Mengenal Ikan Buntal dan Racunnya, Ibu dan Anak di Maluku Meninggal usai Makan Telur Ikan Buntal
Baru-baru ini, masyarakat Maluku Tengah dihebohkan dengan kasus meninggalnya ibu dan dua anaknya setelah mengonsumsi telur ikan buntal.
Kejadian tersebut, tepatnya berada di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Anggota keluarga, yakni Lenny Latupeirissa bersama dua anaknya, Keisya dan Chrismen meregang nyawa setelah makan telur Ikan Reka-reka (sejenis ikan buntal).
Menurut Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete Luhukay, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 11.20 WIT, Selasa (5/3/2024).
Berdasarkan keterangan suami korban, Steven Berhitu, istrinya bersama kedua anak memakan telur ikan Reka-reka yang digoreng sebelumnya.
"Karena terburu-buru untuk pergi ke sungai, korban bersama kedua anaknya mengonsumsi Ikan Reka-reka (Ikan buntal) bagian telurnya yg telah digoreng sejak semalam," ungkap Luhukay dalam keterangan pers, Rabu (6/3/2024), dilansir TribunAmbon.com.
Kemudian, sekitar pukul 08.50 WIT, istrinya pergi ke sungai ditemani anaknya Keisya Berhitu.
Sementara Chrismen Berhitu tinggal bersama ayahnya di rumah.
Selang beberapa menit, Chrismen mengeluhkan tubuhnya merasa lemas.
Hal serupa juga dialami ibunya yang sudah diantar warga pulang ke rumah.
"Beberapa menit kemudian Chrismen Berhitu mengeluhkan lemas kepada saksi, saksi berpikir bahwa hanya lemas biasa saja. Namun pada Pukul 09.40 WIT Ibu Mimi membawa istrinya dari sungai dalam keadaan lemas," tutur Luhukay.
"Bersamaan dengan itu beberapa warga turut membawa Korban II yang merupakan anak korban juga dalam keadaan lemas," tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, para korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saparua.
Namun, nyawa mereka tak terselamatkan, hingga pukul 12.00 WIT dinyatakan meninggal dunia.
Lantas, apa itu ikan buntal dan kandungan racun di dalamnya?
Tentang Ikan Buntal
Dikutip dari ppid.gunungkidulkab.go.id, ikan buntal merupakan ikan yang termasuk dalam famili Tetraodontidae.
Ikan buntal juga dikenal dengan nama lain blowfish, puffer fish, baloonfish, globefish, atau toadfish.
Hewan tersebut, dapat ditemukan di perairan air asin maupun air tawar seperti Samudera Pasifik, Laut Merah, Sungai Mekong, hingga Sungai Amazon.
Namun, ikan buntal juga dapat ditemui di perairan Indonesia.
Adapun ciri-ciri ikan ini adalah memiliki tubuh panjang dan meruncing, kepala bundar, bibir menonjol dan perut besar.
Kemudian, ikan ini tidak mempunyai sisik, namun memiliki duri.
Sementara keunikan ikan buntal, ialah mempunyai kemampuan mengubah arah saat berenang, bahkan dapat berenang mundur.
Di sisi lain, ikan buntal diketahui memiliki kandungan racun di dalam tubuhnya yang digunakan untuk menghindari predator.
MALUKU: Sisa ikan buntal yang telurnya sudah dikonsumsi para korban. (Courtesy / Humas Polresta Ambon)Lantas, apa kandungan racun pada ikan buntal?
Ikan buntal memiliki kandungan racun dalam tubuhnya, yang dikenal bernama tetrodotoksin.
Tidak hanya bagi predator ikan buntal, kandungan racun tetrodotoksin juga berbahaya bagi manusia yang mengonsumsi ikan buntal.
Menurut National Geographic, kandungan tetrodotoksin lebih mematikan dibandingkan racun sianida.
Satu ikan buntal yang memiliki racun dapat membunuh 30 orang dewasa.
Lebih lanjut, racun tetrodotoksin bekerja pada tubuh manusia dengan menyerang saraf dan mengakibatkan saraf tidak bergerak atau mengalami kerusakan.
Jadi, sebaiknya jika mengalami gangguan setelah mengonsumsi ikan buntal atau jenis ikan lainnya, segera kunjungi rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Bagaimana pendapat ahli soal konsumsi ikan buntal?
Dosen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Mohammad Mukhlis Kamal, menjelaskan, ikan buntal memiliki nama yang bersifat umum dari Ordo Tetraodontiformes.
Ordo tersebut, didominasi oleh 2 famili utama, yakni Tetraodontidae (puffer fish, 4 gigi) dan Diodontidae (spiny puffer fish, 2 gigi).
Dijelaskan Mukhlis, famili pertama Tetraodontidae termasuk ikan-ikan yang memiliki racun, bahkan tergolong sebagai vertebrata paling beracun di dunia.
Contohnya, takifugu obscurus atau biasa dikenal "fugu", ikan ini sangat beracun dan racunnya juga mematikan.
"Namun secara terbatas dan dalam pantauan ketat, ikan ini dapat dikonsumsi. Harus dengan skill khusus untuk mengolah ikan ini sehingga dapat dikonsumsi sebagai sushi, khas makanan ikan jepang," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2022).
Meski demikian, prinsip kehati-hatian, seluruh anggota keluarga kerajaan Jepang dilarang oleh Undang-Undang untuk mengonsumsi ikan ini.
Selain Tetraodontidae, famili kedua yakni anggota Diodontidae (spiny puffer fish) adalah ikan yang tidak memiliki racun jika dikonsumsi.
Namun, ikan yang tergolong famili ini memiliki tubuh berduri dan durinya beracun jika melukai kulit.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Ibu dan Kedua Anaknya Meregang Nyawa Usai Konsumsi Tekur Ikan Buntal dan Dampak Mengerikan Jika Konsumsi Ikan Buntal Sembarangan, Bisa Picu Kematian
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunAmbon.com/Jenderal Louis MR, Tribun-Medan.com, Kompas.com)
Tag: #mengenal #ikan #buntal #racunnya #anak #maluku #meninggal #usai #makan #telur #ikan #buntal