Wali Kota Madiun Jadi Lulusan Pertama Doktor UT Surabaya
Direktur UT Surabaya Dr Suparti MPd (kiri) dan Wakil Rektor Bidang Akademik UT Dr Mohamad Yunus SS MA (kanan) memberikan penghargaan khusus kepada empat lulusan terbaik. (Sugeng Deas/Jawa Pos)
13:48
8 Maret 2024

Wali Kota Madiun Jadi Lulusan Pertama Doktor UT Surabaya

Wisuda 1.572 Mahasiswa Periode I 2023–2024

–Puncak rangkaian kegiatan wisuda Universitas Terbuka (UT) Surabaya berlangsung pada Kamis (7/3) di Dyandra Convention Hall, Surabaya. Sebelumnya, UT Surabaya juga mengadakan seminar akademik dengan narasumber Menteri BUMN 2011–2013 Dahlan Iskan dan guru besar pendidikan matematika Maximus Gorky secara daring.

Pada periode I tahun akademik 2023–2024, sebanyak 1.572 mahasiswa diwisuda dari 2.181 yang lulus. Terdiri atas 1 mahasiswa program doktoral, 6 mahasiswa pascasarjana, 599 mahasiswa S-1 FKIP, 729 mahasiswa S-1 FEB, 178 mahasiswa S-1 FHISIP, dan 7 mahasiswa S-1 FST. Mereka berasal dari 16 kabupaten/kota wilayah kerja UT Surabaya.

Yang menarik, wisudawan pertama program doktor UT Surabaya adalah Wali Kota Madiun Dr H Maidi SH MM MPd.

Maidi mengungkapkan, harus mengorbankan waktu istirahat untuk belajar di jenjang doktoral. ”Selama tiga tahun, luar biasa tantangan belajar di UT Surabaya. UT tidak mengenal toleransi masalah kualitas pendidikan. Itu yang sangat dijaga. Banyak guru besar UT Surabaya yang juga membantu saya menata kota,” cerita Maidi.

Direktur UT Surabaya Dr Suparti MPd menyampaikan apresiasinya kepada seluruh lulusan. ”Kami bangga melihat para wisudawan yang telah menyelesaikan perjalanan pendidikan mereka dengan perjuangan dan dedikasi yang tinggi. Ucapan selamat juga kami sampaikan kepada keluarga wisudawan yang turut berkontribusi dalam kesuksesan mereka,” ujar Suparti.

Di UT, mahasiswa harus punya kemauan kuat untuk belajar dan menuntaskan pendidikannya. Belajar mandiri, memiliki manajemen waktu yang baik, dan mencari banyak referensi ilmu pengetahuan.

Sebagai apresiasi, UT Surabaya memberikan penghargaan khusus kepada empat lulusan terbaik. Yakni, lulusan program studi S-1 manajemen Pavita Chandra Dewi (IPK 3,93); lulusan prodi S-1 akuntansi Lifia Nanda Mardiana (IPK 3,92); lulusan prodi S-1 ekonomi pembangunan Bayu Pandu Purwadianto (IPK 3,91); dan lulusan prodi D-3 perpajakan Ayu Pranada (IPK 3,9).

Pemberian penghargaan terhadap lulusan terbaik itu menjawab mitos negatif tentang UT. Di antaranya soal kuliah di UT sulit lulus dan IPK kecil.

Dr Suparti menyatakan, kampus yang dipimpinnya selalu berupaya menjadi garda terdepan dalam melayani pendidikan bagi semua kalangan tanpa memandang batasan geografis, ekonomi, atau usia. ”Kami terus berinovasi untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, termasuk melalui program beasiswa dan kerja sama dengan berbagai pihak,” jelas Suparti.

Dengan semangat berbagai keberhasilan itu, UT Surabaya optimistis bisa terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Juga mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Prakarsai Cyber University di Indonesia

Sudah lama UT memantapkan diri sebagai cyber university. Wakil Rektor Bidang Akademik UT Dr Mohamad Yunus SS MA menjelaskan, UT telah memulai bertransformasi fully online, mulai proses registrasi, pembelajaran, sampai ujian. Demikian pula bahan ajar.

”Tidak hanya berbentuk cetak, tetapi juga sudah menggunakan bahan ajar digital yang terintegrasi dengan audio atau video,” kata Mohamad Yunus.

Kemenristekdikti menunjuk UT sebagai benchmark cyber university di Indonesia. Yaitu, sistem pembelajaran berbasis online dengan aspek networking, digital, dan virtual.

Cyber university yang disinergikan dengan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka penting bagi Indonesia untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang inovatif, adaptif, dan kompetitif.

Dengan slogan making higher education open to all, UT menerapkan manajemen yang bertumpu pada customer care. Sejak berdiri, UT berperan sebagai garda terdepan untuk melayani dunia pendidikan masyarakat Indonesia yang menjangkau ke pelosok negeri tanpa dibatasi wilayah, ekonomi, usia, jam kerja kantor, dan keinginan kuliah di PTN.

Dalam perjalanan menuju capaian 1 juta mahasiswa, UT tak berhenti mengembangkan infrastruktur pendidikan jarak jauh serta meningkatkan kualitas kurikulum dan pengajaran. Selain itu, UT terus memperluas jaringan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan perusahaan dan organisasi masyarakat. Melalui pendekatan inklusif dan akses yang luas, UT memainkan peran kunci dalam mengurangi kesenjangan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. (nad/c14/ran)

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #wali #kota #madiun #jadi #lulusan #pertama #doktor #surabaya

KOMENTAR