28,4 Juta Penduduk Jabodetabek Bakal Mudik Lebaran, Paling Banyak Naik Kereta Api

- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 84,27 persen atau 28,4 juta penduduk Jabodetabek akan melakukan mudik Lebaran pada tahun ini. Angka ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kemenhub melalui  Badan Kebijakan Transportasi (BKT).   Kepala BKT Robby Kurniawan mengatakan angka tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 18,3 juta orang. Adapun jumlah penduduk yang tidak mudik diprediksi mencapai 15,73 persen.   "Potensi pergerakan orang dari Jabodetabek pada Lebaran 2023 54,31 persen atau sebanyak 18,3 juta orang. Pada tahun 2024 diperkirakan naik menjadi sebanyak 84,27 persen atau sebanyak 28,4 juta orang," kata Robby Kurniawan dalam konferensis pers secara daring, Minggu (17/3).   Dilihat dari pilihan moda transportasi yang akan digunakan penduduk di Jabodetabek untuk mudik adalah kereta api. Di mana tercatat sebanyak 8,26 juta orang penduduk atau 29,05 persen yang akan mudik dengan kereta api.   "Kemudian bus sebanyak 7,89 juta orang, mobil pribadi, 4,27 juta orang, sepeda motor 2,56 juta, dan kapal penyebrangan 1,63 juta," jelasnya.   Untuk diketahui, Kemenhub juga telah memprediksi bahwa puncak arus mudik lebaran akan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024. Pada momen puncaknya diprediksi akan ada sebanyak 26,6 juta orang melakukan perjalanan.   Kemudian disusul pada H-3 atau Minggu, 7 April 2023 yang diprediksi akan ada sebanyak 23,1 juta orang melakukan perjalanan mudik. Bahkan, pada H-4 lebaran atau Sabtu, 6 April 2024 jumlah penduduk yang akan mudik diprediksi sebanyak 23,2 juta orang.    Sedangkan untuk arus balik diprediksi akan terjadi pada H+3 Idul Fitri, yakni pada Minggu, 14 April 2024 dengan jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan sebanyak 40,99 juta orang.   “Jadi puncaknya hari Minggu atau satu hari terakhir sebelum mereka kembali (kerja) ke kantor,” pungkasnya.  

 

Tag:  #juta #penduduk #jabodetabek #bakal #mudik #lebaran #paling #banyak #naik #kereta