Wujudkan Peningkatan Ekosistem Pendidikan Pesantren, Majelis Masyayikh Sampaikan Standar Mutu Bukan Penyeragaman
–Majelis Masyayikh mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan Muadalah Salafiyah Angkatan I pada Kamis (7/11) hingga Sabtu (9/11). Kegiatan berlangsung di Jakarta Pusat dan dihadiri 164 undangan. Mereka terdiri atas Anggota Majelis Masyayikh, perwakilan Kementerian Agama RI, dan perwakilan Dewan Masyayikh Satuan Pendidikan Pesantren Muadalah Salafiyah dari seluruh Indonesia.
Bimbingan teknis dilaksanakan untuk memastikan standar mutu pendidikan pesantren dapat terlaksana maksimal. Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) menegaskan pentingnya penjaminan mutu dalam pendidikan pesantren. Hal itu sebagai upaya meningkatkan kualitas dan daya saing.
”Penjaminan mutu adalah langkah konkret untuk memastikan pendidikan Pesantren dapat bersaing dan tetap mempertahankan kemandirian serta kekhasan,” ujar Gus Rozin.
Gus Rozin juga menyoroti bahwa proses penjaminan mutu ini merupakan langkah bersejarah di Indonesia. Penjaminan mutu tidak untuk menyeragamkan pesantren atau menjadikan satu bentuk tunggal kurikulum. Tetapi untuk menetapkan batasan bawah yang memungkinkan terciptanya ekosistem pendidikan pesantren.
KH Abdul A’la Basyir, Anggota Majelis Masyayikh, mengajak komunitas pesantren dan Dewan Masyayikh mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang berakar dari tradisi pesantren. Majelis Masyayikh ingin membangkitkan kesadaran bahwa apa yang dimiliki dan dikembangkan saat ini adalah warisan yang telah dirintis salafusshalih.
”Kita memiliki tanggung jawab untuk mengkontekstualisasikan warisan ini di era modern,” tegas KH Abdul A’la.
Bimtek bertujuan memberikan pemahaman tentang sistem penjaminan mutu internal dan eksternal, termasuk prinsip, konsep, dan praktik dalam pengelolaan. Melalui Bimtek diharapkan peserta dapat menyusun rencana aksi implementasi standar mutu pendidikan di satuan pendidikan masing-masing.
”Dengan Bimtek ini, Majelis Masyayikh berharap proses asesmen penjaminan mutu dapat segera diimplementasikan secara bertahap, sehingga lulusan Pesantren Muadalah Salafiyah dapat memperoleh pengakuan yang setara. Harapannya, tidak ada lagi dikotomi, segregasi, atau diskriminasi, antara lulusan pendidikan Pesantren dan pendidikan lainnya,” tutur Gus Rozin.
Tag: #wujudkan #peningkatan #ekosistem #pendidikan #pesantren #majelis #masyayikh #sampaikan #standar #mutu #bukan #penyeragaman