BPOM, Bapanas, dan Barantin Jamin Anggur Shine Muscat di Indonesia Tak Berbahaya
Hal ini disampaikan pada Konferensi Pers Keamanan Pangan Anggur Shine Muscat yang Beredar di Indonesia di Kantor Bapanas.
Pernyataan tersebut ditujukan untuk menanggapi temuan residu pestisida berlebih pada anggur shine muscat yang beredar di Thailand.
BPOM berkoordinasi dengan Bapanas sebagai pihak yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pangan segar.
Selain itu BPOM juga bekerja sama dengan Barantin untuk melakukan serangkaian tindak lanjut, meliputi penelusuran kebenaran pemberitaan yang beredar, pengambilan sampel, dan pengujian laboratorium.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengemukakan hasil uji cepat residu pestisida terhadap 350 sampel anggur shine muscat dari beberapa wilayah entry point (titik masuk) buah anggur shine muscat.
Entry point yang disampling, yaitu wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, dan Medan.
“Diketahui bahwa 90 persen sampel negatif dan 10 persen sampel terdeteksi positif (residu pestisida), tetapi dengan kadar residu yang rendah di bawah ambang batas maksimum residu,” ungkap Arief Prasetyo Adi dilansir dari website resmi, Jumat (8/11/2024).
Arief juga menjelaskan bahwa dari hasil uji residu ini, sampel anggur shine muscat dinyatakan tidak mengandung senyawa berbahaya.
Sebagaimana dugaan yang disebut dalam pemberitaan di Thailand, yaitu senyawa chlorpyrifos dan endrin aldehyde.
“Kami juga sudah melakukan uji lab terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur shine muscat. Hasilnya, terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida, namun masih jauh di bawah ambang batas maksimum residu,” tambah Arief kembali.
Hal senada disampaikan Kepala BPOM Taruna Ikrar yang menegaskan bahwa anggur shine muscat aman untuk dikonsumsi.
Pihaknya telah melakukan pengujian sampel dari wilayah Jabodetabek.
Pengujian sampel dari daerah Bandung, Pontianak, dan Bandar Lampung telah selesai dilaksanakan di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN).
Semua pengujian dengan parameter uji residu pestisida chlorpyrifos memperlihatkan hasil tidak terdeteksi chlorpyrifos.
Taruna Ikrar kemudian mengimbau agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli dan mengonsumsi makanan.
Masyarakat diimbau mengenali dan memilih pangan yang aman dan bermutu.
Memerhatikan, dan menerapkan cara penyimpanan pangan yang baik.
"Lalu, untuk buah-buahan yang dapat dikonsumsi langsung tanpa dikupas, disarankan untuk mencuci terlebih dahulu dengan air bersih [sebelum dikonsumsi],” imbau Taruna Ikrar.
Kepala BPOM juga mengingatkan pelaku usaha, termasuk importir, distributor, dan pengecer, untuk selalu mematuhi peraturan dan standar keamanan pangan yang telah ditetapkan.
Selain juga menjaga dan memastikan agar pangan yang diedarkan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
"Pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar akan kami tindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," tambah Taruna Ikrar kembali.
Sebagai langkah selanjutnya, BPOM bersama Bapanas dan Barantin akan terus melakukan pengawasan secara ketat terhadap anggur shine muscat yang masuk ke pasar Indonesia.
Masyarakat pun diimbau untuk tidak khawatir karena seluruh prosedur pengawasan dan pemeriksaan telah dilakukan dengan cermat dan teliti.
Tag: #bpom #bapanas #barantin #jamin #anggur #shine #muscat #indonesia #berbahaya