Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc
Pria yang akrab disapa “Pak Bas” ini dikenal seorang pekerja lapangan dan mengusai medan pekerjaannya. Karena ia memang betul-betul orang lapangan dan ahli di bidangnya.
Sepak terjang Basuki di instansi Pemerintahan juga tidak dapat dipandang sebelah mata.
Tercatat ia pernah menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, lalu menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, dan puncaknya jadi Direktur Jenderal Penataan Ruang di Kementerian Pekerjaan Umum.
Berkat kerja kerasnya itu, Basuki juga memperoleh sejumlah penghargaan.
Dan berikut profil Basuki Hadimuljono
Kehidupan Pribadi
Basuki lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 5 November 1954. Saat ini ia telah genap berusia 70 tahun.
Basuki adalah anak ke empat dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah seorang tentara dari Angkatan Darat. Tempat tinggal Basuki saat kecil sering pindah-pindah mengikuti tugas ayahnya.
Basuki memiliki istri bernama Kartika Nurani dan telah dikaruniai tiga anak yang bernama Neil Andika, Dewi Mahamiani, serta Dira Mediani.
Presiden Prabowo Subianto melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (5/11/2024). (dok.)Pendidikan
Pada 1963-1968, sang ayah bertugas di Palembang, Sumatera Selatan dan Basuki kecil pun menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota tersebut. Sebelum tamat SMP di Palembang, sang ayah pindah ke Irian Jaya atau kini Papua.
Basuki Hadimuljono pun berpindah sekolah lagi mengikuti tugas ayahnya di ujung timur Indonesia. Jenjang pendidikan SMP dan SMA pun dijalaninya di kota tersebut dan ia harus beradaptasi dengan teman serta lingkungan barunya di Papua.
Sebelum lulus Sekolah Menegah Atas (SMA), Basuki Hadimuljono remaja harus pindah ke Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5 Surabaya. Di sekolah yang terbilang favorit di kota pahlawan itu lahh kualitas intelektualnya terasah dan berkembang.
Setelah lulus SMA pada 1975, ia kemudian pergi ke Bandung untuk melanjutkan kuliah di ITB, namun keinginannya itu kandas lantaran kampus impiannya itu tidak menerima dirinya. Kemudian ia pergi ke Yogyakarta untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Berbekal gelar insinyur, Basuki memilih menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum.
Kariernya ia habiskan di instansi tersebut. Dari sini juga dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan jenjang magister dan doktor di Colorado State University, USA.
Pada usia 35 tahun meraih master dan doktornya pada usia 38 tahun. Ia betul-betul merintis karier dari instansi pekerjaan umum sebagai PNS.
Karier
Awal karir di Kementerian Pekerjaan Umum, Basuki ditunjuk untuk menangani Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah selama tiga tahun sejak 1981 hingga 1984.
Kemudian juga ditugaskan untuk memegang proyek pengembangan air tanah di Nusa Tenggara Timur.
Di kementerian tersebut ia langsung dipromosikan dan menjabat Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001).
Karirnya pun terus meroket dan dipromosikan sebagai pejabat eselon 1 dengan menjabat Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002), selanjut sebagai Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003).
Basuki Hadimuljono kemudian menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005). Hanya dua tahun di Direktorat Sumber Daya Air, kemudian Basuki menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PU (2005-2007), setalah itu, Inspektur Jenderal (2007-2013) dan Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014).
Tak kurang dari 13 tahun Basuki Hadimuljono menjadi pejabat eselon 1, pangkat tertinggi PNS, di empat posisi di Kementerian PU.
Di sela-sela pekerjaannya di Kementerian PU, Basuki juga dipercaya Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan misi yang cukup berat di Sidoarjo, Jawa Timur yakni menjadi tim penanggulangan bencana alam lumpur Lapindo.
Kemudian Rehabilitasi Pasca Tsunami Aceh, Kerawanan Pangan Yahukimo – Papua, dan kerusakan jalan tol Purbaleunyi, Bandung, Jawa Barat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (Bambang Ismoyo/Tribunnews.com)Setelah mengabdi 31 tahun lebih di Kementerian Pekerjaan Umum, ia diminta Presiden RI ke-7 Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Ia menjadi orang pertama yang menduduki kementerian baru hasil penggabungan dua kementerian yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat.
Selama menjabat menteri untuk periode pertamanya, Basuki Hadimuljono pun berhasil merampungkan banyak proyek infrastruktur.
Sejumlah proyek yang berhasil dia selesaikan, antara lain pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta jalan Trans Sulawesi dan Trans Papua.
Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden untuk periode kedua, Ia kembali mendapuk Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Ia ditugaskan Jokowi sebagai Menteri PUPR melanjutkan proyek infrastruktur untuk rakyat yang masih menjadi fokus pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara
Usai purna tugas sebagai Menteri PUPR, Basuki Kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (5/11/2024) di Istana Negara, Jakarta.
Sebelumnya, Basuki juga pernah mengemban jabatan Plt Kepala OIKN usai Bambang Susantono mengundurkan diri.
(Tribunnews.com/David Adi) (Kompas.com/Muhammad Idris)
Tag: #mochamad #basuki #hadimuljono