Walau Terseret TPPO, Sebagian Kampus Peserta Akui Ferienjob Positif
ILUSTRASI: Ruang kuliah di kampus perguruan tinggi. (Pixabay)
13:40
29 Maret 2024

Walau Terseret TPPO, Sebagian Kampus Peserta Akui Ferienjob Positif

- Tidak semua kampus merasa jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ada juga yang justru merasa program itu menguntungkan bagi mahasiswa. Universitas PGRI Palembang termasuk salah satu yang mengirim mahasiswanya untuk ferienjob ke Jerman. Sebanyak 23 mahasiswa telah mengikuti program tersebut.

"Baru angkatan pertama yang dikirim," ujar Dekan FKIP Assoc Prof Dr Dessy Wardiah MPd CIQaR. Seluruh mahasiswa sudah pulang ke Palembang akhir Desember 2023 lalu. "Alhamdulillah, untuk kampus di LLDikti wilayah II aman. Semuanya tidak ada masalah,” ujarnya.

Menurut dia, para mahasiswa yang jadi korban TPPO itu berasal dari luar LLDikti wilayah II. "Kalau tidak salah kampus-kampus di Pulau Jawa. Kalau anak-anak kita yang ikut program magang ini sudah mulai membuat skripsi," imbuhnya.

Dia menjelaskan, proses magang berlangsung sekitar tiga bulan. Sebelum berangkat, para mahasiswa mengikuti kursus bahasa Inggris dan Jerman selama 3 bulan dan itu sudah dihitung SKS. "Di sana mereka membuat laporan harian yang ditandatangani supervisor tempat magang. Kemudian, di sini mereka wajib membuat laporan dan mengikuti seminar," jelas Dessy.

Universitas Lampung (Unila) juga mengirim mahasiswanya ke Jerman. Kampus negeri pertama dan tertua di Provinsi Lampung itu mengirim 16 mahasiswa. "Tapi, sudah pulang semua sejak akhir tahun lalu," kata Wakil Dekan I Fakultas Hukum Unila Rudi Natamiharja pada Kamis (28/3).

Menurut dia, para peserta hanya terkendala mencari pekerjaan yang cocok. "Masalah hanya sebatas keterlambatan pekerjaan, jenis pekerjaan kurang pas. Ada yang bekerja menyeleksi barang di Amazone, McDonald, kantor pengiriman barang, dan DHL. Itu adalah pilihan mereka. Tapi pekerjaan yang diberikan tidak sesuai pilihan, ini yang menimbulkan wanprestasi dari pihak SHB dan CV Gen," ucapnya.

Sisi positifnya, lanjut Rudi, para mahasiswa senang karena mendapat pengalaman kerja, disiplin waktu, dan ketertiban. "Dari sisi kerugian, mereka harus mengembalikan dana talangan tiket yang cukup besar, tapi kami ingin negosiasi agar bisa dikurangi. Harga tiket yang beli sendiri Rp 13 juta PP, tetapi ditarif Rp 25 juta. Ini keberatan kami,’’ urainya. (syn/mia/wan/idr/raf/kar/mel/c19/c18/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #walau #terseret #tppo #sebagian #kampus #peserta #akui #ferienjob #positif

KOMENTAR