Hasil Survei FPCI, Isu Lingkungan dan Iklim Belum Jadi Prioritas di Kalangan Umat Muslim Indonesia
- Purpose dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) membeberkan hasil Survei Iklim Nasional yang terbaru. Kali ini survei menyasar tokoh agama Islam dan komunitas muslim di Indonesia. Hasilnya isu mengenai lingkungan dan iklim belum menjadi prioritas di kalangan mereka.
Hasil Survei Iklim Nasional itu dipaparkan Manajer Strategi Purpose Michelle Winowatan di Jakarta pada Jumat (8/11). Dia menjelaskan survei itu terdiri dari metode kualitatif dan kuantitatif. "Untuk metode kualitatif, respondennya seratus orang," katanya. Mereka ada dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas keagamaan Islam lainnya di Indonesia.
Hasil metode yang kualitatif ini adalah semua pemuka agama sepakat untuk melindungi alam. Selain itu mereka juga memiliki pemahaman bahwa perubahan lingkungan akibat ulah manusia.
Berikutnya adalah metode kuantitatif. Michelle mengatakan untuk metode ini, responden ditetapkan sebanyak 3.000 orang. Banyak aspek yang diukur untuk metode kuantitatif tersebut. Diantaranya adalah isu prioritas di kalangan umat muslim di Indonesia.
Ternyata hasilnya adalah tiga isu prioritas di kalangan umat muslim di Indonesia adalah lapangan kerja, kesehatan, dan kemiskinan. Berikutnya isu mengenai pendidikan dan hak asasi manusia. "Isu lingkungan ada di nomor enam," jelasnya.
Temuan berikutnya adalah sebanyak 84 persen umat Muslim di Indonesia mendukung energi terbarukan. Di sisi lain hanya 15 persen dari responden yang familiar dengan transisi energi. Dari sejumlah indikator yang ditemukan, praktik peduli lingkungan dan iklim di kalangan umat muslim masih banyak yang bersifat pribadi. Seperti menghemat air dan menanam pohon.
Dalam kesempatan yang sama, pendiri dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal menyatakan dengan meningkatnya religiusitas global, termasuk di Indonesia, penting untuk menyelaraskan solusi iklim dengan ajaran Islam. Baginya memahami hambatan dan kesenjangan adalah kunci. "Karena sudut pandang agama sangat penting bagi masyarakat Indonesia," tuturnya.
Abdul Gaffar Karim selaku Steering Committee MOSAIC menanggapi tentang pendekatan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan aksi iklim di kalangan umat Islam. "Bagi kami kata kuncinya aksi dan kolaborasi," katanya.
Meski data mengungkap bahwa masyarakat percaya kepada pemuka agama, sayangnya seruan-seruan di masjid sangat sedikit yang menyentuh isu iklim. Dalam riset kecil mereka, kurang dari 2 persen dakwah di masjid menyentuh topik lingkungan atau iklim.
Gaffar menambahkan perlu tindak lanjut konkrit yang harus didorong. Contohnya dengan mendekati manajemen masjid seperti siapa yang menentukan ustad. Sehingga takmir masjid menjadi bagian pendekatan penting agar bisa memilih pemuka agama yang memiliki pengetahuan yang baik tentang lingkungan.
Tag: #hasil #survei #fpci #lingkungan #iklim #belum #jadi #prioritas #kalangan #umat #muslim #indonesia