat W Nugraha)

"Kata petugas pasien terlalu banyak ibu hamil jadi kami bawa pulang ke sini," katanya 

Ia mengaku, anaknya sehat-sehat setelah diperiksa dokter di posko pengungsian.

Namun, Katarina tetap khawatir, buah hatinya itu kepanasan di tenda pengungsi yang sempit dan berdebu.

Sebelumnya Katarina dan suaminya Paulus Raka Tapun, sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (4/11/2024) lalu, sempat mengungsi ke Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Kemudian mereka dipindahkan ke Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

"Sebelumnya kami mengungsi ke Boganatar satu minggu, kemudian dipindahkan di sini," ujarnya.

Katarina memberi nama Gibran untuk anak yang baru dilahirkannya.

Pemberian nama Gibran ini karena Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka akan memantau posko pengungsian di Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

"Saya kasih nama Gibran karena besok Wakil Presiden RI Gibran mau datang kunjungi kami," ujar Katarina.

Pengungsi Berebut Ingin Foto Bareng Gibran

Ribuan Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki sangat antusias menyambut Wapres Gibran Rakabuming Raka. 

Wapres kunjungan perdana ke korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi matahari sedang panas-panasnya sekira pukul 14.15 Wita.

Saking panasnya, kemeja warna biru muda yang dikenakan Gibran terlihat basah. 

Ribuan pengungsi dan warga Desa Kobasoma mengerubungi Gibran meski dikawal ketat sejumlah Paspampres, TNI, dan Polri.

Gibran terus dipepet massa. 

Warga saling berebutan posisi demi berfoto dan bersalaman dengan Gibran

Desakan itu membuat Gibran tampak kepanasan. Bajunya semakin basah. 

Keringat bahkan menembus dari bahu, dada, hingga bagian bawah ketiak.

Di sela-sela keramaian itu, Gibran tetap tersenyum sambil bersalaman. 

Ia menyeka peluh pada wajahnya menggunakan tangan.

Rapat Bahas Relokasi Warga, Atensi Khusus Ibu Hamil, Anak-anak & Lansia

Setelah bertemu pengungsi, Gibran masuk ke salah satu tenda BNPB untuk memulai rapat terbatas.

Gibran membahas rencana relokasi warga terdampak di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Rapat terbatas melibatkan sejumlah petinggi Negara, di antaranya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Kepala Pusat PVMBG Prihatin Hadiwijaya, dan anggota DPD RI Angelo Wake Kako.

Sementara pejabat daerah dihadiri Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid, dan Ketua DPRD Flores Timur Albert Ola Sinuor.

Di hadapan pejabat-pejabat itu, Gibran meminta atensi para pihak kepada korban rentan bencana. 

Ia memerintahkan perhatian khusus bagi ibu hamil, ibu menyusui, lansia, anak-anak, dan difabel.

"Pastikan selama masa-masa darurat ini, pastikan makanannya cukup. Mohon atensi khusus bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan difabel," katanya.

Soal relokasi dengan kuota sejumlah 2.700 rumah, Gibran meminta Menteri Perumahan dan Permukiman terlebih dahulu berdialog secara intens dengan para tokoh masyarakat.

"Pastikan, dalam menentukan lokasi yang baru ini, harus lebih dulu berdialog dengan masyarakat. Jangan sampai nanti sudah dibangun, tapi tempatnya tidak ditinggali," ucap Gibran.

Sumber: (TRIBUNFLORES.COM/Paul Kabelen/Arnold Welianto Welianto)
 
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Gibran Minta Perhatian Khusus Bagi Korban Rentan Gunung Lewotobi Laki-laki

Tag:  #seharian #posko #pengungsi #erupsi #lewotobi #wapres #gibran #bahas #relokasi #hingga #temui #bayi #gibran

KOMENTAR