Menyoal Gimik ''Gemoy'' dan Umpatan Prabowo, Pencitraan atau Realitas?
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto memberi salam sebelum menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
16:12
11 Januari 2024

Menyoal Gimik ''Gemoy'' dan Umpatan Prabowo, Pencitraan atau Realitas?

- Tingkah laku dan pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto di masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menjadi sorotan.

Penyebabnya adalah munculnya kontradiksi antara pencitraan politik yang menyuguhkan sosok Prabowo sebagai calon pemimpin yang ramah untuk semua kalangan dengan julukan "gemoy."

Selain itu Prabowo juga menunjukkan berbagai gimik buat mencuri perhatian masyarakat, salah satunya dengan berjoget.

Akan tetapi, sosok Prabowo seolah menjadi pribadi yang bertolak belakang ketika didesak sejumlah pertanyaan dalam ajang debat Pilpres.

Dalam ajang debat, emosi Prabowo nampak kerap terlihat saat menjawab pertanyaan dari kedua rivalnya, yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, pencitraan dan gaya komunikasi politik yang dilakukan Prabowo saat ini dilihat sebagai cara memasarkan sosok sang capres dengan taktik yang berbeda dari 2 Pilpres sebelumnya, yakni 2014 dan 2019.

"Sisi jenaka dan 'gemoy' tersebut adalah bagian dari strategi marketing politik baru Prabowo, yang jauh berbeda dengan citra beliau di dua pemilihan sebelumnya," kata Jannus saat dihubungi pada Rabu (10/1/2024).

Jannus meyakini taktik pencitraan yang digunakan Prabowo memang buat menarik para pemilih muda, terutama Generasi Z, yang akrab dengan berbagai media sosial.

Alhasil, kata Jannus, buat menyesuaikan "pasar" calon pemilih maka Prabowo dicitrakan sesuai karakter generasi muda yang menggemari konten-konten singkat, lucu, ringan, tetapi tidak substantif.

"Artinya itu semua hanya bagian dari strategi teknis, yang boleh jadi memang tidak merepresentasikan karakter dan personalitas asli Prabowo sendiri," ucap Jannus.

Di sisi lain, pencitraan Prabowo yang dihadirkan melalui ruang media sosial dan media massa ternyata pada waktu-waktu berbeda dari strategi kampanye. Yakni sikap dan pernyataan Prabowo yang belakangan menjadi kontroversi.

Menurut Jannus, di samping strategi pemasaran politik, kemungkinan memang terdapat kesenjangan antara citra Prabowo di berbagai media dan kenyataan sehari-hari.

"Yang jelas, jika terjadi perbedaan penampakan sikap beliau dengan strategi yang selama ini dipakai bisa jadi memang mengindikasikan adanya disparitas antara karakter asli dengan karakter yang sedang dicitrakan," papar Jannus.


Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa kali kesempatan kampanye terbuka, terutama selepas menjalani debat Pilpres, Prabowo yang masih menjabat Menteri Pertahanan itu melontarkan pernyataan kontroversial.

Misalnya pernyataan Prabowo selepas debat perdana Pilpres 2024 pada 12 Desembar 2023.

Dalam debat itu capres nomor urut 1 Anies Baswedan sempat melontarkan pertanyaan tentang perasaan Prabowo yang bisa berpasangan dengan Gibran dengan landasan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat batas usia capres-cawapres yang kontroversial dan melanggar kode etik.

Apalagi pengambil keputusannya yakni Hakim Konstitusi Anwar Usman, yang juga merupakan paman Gibran sekaligus adik ipar Presiden Joko Widodo, dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat terkait keputusan itu.

Prabowo kemudian, tanpa menyebut nama, memberikan tanggapan atas pertanyaan Anies dalam debat pertama Pilpres dalam sebuah forum internal Partai Gerindra. Peristiwa yang direkam itu kemudian beredar di media sosial.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik. Ndasmu etik (etik kepalamu)," kata Prabowo dalam acara 'Konsolidasi Nasional Partai Gerindra' di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2023), seperti dalam video viral tersebut.

Kemudian pekan ini Prabowo kembali menyampaikan pernyataan kontroversial selepas debat ketiga Pilpres.

Kata-kata "goblok" dan "tolol" meluncur dari lisan Prabowo saat berkampanye di Pekanbaru, Riau, pada Selasa (9/1/2024).

"Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok, sih?" ujar Prabowo.

Prabowo juga menilai soal kepemilikan tanah seharusnya tidak perlu dijadikan bahan argumentasi dalam debat capres.

"Enggak usah di bawa-bawa debat, lah. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda," ucap Prabowo.

Tag:  #menyoal #gimik #gemoy #umpatan #prabowo #pencitraan #atau #realitas

KOMENTAR